Hemat energy Penempatan lampu dengan jarak yang selalu konstan dengan posisi telur membuat pemanasannya lebih optimal sehingga suhu thermostat stabil dan juga membuat energy listriknya lebih hemat. PROSES PENETASAN DENGAN MENGGUNAKAN MESIN TETAS TELUR OTOMATIS
Pengontrolan suhu menjadi hal yang sangat penting untuk penetas telur ayam dan menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian oleh para peternak ayam. Suhu yang tidak terkontrol mempengaruhi quantity pada penetasan telur serta lamanya waktu panen. Tujuan penelitian penelitian ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam dengan penerapan teknologi IoT Internet of Thing sebagai alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut. Dengan menggunakan konsep IoT, sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu monitoring langsung ke kandang, hanya dengan menghubungkan alat tersebut dan monitor langsung melalui aplikasi berbasis mobile. Kata Kunci IoT, Internet of Thing, Suhu, Otomatis, Telur Ayam Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 36 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Sistem Monitoring Suhu dan Pencahayaan Berbasis Internet of Thing IoTuntuk Penetasan Telur Ayam Fenty Ariani1, Robby Yuli Endra2, Erlangga Erlangga3, Yuthsi Aprlinda4, Ananta Reza Bahar5 1, 3, 5 Program Studi Sistem Informasi, 2, 4 Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bandar Lampung Bandar Lampung, Indonesia erlangga ABSTRAK – Pengontrolan suhu menjadi hal yang sangat penting untuk penetas telur ayam dan menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian oleh para peternak ayam. Suhu yang tidak terkontrol mempengaruhi quantity pada penetasan telur serta lamanya waktu panen. Tujuan penelitian penelitian ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam dengan penerapan teknologi IoT Internet of Thing sebagai alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut. Dengan menggunakan konsep IoT, sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu monitoring langsung ke kandang, hanya dengan menghubungkan alat tersebut dan monitor langsung melalui aplikasi berbasis mobile. Kata Kunci IoT, Internet of Thing, Suhu, Otomatis, Telur Ayam 1. PENDAHULUAN Saat ini telur sudah menjadi sebuah kebutuhan di masyarakat umum, karena telur ayam mudah didapatkan dimana saja dengan harga yang cukup murah, telur ayam juga bisa di jadikan sebagai pengganti makanan pokok. Pada perkembangan jaman saat ini perternakan ayam juga butuh sebuah teknologi untuk menekan tingkat masa panen induk ayam, utuk menghasilkan sebuah bibit unggul dari telur ayam yang dipanen. Sebelum adanya sebuah teknologi peternakan ayam, pemilik peternak masih melukan secara manual atau konvensional dengan jarak panen sekitar 21 sampai 30 hari masa panen untuk satu induk ayam. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi perternak ayam yang hanya memiliki induk siap panen yang masih sedikit. Teknologi yang dibangun untuk menekan masa panen induk ayam beragam adanya, mulai dari sebuah mesin yang canggih hingga alat yang sederhana dan tingkat keberhasilannya pun beragam berdasarkan model yang dibangun. Berbagai cara dilakukan untuk dapat membuat mesin tetas yang mampu menghasilkan daya tetas yang maksimal serta aplikasi yang dapat mempermudah untuk memantau kondisi inkubator melalui perangkat komputer. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah inkubator untuk penetasan telur demi meningkatkan masa panen. Pada inkubator ini ada beberapa faktor yang menjadi parameter keberhasilan, yaitu dengan menggunakan lampu pijar 25 w watt untuk mengatur suhu dan pencahayaan, dengan suhu yang harus sesuai standar 36 - 40 derajat celcius [1]. selain suhu ada juga faktor lain yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu pencahayaan dimana pencahayaan ini juga menjadi hal penting untuk menstabilkan suhu dari inkubator tersebut. Kedua faktor tersebut di kontrol dan di transfer melalui IoT Internet of Thing. [2] Internet of Thing IoT adalah sistem komputerisasi yang dapat terhubung atau berkomunikasi dengan mesin-mesin elektronik serta dapat melakukan pertukaran data melalui jaringan internet sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia. IoT Internet of Thing sendiri sangat mudah dipahami oleh setiap orang [3]. Dengan