Manusia sering, kita bertanya pada diri sendiri tentang keberadaan kita dan dunia yang mengelilingi kita, karena kita mengekspresikan kecenderungan bawaan untuk mencerminkan dan menganalisis keberadaan kita dan lingkungan kita. Beberapa dari yang tidak diketahui ini memiliki jawaban yang sederhana, tetapi yang lain tidak begitu banyak, karena ada fakta yang sulit dipahami oleh pikiran manusia.
Manusia, sering, kita bertanya pada diri sendiri tentang keberadaan kita dan dunia yang mengelilingi kita, karena kita mengekspresikan kecenderungan bawaan untuk mencerminkan dan menganalisis keberadaan kita dan lingkungan kita. Beberapa dari yang tidak diketahui ini memiliki jawaban yang sederhana, tetapi yang lain tidak begitu banyak, karena ada fakta yang sulit dipahami oleh pikiran manusia. Kadang-kadang, di samping itu, lingkungannya terlalu kompleks dan, oleh karena itu, bertualang untuk membela kebenaran secara radikal mungkin bukan pilihan terbaik.. Artikel terkait "50 pertanyaan untuk mengenal seseorang lebih baik"Pertanyaan filosofis sulit dijawabDalam artikel ini Anda dapat menemukannya pilihan pertanyaan filosofis sangat rumit untuk dijawab. Mereka adalah sebagai berikut 1. Apa rahasia untuk menjadi bahagia?Pertanyaan ini telah diajukan kepada kita semua pada suatu waktu dalam kehidupan kita dan, tanpa keraguan,, Ada banyak filsuf dan ilmuwan yang tertarik untuk menjawabnya. Sebenarnya apa rahasia untuk bahagia? Apakah kebahagiaan memiliki makna yang sama dalam masyarakat kesejahteraan Barat seperti di masa perang? Sebuah jawaban kompleks yang membuka perdebatan hal ini, beberapa investigasi telah dilakukan. Anda dapat mengetahui hasil paling luar biasa dari studi ini dalam artikel ini "10 kunci untuk bahagia, menurut sains".2. Akankah ada kehidupan di planet lain?Satu pertanyaan yang diajukan oleh para filsuf dan ilmuwan adalah apakah ada kehidupan di tempat lain di luar planet kita. Beberapa orang mengklaim telah melihat piring terbang, dan yang lain telah diculik oleh makhluk luar angkasa, meskipun tidak ada bukti bahwa ini adalah masalahnya. Jika kita berpegang pada alasan statistik, tampaknya tidak terpikirkan bahwa tidak ada jenis kehidupan lain yang memperhitungkan ketidakterbatasan galaksi dan planet. Namun, dapat juga dikatakan bahwa fakta bahwa tidak ada organisme luar angkasa yang mengunjungi kita dapat menjadi indikasi bahwa kehidupan di planet lain mungkin langka atau tidak ada. Atau setidaknya, tidak cukup terlepas dari apakah makhluk luar angkasa telah menginjak bumi atau tidak, Apakah ada kehidupan di area lain di alam semesta? Kami masih belum memiliki jawaban untuk pertanyaan ini, tetapi pasti manusia akan terus mencari bentuk kehidupan di luar planet kita. 3. Bagaimana Semesta menjadi tak terbatas?Salah satu pertanyaan sulit untuk dijawab adalah jika kosmos memiliki batas. Manusia hanya tahu sebagian kecil dari Semesta, tetapi tampaknya itu tidak terbatas. Bisakah itu mungkin? Faktanya, banyak astronom mengklaim bahwa alam semesta mengembang, jadi secara teknis itu tidak terbatas tetapi terbatas. Dari sudut pandang banyak orang, tampaknya sulit untuk percaya dan, bahkan, untuk Apakah kita pada dasarnya baik atau buruk?Menurut Ortega y Gasset, manusia dilemparkan ke dunia tanpa buku instruksi. Kami tidak memiliki panduan tentang bagaimana kita harus bersikap. Tetapi apakah kita pada dasarnya baik atau buruk? Apakah kita dilahirkan dengan batu tulis bersih yang dibicarakan Locke? Para ilmuwan mengatakan bahwa kondisi lingkungan sangat luar biasa bagi kita, tetapi apa pengaruh genetika saat itu??Tidak diragukan lagi, pertanyaan-pertanyaan ini memiliki jawaban yang sulit. Secara logis, lingkungan memainkan peran yang menentukan dalam perilaku kita seperti yang ditunjukkan oleh Philip Zimbardo dalam eksperimennya di Penjara Stanford. Tetapi meskipun begitu, tampaknya sulit untuk percaya pada masa-masa ini bahwa, misalnya, selama era Nazi, begitu banyak orang mampu membunuh begitu banyak orang miskin yang tidak bersalah. Sebagian besar dari kita tidak