menggunakan konsep IOT sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu memonitor langsung ke kandang ,tinggal kita koneksikan alat dan memonitor nya langsung melalui aplikasi berbasis mobile, memonitoring lebih efektif dan membantu peningkatan masa panen dan menekan tingkat quantity dari telur hasil bibit unggul induk ayam yang menetas. Dalam penulisan ini penulis tertarik membuat sistem monitoring suhu dan pencahayaan pada inkubator melalui aplikasi, sehingga membantu peternak dalam memonitoring ruang inkubator memalui gadget tanpa harus memonitor langsung ke kandang dan meningkatkan masa panen. Tujuan Penelitian penelitiannya ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam. Pada penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian ini adalah pembuatan mesin penetas telur otomati dengan menggunakan Mikrokontroler EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 37 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Arduino Uno dimana menggunakan alat pelembab udara untuk mengkontrol kelembahan suhu. Mesin yang dibuat dapat menetaskan dua jenis telur yaitu teluk ayam dan telur itik [5]. Pada Penelitian ke dua yaitu penerapan teknologi hybrid panas matahari dan lampu dapat dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan fungsi mikrokontroler AVR ATMega8535. Dengan menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8535 pengontrolan suhu, kelembaban, kesegaran udara serta pemutaran telur dalam ruang inkubator dapat dilakukan secara otomatis. Untuk memastikan efisiensi mesin penetas ini dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian penetasan [4]. Hasil Penelitian ke tiga yaitu proses pengiriman data yang cukup sedikit membutuhkan waktu dengan penerapan IoT dikarenakan lokasi tempat kandang ayam yang terletak jauh dari pemukiman mengakibatkan lemahnya jaringan internet dimana tidak dapat menggunakan jariangan 4G. 2. METODOLOGI Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data-data serta informasi yang digunakan dalam penelitian, sehingga dapat menggambarkan tentang objek yang akan di teliti. Pada penelitian ini menggunakam metode deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi serta studi literatur sebagai berikut A. Teknik Pengumpulan Data Pada teknik ini merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam mengumpulakan data-data penelitian terkait dengan topik yang diteliti [7]. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, pengamatan langsung atau observasi serta studi literatur sehingga dapat mempermudah dalam menganalisa serta mengetahui permasalah yang terjadi. Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu 1 Teknik Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk pencairan informasi, yang dapat dilakukan secara wawancara terarah dan tidak terarah. Pada penelitian ini menggunakan keduanya. Dalam penelitian ini mewawancarai peternak ayam yang bernama Bapak Karsum selaku pemilik dari peternakan yang berlokasi di Karanganyar blok 3C Jetis, Gg. damai Jati Agung, Lampung Selatan, dengan mewawancarai tentang cara inkubasi penetasan telur ayam. 2 Observasi Teknik pengamatan atau observasi yaitu merupakan suatu proses yang lebih lengkap sehingga dapat mengamati dan melihat secara langsung pada objek yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan observasi dengan cara mengamati dan menganalisa suhu pada kandang ayam yang dibutuhkan oleh ayam. Karena pada penelitian ini akan merancang sistem monitoring suhu pada ruang inkubator secara otomatis melalui aplikasi berbasis mobile serta melakukan analisa komponen-komponen yang akan dibuat dalam rancang bangun alat penetasan telur secara otomatis yang di monitoring melalui aplikasi berbasis mobile. 3 Studi Literatur Dalam penulisan, penulis melakukan studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang jelas sesuai dengan penelitian ini, seperti membaca artikel jurnal serta literatur-literatur dan sumber-sumber yang terkait dalam permasalahan. [8] B. Alur Kerja Alur kerja adalah suatu proses yang menggambarkan cara dari suatu alat dapat bekerja dengan sebagaimana 1. Diagram Blok EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 38 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut 1 Incubator telur di deteksi suhu oleh sensor dht 11 2 Sensor DHT11 mengirim data suhu kepada NodeMcu 3 NodeMcu mengirim data Aplikasi 4 NodeMcu mengirim data ke relay untuk menyalakan lampu dan kipas jika memenuhi ketentuan suhu yang sudah di tentukan. Berikut flowchart rancangan penelitian 1 Start NodeMcu menghubungkan ke Wifi jika terhubung maka sensor DHT11 standby, lampu akan hidup dan kipas pendingin / Fan DC akan mati suhu 38 derajat celcius maka lampu akan mati dan kipas pendingin/fan DC akan hidup. 