memilikinya di kepala kita bahwa ada orang yang begitu kejam dan mampu melakukan tindakan biadab seperti Apakah ada keadilan?Jika kita melihat sekeliling kita, kita akan menyadari bahwa hidup ini tidak adil. Kebiadaban adalah urutan hari di berbagai belahan dunia, dan cara menilai orang berbeda-beda sesuai dengan budaya. Apakah hidup itu sendiri adil atau tidak adil?6. Apa sistem moral terbaik?Poin sebelumnya menuntun kita untuk merenungkan apa sistem moral terbaik dan, pada kenyataannya,, Sangat kompleks untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Beberapa orang dapat mempertahankan dengan cara apa pun bahwa kekerasan selalu tidak dapat dibenarkan. Tapi ... apa yang dilakukan seseorang di masa perang jika sekelompok subjek melakukan barbarisme terhadap keluarga mereka? Tidak diragukan lagi, konteksnya ada hubungannya dengan menjawab pertanyaan ini, dan hidup terlalu kompleks untuk percaya pada moralitas dan etika universal. 7. Apakah ada kehidupan setelah kematian?Tidak ada bukti yang mengatakan bahwa setelah mati jiwa kita hidup di "Firdaus" atau di dunia yang lebih baik. Tetapi harus juga dikatakan bahwa yang sebaliknya belum terbukti. Pertanyaan ini, yang sangat cocok dengan esoterisme, juga telah menarik minat beberapa filsuf yang berpendapat bahwa ada sesuatu di luar kematian. Sekarang baik, Apa itu 'sesuatu'? Sulit dijawab. 8. Apakah teori Big Bang benar?Mungkin pertanyaan ini sudah dicoba dijawab dari sains, tetapi dari pikiran manusia hampir tidak mungkin untuk memahami atau membayangkan teori Big Bang. Meskipun sains tampaknya telah menemukan bukti Big Bang, lalu, apakah waktu itu? Pertanyaan ini dapat mengarahkan kita untuk merenungkan sesuatu yang memiliki jawaban yang tentu rumit dan sulit untuk divisualisasikan, karena sangat berlawanan dengan Mengapa ada sesuatu dan bukannya tidak sama sekali?Kehadiran kita di Alam Semesta terlalu rumit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Kehidupan kita sehari-hari menuntun kita untuk menjalani kehidupan dan membiarkan diri kita diselimuti oleh masalah sehari-hari, yang kita pahami secara normal dan yang dengannya kita memandang bahwa hidup memiliki makna. Tetapi, mungkin, pada titik tertentu kita akan sampai pada hati nurani beberapa pertanyaan "Bagaimana mungkin kita memiliki kehidupan? Bagaimana mungkin semua hal ini ada di Semesta? O, Mengapa hukum-hukum fisik ini mengatur kita?? Tidak ada dalam fisika modern yang menjelaskan mengapa kita memiliki hukum-hukum ini dan mengapa Semesta bekerja seperti ini. 10. Apa arti hidup?Para filsuf eksistensialis dan humanis sering bertanya-tanya tentang makna hidup dan artinya. Ini dapat ditafsirkan pada tingkat individu dari pencarian identitas. Sekarang, apakah hidup itu masuk akal atau semuanya kebetulan?? Artikel terkait "Teori eksistensialis Albert Camus"11. Kami memiliki kehendak bebas?Dalam kata-kata Rousseau "Manusia dilahirkan bebas, tetapi dirantai di mana-mana". Ini membawa kita ke dilema determinisme. Dalam filosofi tindakan ada dua arus dengan dua visi yang berbeda menurut perspektif yang kompatibel, di mana David Hume adalah pembela terbesar, determinisme tindakan sesuai dengan kemungkinan mengaitkan tanggung jawab moral dan kehendak bebas.. Namun, ada juga perspektif yang tidak kompatibel, yang menyatakan bahwa tidak mungkin untuk mempertimbangkan determinisme dan tanggung jawab moral bersama. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kita membuat keputusan bahkan sebelum menyadarinya, dan Antonio Damasio, dalam bukunya yang disebut Kesalahan Descartes, menegaskan bahwa emosi hadir bahkan dalam keputusan yang kami yakini Bisakah kita mengalami dunia secara objektif?Banyak kali kita percaya bahwa kita memahami dunia yang nyata dan objektif, tetapi apakah benar demikian? Semua yang kita lihat, rasakan, cium, dll., Melewati reseptor sensorik kita dan mencapai otak kita untuk memproses informasi. Sekarang baik, Bagaimana jadinya dunia jika kita memiliki visi elang atau bau anjing? Tentunya Apakah Tuhan itu ada?Apakah Tuhan itu ada? Untuk ateis, secara logis, tidak. Untuk orang percaya, tentu saja, ya. Hanya kaum agnostik yang mengaku tidak tahu tentang jawaban pertanyaan filosofis ini. Sains belum menemukan bukti bahwa Tuhan itu ada dan, pada kenyataannya, studi tentang kognisi dan mekanisme psikologis, secara historis, lebih terkait dengan ateisme daripada bidang pengetahuan lainnya. Anda mungkin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini dalam artikel ini "Bisakah Anda menjadi seorang psikolog dan percaya pada Tuhan?".
Kelimakonsep ini disebut juga unsur dasar Pancasila - Pertanyaan Tentang Filsafat Pancasila. Pada garis besarnya seluruh pandangan hidup itu tanpa terkecuali bersumberkan pada salah satu sumber yang paling utama. Seperti contoh pedoman hidup ajaran agama, dan semuanya berpedoman pada agamanya masing-masing seperti islam yang berpedoman pada
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan di dunia pendidikan Indonesia. Permasalahan-permasalahan tersebut akhirnya menimbulkan tanda tanya di masyarakat. Apa? Bagaimana? dan kenapa permasalahan-permasalahan tersebut masih harus dialami oleh pendidikan Indonesia. Untuk itu, berikut 100 pertanyaan untuk pendidikan Indonesia1. bagaimana pendidikan Indonesia? nasib pendidikan di pelosok dan perbatasan nusantara?3. Bagaimana mutu pendidikan indonesia?4. Siapa yang tepat untuk menjaga mutu pendidikan Indonesia?5. Bagaimana efek dari otonomi daerah pengontrolan mutu Indonesia?6. Siapa yang bertanggungjawab terhadap pendidikan indonesia?7. Dimana letak kepedulian indonesia terhadap pendidikan?8. Perlukah pendidikan Indonesia menggunakan militer?9. Bagaimana keadaan moral pendidik?10. Bagaimana keadaan moral pelajar?11. Bagaimana keadaan fasilitas belajar pendidikan?12. Bagaimana jika diterapkan pajak untuk pengusaha dalam membangun pendidikan?13. Bagaimana jika rokok, mobil, motor dinaikan pajaknya untuk mendukung pendidikan Indonesia?14. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan?15. Apakah terjadi diskriminasi gaji guru?16. Lulusan sarjana keguruan banyak, tapi masih banyak pengangguran. Padahal di pelosok negeri terutama yg semakin jauh dari perkotaan masih sangat dibutuhkan tenaga pendidik. Bagaimana kita bs menyikapi fenomena tersebut ?17. Apa yg sebenarnya membuat harga pendidikan semakin meningkat/ mahal ?18. Kenapa sistem pendidikan Indonesia selalu berubah?19. Apakah trasportasi menjadi penghalang untuk meraih pendidikan?20. Apa dampak ketika pendidikan terkontaminasi dengan unsur politik?21. Apa dampak ketika pendidikan terkontaminasi dengan unsur ekonomi?22. Apa dampak ketika pendidikan terkontaminasi dengan unsur budaya?23. Mau dibawa kemana pendidikan Indonesia?24. Kenapa Pendidikan di Indonesia selalu kalah dibandingkan pendidikan di negara lain?25. Kenapa pendidikan di negara Indonesia masih terhalang ekonomi?26. Faktor apa saja yang mempengaruhi kemajuan pendidikan Indonesia?27. Apa yang anda dapatkan dari pendidikan?28. Apakah kita sudah memahami semangat perjuangan pendidikan Ki Hajar Dewantara?29. Apa yang diperlukan pendidikan Indonesia?30. Apakah benar pendidikan Indonesia adalah pusat korupsi?31. Model pendidikan yang bagaimana untuk membenahi moral anak muda zaman sekarang?Baca juga Upaya Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral pada Sekolah Sekitar Surabaya32. Apa yang akan terjadi jika mengikuti pendidikan?33. Seperti apakah konsep pendidikan yang dirancang pemerintah saat ini?34. Apakah konsep pendidikan Indonesia sudah sesuai dengan harapan?35. Apa tujuan pendidikan di tanah air Indonesia? Sudahkah tercapai?36. Dimana tempat pendidikan?37. Pendidikan seperti apakah yang mampu membentuk karakter peserta didik?38. Siapa pendidik yang sebenarnya?39. Haruskah tenaga pendidik bergelar S2?40. Apakah pola makan berpengaruh terhadap pendidikan Indonesia?41. Haruskah pemerintah di bidang pendidikan adalah orang-orang yang murni dari pendidikan?42. Apakah terjadi kesalahan dari proses rekrutment tenaga kerja di bidang pendidikan?43. berapa oran yang peduli akan pendidikan?44. kapan