3 Setelah itu data suhu akan di tampilkan pada web. Gambar 2. Arstektur Perancangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Arsitektur Perancangan Mesin Penetas Telur Otomatis Komponen-komponen yang menunjang untuk mesin penetas telur otomatis sebelum dibangun dan dirakit agar saling terhubung satu sama lain dibuat dalam bentuk simulasi. Untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik. Simulasi tersebut dibuat dalam bentuk arsitektur perancangan. B. Pemasangan Rangkaian Perangkat Keras Pemasangan rangkaian perangkat keras merupakan proses instalasi baik dari perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan pada sistem penetasan telur ayam. Module sensor serta controller yang digunakan akan dirangkai menjadi satu kesatuan sistem EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 39 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi yang saling terhubung sehingga module dan controller tersebut dapat bekerja. Module sensor dan controller akan dipasang dan disusun sesuai dengan soket dari perangkat keras yang digunakan agar mampu bekerja untuk melakukan monitoring dan controlling kondisi yang ada di dalam kandang Rangkaian Skematik Perangkat Gambar 3. Rangkaian Skematik Perangkat Dengan keterangan perangkat sebagai berikut 1 Mesin penetasan telur atau ruang inkubator berguna untuk menempatkan telur yang akan ditetaskan. 2 Sensor DHT11 sebagai pendeteksian suhu ruangan untuk mengetahui suhu di dalam ruangan tersebut. 3 Mikrokontroler NodeMcu adalah sebuah mikrokontroller yang berfungsi sebagai otak atau sistem yang memproses kerja relay, dan pengirim data ke Aplikasi. 4 Relay berfungsi sebagai pemutus menghidupkan kipas dan lampu. 5 Lampu pijar berfungsi untuk menaikan suhu di dalam ruang inkubator. 6 Kipas/fan DC berfungsi untuk menurunkan suhu dalam ruang inkubator. 7 IoT berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang diolah oleh NodeMCU dan dihubungkan ke aplikasi yang berbasis mobile. 8 Aplikasi yang berbasis mobile ini berfungsi untuk memonitoring suhu dalam ruangan ikubator selama masa pengeraman telur ayam tersebut. Alur kerja dari gambar diatas adalah sensor DHT11 mengambil nilai berupa angka yang didapat dari hasil suhu yang di deteksi, kemudian akan dikirim ke database yang nantinya akan diambil oleh aplikasi sebagai notifikasi bagi pengguna. Apabila mikrokontroler nodemcu mengambil value data pada database yang berupa hidup , kemudian jika sudah didapat suhu yang ditentukan maka relay akan otomatis hidup yang secara bersamaan lampu dan kipas akan menyala pada suhu yang sudah di tentukan yaitu ketika suhu di bawah 36 derajat celcius kipas akan mati dan lampu menyala, sedangkan ketika suhu melebihi 38 derajat celcius lampu akan mati dan kipas pendingin akan menyala. EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 40 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi D. Hasil Rangkain Alat Pembaca Suhu pada Ruang Inkubator Telur Ayam Gambar 4. Rangkaian Alat Gambar 4 merupakan hasil dari rangkaian alat-alat seperti relay dan sensor yang dihubungkan ke mikrokontroler dengan menggunakan kabel jumper sehingga membentuk suatu rangkaian yang saling teintegrasi yang mampu menjalankan perintah yang ada. E. Tabel Perbandingan Disini penulis akan membuat sebuah tabel dimana perbandingan tersebut telur di tetaskan menggunakan induk ayam secara manual atau alami dan ditetaskan otomatis menggunakan mesin penetasan telur ayam dengan Sistem monitoring suhu dan pencahayaan berbasis IoT, yang nantinya akan mengasilkan sebuah kesimpulan cara yang terbaik dari sebuah sistem penetasan telur ayam. Data penetasan secara alami, penulis dapatkan dari wawancara di sebuah peternakan yang beralamat Karanganyar blok 3C Jetis, Gg damai Jati Agung, Lampung 1. Table Perbandingan Penetasan Telur Ayam Lama waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur. Tingkat keberhasilan telur menetas dengan menggunakan 20 butir telur ayam. Kurang dari 14 butir telur yang menetas 16 butir yang menetas dan 4 butir yang tidak menetas Tinggi tingkat suhu dalam kandang. EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 41 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi 4. KESIMPULAN Adapun kesimpulan pada penelitian yaitu sistem monitoring suhu dan pencahayaan berbasis IoT Internet of Thing untuk penetasan telur ayam dapat meningkatnya quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat masa panen telur. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil perbandingan pada pembahasan penelitian. Pada hari ke 21 telur ayam sudah menetas dengan jumah telur yang menetas sejumlah 16 butir ayam dengan suhu 38 derajat celcius. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] H. Aswad, “Desain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu Dimmer,” 2014, [Online]. Available [2] R. Y. Endra, A. Cucus, F. N. Afandi, and M. B. Syahputra, “Model Smart Room Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Untuk Efisiensi Sumber Daya,” Explor. J. Sist. Inf. dan Telemat., vol. 10, no. 1, pp. 1–9, 2019, doi [3] R. Y. Endra, A. Cucus, and F. N. Affandi, “The Concept and Implementation of Smart Room using Internet of Thing IoT for Cost Efficiency and Room Security,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1381, no. 1, 2019, doi [4] T. Andriani et al., “Teknologi Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535,” vol. 1, pp. 23–28, 2020. [5] M. R. Wirajaya, S. Abdussamad, and I. Z. Nasibu, “Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Otomatis Menggunakan Mikrokontoler Arduino Uno,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 2, no. 1, pp. 24–29, 2020, doi [6] K. G. L. Umam, “Smart Kandang Ayam Petelur Berbasis Internet of Thing untuk Mendukung SDGS 2030 Sustainable Development Goals,” J. Teknoinfo, vol. 12, no. 2, p. 43, 2018, doi [7] F. Ariani, M. Marpitalia, E. Erlangga, and Y. Yulfriwini, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ayam Broiler Dengan Metode Forward Chaining,” Expert J. Manaj. Sist. Inf. dan Teknol., vol. 9, no. 1, pp. 140–153, 2019, doi [8] F. Ariani, A. Y. Vandika, H. Widjaya, and U. B. Lampung, “IMPLEMENTASI ALAT PEMBERI PAKAN TERNAK,” Explor. J. Sist. Inf. dan Telemat., vol. 10, no. 2, pp. 90–98, 2019, doi ... Proses desain sistem monitoring merupakan proses yang dilakukan setelah mengetahui kebutuhan yang dapat terlihat pada blok diagram sistem dilakukan, ini dikarenakan dalam melakukan desain terhadap suatu sistem pasti seorang analis harus mengetahui kebutuhan dari sistem monitoring yang akan dibuat [6]. Dalam melakukan desain sistem monitoring terdapat beberapa hal yang harus dibuat antara lain desain arsitektur sistem monitoring, desain komunikasi tx/rx, desain sistem monitoring pada web dan desain sistem monitoring pada telegram. ...Muhammad Sophian Alwi RamadhanFarida AsrianiAgung MubyartoKomoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, karena harga yang relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh dan sudah merupakan barang publik. Karena unggas merupakan komoditas penting maka dibutuhkan mesin penetas telur yang dapat memudahkan peternak dalam penetasan telur menjadi unggas. Akan tetapi masih ada kelemahan dalam penggunaan mesin penetas telur. Karena peternak diharuskan untuk selalu monitoring pada mesin penetas telur, hal ini akan membuang sia sia waktu peternak, untuk itu diciptakan sebuah pembaruan dalam sistem monitoring mesin penetas telur. Pembaruan yang ditawarkan berupa sistem monitoring melalui web dan telegram. Dimana pembaruan ini menggunakan metode komunikasi tx/rx pada Arduino dan Nodemcu untuk mengirimkan data ke web dan telegram. Komunikasi ini digunakan untuk menambah banyaknya inputan data pada mesin penetas telur untuk ditampilkan pada web dan telegram. Karena fokus pada penelitian ini adalah pengiriman data dari arduino ke nodemcu menggunakan komunikasi tx/rx. Maka untuk pengujian yang dilakukan adalah menguji berapa lama pengiriman data yang dilakukan oleh komunikasi tx/rx sampai ditampilkan ke web dan telegram.... Of Things like Blynk [8] [9] although with a long delay. Another alternative is to create your own interface design which can also be