pendidikan dimulai?45. kemana pendidikan ini bermuara ?46. Dimana pendidikan ditemukan?47. Mengapa pendidikan ada?48. Sejauh manakah peran pemerintah dalam mengembangkan pendidikan?49. Apa program dari pemerintah terhadap pendidikan indonesia?50. Bagaimana peran pemerintah dalam mengembangkan bahasa lampung agar tdk punah melalui sektor pendidikan?51. Sudahkah pemerintah serius dalam mengelolah pendidikan Indonesia?52. Apakah keadaan lingkungan pendidikan di kota berbeda dengan keadaan pendidikan di desa?53. Dimana peranan guru untuk menjaga kualitas pendidikan?54. Dimana peranan mahasiswa sebagai agent of change?55. Budaya apa yang mulai hilang dari mahasiswa?56. Bagaimana orang tua mendidik anak di rumah?57. Apakah pendidikan karakter itu bisa diwujudkan?58. Hal yang harus dilakukan kepada peserta didik ketika melakukan salah apa?59. Bagaimana menegur kepala sekolah yang bermain proyek?60. Bagaimana Pendidikan Usia dini di indonesia? dan bagaimana penerapannya di lapangan?61. Bagaimana anggaran pendidikan Indonesia?62. Bagaimana solusi untuk para sarjana yang menganggur? Bagaimana peran pemerintah & swasta terkait dalam pemberdayaan para sarjana?63. UU sisdiknas no 23 tahun 2003 anggaran pendidikan 20%, sudahkah merata disalurkan?64. Bagaimana menyeimbangkan antara pendidikan di kota besar dengan di daerah?65. Mengapa Pendidikan hanya diperuntukan bagi yang mampu membayar lebih untuk biaya pendidikan karena mereka mampu membayar, dan yang benar-benar memiliki kemampuan akademik baik dengan ekonomi lemah, sedangkan untuk warga negara yang biasa-biasa saja malah jarang tersentuh?Baca juga Menatap Pendidikan Indonesia yang Adil dan Merata66. Bagaimana Pendidikan di indonesia dapat membentuk karakter bangsa indonesia yang mandiri?67. Sudahkah peningkatan kualitas pendidikan yang dilakukan selama ini memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan bangsa?68. Bagaimana Pendidikan di Indonesia menaggapi fenomena membludaknya pendaftaran CPNS setiap kali ada pembukaan?69. Bagaimana kelanjutan program wajib belajar sembilan tahun?70. Bagaimana nasib kepala sekolah yang selalu diminta keterangan wartawan tentang dana bos?71. Bagaimana prosedur pengajuan penambahan fasilitas sekolah ke pemerintah?72. Bagamana peranan orang-orang berprestasi dalam pembangunan daerah tertinggal?73. Siapa yang siap untuk mengajar di daerah perbatasan?74. Berapa kali guru mendapat pelatihan pengembangan/upgrade dalam 1 bulan?75. Bisakah model pendidikan pesantren menjadi harapan masa depan pendidikan indonesia? 76. Siapa yang berhak menyeleksi tenaga kerja pendidikan?77. Bagaimana jika membentuk pendidikan untuk anak jalanan?78. Apakah Indonesia perlu mendatangkan tenaga ajar asing untuk mencerdaskan bangsa?79. Apakah perlu di buatkan satu pulau khusus untuk pendidikan?80. Bagaimana dampak dari pendidikan e-learning?81. Apakah perlu dibentuk tim khusus pengawas dana pendidikan?82. Apa hukuman yang pantas untuk orang-orang yang merusak pendidikan?83. Apakah PLPG solusi pendidikan Indonesia?84. Apa kontribusi kita untuk pendidikan Indonesia?85. Bagaimana cara kita mengasah kemampuan kita agar menjadi guru yang tepat bagi para peserta didik kita?86. Bagaimana sistem memdidik calon pendidik yang tepat?87. Kenapa masih banyak pendidik yang tidak berkualitas, salah siapa?Di atas adalah 100 pertanyaan untuk pendidikan Indonesia. Semoga dengan dijabarkannya pertanyaan seputar permasalahan pendidikan Indonesia ini, pemerintah, masyarakat. ataupun pihak swasta bisa berefleksi bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dari pendidikan Indonesia. Lihat Pendidikan Selengkapnya 37B. PEMBAHASAN Ketika membicarakan tahap-tahap perkembangan pengetahuan tercakup pula telaahan filsafat yang menyangkut pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Pertama, dari segi ontologi, yaitu tentang apa dan sampai di mana yang hendak dicapai ilmu. Ini berarti sejak awal kita sudah ada pegangan dan gejala sosial.
Saat menjalani pendidikan mereka sendiri, guru ditugaskan untuk mengembangkan filosofi pendidikan , yang merupakan pernyataan pribadi guru yang merinci prinsip panduan mereka tentang masalah terkait pendidikan seperti bagaimana siswa belajar dengan baik, serta peran pendidik di kelas, sekolah , komunitas, dan masyarakat. Pernyataan filosofi pendidikan adalah dokumen penting karena menyampaikan pemikiran dan keyakinan Anda yang paling pribadi tentang pendidikan. Filosofi ini memainkan peran penting dalam kehidupan banyak pendidik dan dapat menjadi alat untuk membantu Anda tidak hanya menyusun ajaran Anda, tetapi juga membantu Anda menemukan pekerjaan dan memajukan karier Anda. Dasar-dasar Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan mengacu pada visi guru tentang tujuan pendidikan yang lebih besar dan perannya dalam masyarakat. Pertanyaan filsafat pendidikan melibatkan isu-isu seperti visi guru tentang peran mereka sebagai guru, pandangan mereka tentang bagaimana siswa belajar terbaik, dan tujuan dasar mereka untuk siswa mereka. Filosofi pendidikan harus memandu diskusi guru dalam wawancara kerja, dan harus dikomunikasikan kepada siswa dan orang tua mereka. Pertanyaan untuk Dipertimbangkan Saat menulis pernyataan filosofi pendidikan Anda, pikirkan bukan hanya gaya manajemen kelas Anda tetapi juga keyakinan Anda tentang pendidikan. Dari gaya belajar dan mengajar yang berbeda hingga peran guru di kelas, pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu Anda membingkai filosofi Anda. Jawaban yang disarankan mengikuti setiap pertanyaan. Apa yang Anda yakini sebagai tujuan agung pendidikan dalam masyarakat dan komunitas? Anda mungkin menjawab bahwa Anda percaya bahwa pendidikan adalah penggerak utama perubahan, kemajuan, dan kesetaraan dalam masyarakat. Apa, khususnya, peran guru di kelas? Peran seorang guru adalah menggunakan instruksi dan presentasi di kelas untuk membantu siswa mempelajari dan menerapkan konsep dalam matematika, bahasa Inggris, dan sains. Bagaimana Anda percaya siswa belajar dengan baik? Siswa belajar paling baik dalam lingkungan yang hangat dan mendukung di mana mereka merasa guru benar-benar peduli tentang mereka dan kesuksesan mereka. Secara umum, apa tujuan Anda untuk siswa Anda? Tujuan utama seorang guru adalah untuk membantu siswa mengetahui siapa mereka dan bagaimana mereka dapat melayani komunitas mereka. Kualitas apa yang menurut Anda harus dimiliki oleh seorang guru yang efektif ? Seorang guru yang efektif perlu memiliki kesadaran sosiokultural dasar dan penerimaan identitas budaya mereka sendiri dan orang lain. Apakah Anda percaya bahwa semua siswa dapat belajar? Seorang guru yang baik pasti percaya bahwa setiap siswa dapat belajar; kuncinya adalah memahami metode pendidikan apa yang paling cocok untuk setiap siswa dan kemudian menyediakan instruksi untuk kebutuhan individu setiap siswa. Apa yang harus dilakukan guru kepada siswanya? Guru berutang semangat kepada siswa mereka — hasrat untuk mata pelajaran yang mereka ajarkan, instruksi mereka, dan keinginan untuk membantu siswa berhasil. Apa tujuan umum Anda sebagai seorang guru? Tujuan keseluruhan untuk seorang guru beragam untuk membuat belajar menyenangkan dan menginspirasi siswa untuk menemukan cinta belajar; untuk membuat kelas yang terorganisir; untuk memastikan bahwa harapannya jelas dan penilaiannya adil, dan untuk memasukkan strategi pengajaran terbaik yang tersedia. Bagaimana Anda menciptakan lingkungan belajar yang inklusif? Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan demografi dan dapat sangat bervariasi dalam kemampuan kognitif dan gaya belajar. Seorang guru perlu berusaha untuk menggabungkan metode pembelajaran yang mempertimbangkan semua latar belakang yang bervariasi dan kemampuan belajar siswa. Bagaimana Anda memasukkan teknik, aktivitas, dan jenis pembelajaran baru ke dalam pengajaran Anda? Seorang guru harus tetap mengikuti penelitian pendidikan terbaru dan memasukkan metode praktik terbaik ke dalam metode dan strategi pengajaran mereka. Praktik terbaik mengacu pada praktik yang ada yang memiliki tingkat efektivitas yang