used as a data storage system, for example using Visual Basic [9], or using other applications [10]. However, in this study, BOT Telegram was used as an interface as well as storage, given its non-paid nature and also the delay which was not too long. ...A security camera must be easy to control, because users need to be able to monitor and control it even when they are in another place. To accommodate this need, security cameras are generally controlled by a computer, then the data is sent to a web server that can be accessed by users. However, the system is quite complicated because it still requires a computer, as well as the additional cost of renting a website server. In this study, computer functions were replaced with the ESP32 microcontroller, and the website server as well as the application interface was replaced with the Telegram BOT. The ESP32 microcontroller was chosen because its function is almost the same as a computer, while the Telegram BOT can be used free of charge. This study focuses on testing the success rate of the system in responding to commands given via the Telegram BOT, with the type of command connecting the Telegram BOT with ESPCam, turning on or off the LED flash, taking pictures, and the combination. Based on the tests that have been carried out for all existing command combinations, with each test being repeated 25 times, it was found that the success rate of the system reached Additionally, about 15 billion devices make use of Machine-to-Machine M2M connectivity [1]. Additionally, according to a Cisco research, the internet will be connected to about 500 billion devices by 2030 [2]. In this way, it is easy to see why the IoT has attracted the interest of developers, and researchers have given the revolutionary changes it has brought to human existence. ...The Internet of Things connects billions of intelligent devices that can interact with one another without human intervention, and during communication, a large amount of data is exchanged between the devices. As a result, it is critical to secure digital data using an encryption technique that provides a suitable degree of security. Numerous existing encryption techniques do not offer sufficient security. Therefore, it is critical to figure out which encryption technique is most appropriate for a particular kind of data. When it comes to manually deciding which encryption technique to use, the process might take a long time. In this research, we present a novel technique for selecting Encryption Algorithms EAs based on a particular application using pattern recognition and machine learning techniques. To accomplish this goal, we also prepare a dataset. Several machine learning techniques, such as Support Vector Machines SVMs, Linear Regression LR, K-Nearest Neighbour KNN, Naïve Bayes NB, Decision Trees DT, and Random Forests RF, are evaluated. Based on the evaluation, the SVM has been chosen as the best option for the intended technique because its classification accuracy is The experimental results, including accuracy, precision, recall, and F1-score, are used to gauge the performance of the suggested technique. The proposed technique is also compared with the existing techniques to demonstrate its Indah SariKurnia Paranita Kartika RiyantiZunita WulansariAbstrak Pengembangan ayam kampung memiliki beberapa kendala yang diantaranya adalah produktivitas yang masih rendah, skala kecil, cara untuk mengatasi keterbatasan ayam kampung adalah dengan menerapkan proses perkembangbiakan terpisah dari induk dengan cara di inkubator. Tujuan di inkubator agar dapat menghasilkan bibit ayam lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peternak. Karena Alat otomatisasi ini dapat mempermudah peternak dalam memelihara dan merawat anak ayam, karena pada dasarnya inkubator anak ayam memang membutuhkan pemeliharaan secara khusus dan pemanfaatan IoT pada dunia elektronika sudah sangat banyak dan sampai sekarang pun masih terus berkembang. Penggunaan IoT merambah hampir ke semua aktivitas manusia seperti peternakan, pertanian, perikanan dan berbagai peralatan rumah tangga. Fungsi dari IoT sendiri dalam bidang-bidang ini adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, me-monitoring berbagai peralatan dari jarak jauh dan peningkatan