disepakati secara luas. Filosofi pendidikan Anda dapat memandu diskusi Anda dalam wawancara kerja, ditempatkan dalam portofolio pengajaran , dan bahkan dikomunikasikan kepada siswa dan orang tua mereka. Banyak sekolah menggunakan pernyataan ini untuk menemukan guru dan administrator yang pendekatannya terhadap pendidikan selaras dengan misi dan filosofi sekolah. Namun, jangan membuat pernyataan yang menurut Anda ingin dibaca oleh sekolah; menyusun pernyataan filosofi pendidikan yang mewakili siapa Anda sebagai seorang pendidik. Sekolah ingin Anda tulus dalam pendekatan Anda. Contoh Pernyataan Filsafat Pendidikan Pernyataan filosofi lengkap harus mencakup paragraf pengantar, bersama dengan setidaknya empat paragraf tambahan; pada dasarnya adalah sebuah esai. Paragraf pengantar menyatakan sudut pandang penulis, sementara paragraf lainnya membahas jenis kelas yang ingin disediakan penulis, gaya mengajar yang ingin digunakan penulis, cara penulis memfasilitasi pembelajaran sehingga siswa terlibat, dan tujuan penulis secara keseluruhan sebagai seorang guru. Tubuh pernyataan filosofi pendidikan Anda mungkin termasuk pernyataan seperti ini "Saya percaya bahwa seorang guru secara moral berkewajiban untuk memasuki kelas hanya dengan harapan tertinggi untuk setiap siswanya. Dengan demikian, guru memaksimalkan manfaat positif yang secara alami datang bersama dengan ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya; dengan dedikasi, ketekunan, dan kerja keras, siswa mereka akan naik ke kesempatan itu. "Saya bertujuan untuk membawa pikiran terbuka, sikap positif, dan harapan yang tinggi ke kelas setiap hari. Saya percaya bahwa saya berutang kepada siswa saya, serta masyarakat, untuk membawa konsistensi, ketekunan, dan kehangatan untuk pekerjaan saya di harapan bahwa saya pada akhirnya dapat menginspirasi dan mendorong sifat-sifat seperti itu pada anak-anak juga." Evolusi Pernyataan Filsafat Pendidikan Anda Anda sebenarnya dapat mengubah pernyataan filosofi pendidikan Anda sepanjang karir Anda. Memperbarui filosofi pendidikan Anda penting untuk memastikan bahwa itu akan selalu mencerminkan pendapat Anda saat ini tentang pendidikan. Anda dapat menggunakan alat ini untuk tetap fokus pada tujuan Anda, membuat diri Anda terus bergerak maju, dan tetap setia pada siapa diri Anda sebagai seorang pendidik.
1 Jelaskan hubungan antara filsafat Islam dan pendidikan Islam! Jawab: Filsafat Islam merupakan alat utama bagi pendidikan Islam dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan Islam. Filsafat Islam menjadi dasar yang membantu pendidikan Islam dalam membedah permasalahan kemudian menemukan penyelesaiannya. Filsafat Islam ada bukan untuk menghakimi Filsafat pendidikan adalah muara ide dari berbagai kebutuhan utama pendidikan seperti landasan pendidikan, pendekatan pengajaran, model pembelajaran, dan berbagai aspek lain yang dibutuhkan untuk melanjutkan saga keilmuan pendidikan. Seperti filsafat pada umumnya, filsafat ini juga mempertanyakan berbagai kemungkinan yang telah ada, lalu mempertanyakan kebenarannya agar dapat memutuskan kebenaran baru dalam menggiati keilmuan ini. Dahulu, filsafat pendidikan sempat masuk menjadi salah satu mata kuliah yang akan dipelajari pada program studi pendidikan jenjang sarjana. Namun, belakangan mata kuliah ini ditiadakan dan secara eksklusif baru diberikan ketika mahasiswa menempuh pendidikan pasca sarjana. Alasannya? Karena dianggap terlalu berat. Kini filsafat pendidikan seakan menjadi eksklusif hanya dibawakan pada program pasca-sarjana. Padahal, filsafat sebetulnya tidak serumit itu. Hanya saja filsafat memang harus dilakukan secara sistematis. Konsepsi keilmuan biasanya dapat diklasifikasikan dengan pengertian, jenis, tujuan, dsb. Namun karena filsafat pendidikan pada dasarnya adalah cabang filsafat, terminologi dan metode filsafat yang digunakan juga harus jelas. Misalnya, bagaimana hakikat, pengertian atau dasar dari filsafat itu sendiri harus diungkap melalui landasan ontologisnya terlebih dahulu. Ketika seseorang mencari tahu