efektifitas alat. Maka peniti mengambil judul Inkubator Pemeliharaan Anak Ayam Menggunakan Sensor Suhu Dan Tenaga Surya Berbasis Iot menggunakan alat mikrokontroler NodeMCU, sensor suhu, sensor tegangan, baterai, panel surya, relay, lampu. Metode yang digunakan untuk penelitian yaitu Research and Development R&D. Peneliti menggunakan aplikasi XAMPP dan membuka halaman web untuk mengetahui sistem pada inkubator pemeliharaan anak ayam secara otomatis nilai pada tegangan baterai, suhu, nyala mati lampu dan waktu. Hasil rancangan alat inkubator pemeliharaan anak ayam secara otomatis berhasil dengan presentase 100%. Hasil dari pengujian validator 87,5% dan peternak ayam 96,25%.Wire BagyeAbdul Hafiz BahrainJuliyantika Ayudita .PTo meet the demand for chicken meat in the NTB Province, the NTB Provincial Government has developed the concept of a large-scale and integrated poultry village called the Chicken Satellite program. The program facilitates poultry farmers and entrepreneurs with supporting facilities such as heating machines and egg incubators. Egg incubators held by the government apply manual settings so that every time they start hatching the user makes settings. In this study, an egg incubator was developed that can store the incubation indicator settings until it hatches into a hatching profile. the profile contains incubation mode, hatch mode, or incubation mode until hatching repeatedly. the user can go back to using those profile settings without resetting all the indicators required for eggs to hatch. By using ESP8266 as processing core. AHT10 as a sensor to measure temperature and humidity. The method used for this research is the Research and Development RD method. The test results show that all incubation and hatching indicators can be stored in a profile. saved profiles reach 100 different bibit ayam broiler bukanlah hal yang mudah, banyak faktor yang harus di perhatikan. Sedari awal memulai beternak segala sesuatunya harus diatur sedemikian rupa agar berjalan maksimal dan produktif. Mulai dari perkandangan, mengurus pakan, juga memperhatikan kesehatan hewan ternak. Apalagi banyak wabah penyakit yang dapat mucul dari berbagai aspek, seperti cuaca yang tidak stabil, lingkungan yang kotor, atau pakan yang kurang sesuai takarannya. Penyakit dapat dengan mudah menyerang hewan ternak melalui berbagai bakteri yang terkandung pada udara maupun makanan. Melihat dari faktor-faktor diatas, penulis ingin menciptakan suatu alat pengukur suhu tubuh ayam yang di lengkapi dengan sistem pendeteksi penyakit berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukan oleh ayam. Penyakit akan lebih mudah di basmi jika kita dapat mengetahui diagnosa diawal-awal terjangkit. Seperti pada masa awal masuknya bibit ayam broiler kedalam kandang akan sangat rentan bagi bibit ayam terserang penyakit jika tidak diperhatikan secara benar. Pada penelitian ini, peneliti akan membuat alat pengkur suhu tubuh untuk mengukur suhu tubuh ayam broiler. Menggunakan sensor dan mikrokontroler dan membangun sistem aplikasi android untuk melengkapi proses diagnosa Internet of Things IoT is a concept where internet connectivity can exchange information with each other with objects around it. The essence of IoT is interconnected devices that produce and exchange observation data, facts, and other data, so that it is available to anyone. In this paper we present how the smart room model is designed using sensors and micro-controllers to automate the use of electronic devices and the security of a room using the concept of the Internet of Things. Implementation of the smart room concept from the results of this study, we hope that the concept in this smart room can be implemented and the automation process in this smart room can have a major impact on the efficiency of operational costs, especially electricity payments and improve home security because there is automatic Gigih Lutfi UmamProtein merupakan salah satu sumber gizi yang sangat sangat penting bagi manusia. Salah satu sumber protein hewani dapat diperoleh dari telur. Pada peternakan ayam petelur, yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang yang dipakai, memperhatikan sanitasi, sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni didalamnya. Untuk membantu terwujudnya SDG’s dalam penyediaan pangan sumber protein hewani asal ternak maka dibuatlah sebuah inovasi baru di bidang peternakan ayam petelur untuk membantu peningkatan produktifitas hasil peternakan yang lebih baik. Dengan teknologi Internet of Things yang dapat membantu peternak dan mampu membantu melakukan inovasi dalam proses beterbak yang lebih baik untuk mempertahankan dan meningkatkan produktifitas telur pada peternakan di Indonesia. kandang ini memiliki kelebihan yaitu mampu memberikan makan secara otomatis, mengontrol volume air minum, mengontrol suhu kandang, mengontrol pencahayaan dan melakukan penyemprotan desinfeksi secara otomatis dengan menggunakan adanya teknologi ini diharapkan mampu menjadi inovasi dan strategi baru untuk memecahkan permasalahan di dunia peternakan khususnya dalam penyediaan pangan sumber protein hewani asal ternak Telur dan dapat membantu terwujudnya SDG’s kunci SDG’s 2030, Internet of Things, Ternak, Ayam Petelur, Protein,Telur, Protein Hewani, Gizi, MengontrolMohamad Rizky Wirajaya Syahrir AbdussamadIskandar Zulkarnain NasibuAbstrak—Proses penetasan terbagi dua yaitu proses penetasan alami menggunakan indukan, dan proses penetasan buatan menggunakan mesin tetas. Jika hanya mengandalkan penetasan alami persentase keberhasilan telur yang menetas hanya sekitar 50% - 60%. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan yang tidak stabil dan dapat mengakibatkan embrio didalam telur tidak berkembang dengan sempurna. Untuk itu dibuatlah mesin penetas telur otomatis dengan pengontrolan suhu dan kelembaban yang dikontrol langsung oleh Arduino uno dengan menggunakan sensor DHT11 sebagai sensor utama dan RTC DS3231 sebagai counter waktu penetasan telur, dan waktu berputarnya telur serta LCD Keypad shield 16x2 sebagai penampil menu dan mode, dan juga sebagai input data suhu dan kelembaban pada menu custom. Tujuan dari penelitian ini agar dapat menetaskan telur dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Mesin penetas telur otomatis ini menggunakan lampu pijar sebagai penghasil suhu dan humidifier sebagai alat pelembab udara yang digunakan untuk mendapatkan kelembaban yang dibutuhkan telur yang dikontrol langsung oleh Arduino uno. Metode penelitian ini menggunakan metode perancangan dan metode eksperimen mesin penetas telur. Hasil penelitian ini adalah rancang bangun mesin penetas telur otomatis menggunakan mikrokontroler Arduino uno. Pada pengujian yang dilakukan dengan menggunakan telur ayam pada set point suhu 37 – 38 °C dengan kelembaban yaitu 55 – 60 %, diperoleh hasil dengan persentase yaitu sekitar 98%. Kata Kunci—Mikrokontroller, sensor DHT11, RTC DS3231, humidifier, Suhu dan kelebabanDesain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu DimmerH AswadH. Aswad, "Desain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu Dimmer," 2014, [Online]. Available Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535T AndrianiT. Andriani et al., "Teknologi Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535," vol. 1, pp. 23-28, 2020.
Jarakair dan Lampu dengan telur pada mesin penetas Jarak antara air dengan telur pada mesin tetas, merupakan yang paling banyak dipertanyakan para pemula dalam membuat mesin tetas, nah untuk saran saya, jarak yang ideal adalah 15 cm. Mungkin ada yang berbeda pendapat untuk ini, anda dapat mencari materi yang berbeda dengan saya.
Dilakukan18 hari pertama sesudah telur dimasukan ke dalam alat penetas dan berhenti 3 hari sebelum telur menetas. Pada 3 hari sebelum waktu menetas, telur-telur harus dipindahkan ke hatcher. Pemutaran dilakukan dengan menggerakan nampan setter membentuk sudut sebesar 40°- 45° selama 3 jam sekali.
Pasanglahlampu 5 watt dengan jarak kurang lebih 8 - 10 cm dari peletakan telur Sebelum meletakan telur di dalam kardus alangkah baiknya untuk meletakan sekam/ jerami/ serbuk kayu di bagian bawah kardus dengan ketebalan sekitar 3 cm.
7t7ds. 4ypj7xkrnf.pages.dev/1304ypj7xkrnf.pages.dev/6534ypj7xkrnf.pages.dev/5534ypj7xkrnf.pages.dev/4284ypj7xkrnf.pages.dev/7494ypj7xkrnf.pages.dev/3144ypj7xkrnf.pages.dev/9834ypj7xkrnf.pages.dev/7724ypj7xkrnf.pages.dev/4744ypj7xkrnf.pages.dev/7334ypj7xkrnf.pages.dev/9314ypj7xkrnf.pages.dev/1874ypj7xkrnf.pages.dev/1094ypj7xkrnf.pages.dev/8184ypj7xkrnf.pages.dev/647
jarak lampu dengan telur pada mesin penetas