ontologi, maka leburlah semua konsentrasinya; ontologi adalah salah satu bidang filsafat yang paling sukar, karena hal umum yang sederhana pun akan diberikan pertanyaan bertubi-tubi dari segala arah yang bahkan tidak memiliki keterkaitan sedikit pun. Sebetulnya hal semacam itulah yang biasanya terjadi dan membuat filsafat tampak lebih rumit. Padahal, inti dari ontologi adalah bagaimana kita merumuskan apa, mengapa dan yang seperti apa wujud pasti sesuatu hal itu? Tidak harus mengetahui lebih dalam terlebih dahulu mengenai apa itu ontologi. Pahami saja dahulu salah satu definisi dasarnya, belakangan kita dapat mempelajarinya lebih lanjut. Oleh karena itu pembahasan mengenai filsafat pendidikan akan dimulai dengan pengertian umumnya terlebih dahulu. Untuk menentukan definisi operasional yang akan kita gunakan dalam mempelajari filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan Amka, 2019, hlm. 22. Sederhana bukan? Namun, sayangnya dalam filsafat lagi-lagi kita tidak dapat menggeneralisir suatu hal sesederhana itu. Filsafat itu apa? Pendidikan itu apa? Masalah-masalah pendidikan itu yang bagaimana? Pengertian tersebut dapat kita rumuskan dari telaah kedua kata yang membentuk frasanya sendiri. Filsafat adalah kajian kritis terhadap pemikiran yang telah diamini kebenarannya. Sementara itu, pendidikan adalah usaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti secara baik oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya. Melalui penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah kajian kritis terhadap pemikiran dan sikap yang telah dan/atau akan dibuat melalui pencarian dan analisis konsep paling mendasar untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam skop pendidikan yang berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya dari segi keilmuan, kepribadian, dan nilai positif lainnya. Penjelasan lebih terperinci mengenai definisi kedua kata dalam frase ini dapat dilihat pada artikel berikut ini Filsafat Pengertian, Ciri, Contoh & Fungsi Menurut Para Ahli Sementara itu pengertian pendidikan dapat disimak pada artikel di bawah ini Pendidikan-Pengertian, Unsur, Tujuan, Fungsi, dsb Lengkap Pertanyaan selanjutnya adalah masalah-masalah pendidikan itu yang seperti apa? Melalui simpulan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang dipertanyakan dalam filsafat adalah pertimbangan dalam skop pendidikan. Tentunya berbagai pertimbangan dan konsep-konsep tersebut sudah ditentukan dalam pendidikan. Apa saja? Misalnya tujuan pendidikan, model pembelajaran, kurikulum, dsb. Rumusan di atas diperkuat oleh pendapat Widodo 2015, hlm. 1 yang menyatakan bahwa filsafat pendidikan adalah suatu pendekatan dalam memahami dan memecahkan persoalan-persoalan yang mendasar dalam pendidikan, seperti dalam menentukan tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan itu sendiri. Selanjutnya, sebagai pertimbangan dan penelusuran lebih mendalam untuk memastikan kebenaran topik ini, mari kita simak berbagai pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli. Al-Syaibani Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur dan menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan Al-Syaibani dalam Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 19. John Dewey merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental yang menyangkut daya pikir maupun daya perasaan menuju tabiat manusia Dewey dalam Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 20. Randal Curren Adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafat dalam praktik pendidikan Curren dalam Chambliss, 2009, hlm. 324. Kneller Filsafat pendidikan merupakan penerapan filsafat formal dalam lapangan pendidikan Kneller, 1971, Hasan Langgulung Adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut dengan pendidikan dalam Zaprulkhan, 2012, . Jalaluddin & Idi Filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai kaidah filosofi dalam pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan filsafat secara umum dan fokus terhadap pelaksanaan prinsip dan keyakinan dasar dari filsafat untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan secara praktis Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 18-21. Landasan / Sistematika Filsafat Pendidikan Filsafat membentuk dan memberikan asumsi-asumsi dasar bagi setiap ilmu pengetahuan, tidak terkecuali pendidikan. Saat filsafat membahas ilmu alam, maka diperoleh filsafat ilmu alam. Ketika filsafat mempertanyakan konsep dari hukum, maka terbentuklah filsafat hukum, dan ketika filsafat mengkaji permasalahan pendidikan, maka terciptalah cabang filsafat ini Kneller, 1971, Lalu apa saja yang menjadi landasan atau yang membentuk sistematika filsafat ini? Terdapat tiga landasan yang membentuk filsafat pendidikan, yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Berikut adalah pemaparannya. Ontologi Filsafat Pendidikan Ontologi adalah bagian dari metafisika yang bersifat spekulatif, membahas hakikat “yang ada” secara universal. Ontologi berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Ontologi mempersoalkan hakikat yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera belaka. Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat Rukiyati dan Purwastuti 2015, Sebenarnya, ontologi adalah bagian dari metafisika, sederhananya metafisika dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat atau bagian pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan pertanyaan mengenai hakikat “ada” yang terdalam. Semenjak hadirnya pemikiran empiris pengetahuan yang harus terbuktikan dan teralami secara nyata banyak yang menyepelekan metafisika. Padahal, pemikiran empiris muncul dari asumsi-asumsi yang dihasilkan oleh ontologi metafisika. Einstein menyadari hal ini melalui ucapan ikoniknya yang berkata “imagination is more important than knowledge”. Meskipun pemikiran empiris adalah kuda pacu yang diandalkan hari ini, hal tersebut tidak akan tercipta tanpa spekulasi-spekulasi dari pemikiran ontologis. Lalu di mana posisi ontologi pada filsafat ini? Landasan ontologis memberikan dasar bagi pendidikan mengenai pemikiran tentang “Yang Ada”, misalnya pemikiran tentang Tuhan, manusia, dan alam semesta. Corak pendidikan yang akan dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang “Yang Ada” yang telah ditentukan melalui ontologi. Contoh praktisnya adalah terciptanya kurikulum pendidikan agama untuk pendidikan agama. Tercipta kurikulum pendidikan vokasi untuk menyelenggarakan pendidikan keterampilan. Mengapa? Karena secara ontologis telah diketahui dari awal bahwa pemikiran filsafat itu tujuan pendidikannya berdasarkan “Yang Ada” untuk agama, atau “Yang Ada” untuk vokasi. Epistemologi Pendidikan Epistemologi berarti mempersoalkan sumber dan usul pengetahuan dengan meneliti, mempelajari dan mencoba mengungkapkan prinsip-prinsip primer kekuatan struktur pikiran yang dianugerahkan kepada manusia. Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya Amka, 2019, Objek telaahnya sendiri adalah untuk mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakannya dengan lain. Intinya, objek telaahnya berkenaan dengan situasi, kondisi, ruang dan waktu mengenai sesuatu hal. Landasan epistemologis memberikan dasar filsafat bagi teori dan praktik pendidikan dalam hal cara memperoleh pengetahuan. Pendidikan itu sangat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan, maka pandangan mengenai sumber dan jenis pengetahuan akan sangat berpengaruh terhadap kurikulum dan model atau metode pembelajaran pengajaran. Aksiologi Filsafat Pendidikan Apa kegunaan ilmu yang dihasilkan dari pendidikan bagi kita? Ilmu pengetahuan memang telah memberikan manfaat yang besar. Misalnya, bagaimana teori atom dapat digunakan untuk menciptakan energi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dibalik itu teori ini pula yang membuat kita mampu untuk menciptakan bom atom yang menjadi malapetaka bagi dunia. Pertanyaan ke mana arah pengetahuan dan pendidikan itulah yang menjadi objek pertanyaan utama aksiologi. Untuk apa pengetahuan itu akan digunakan? Bagaimana hubungannya dengan etika dan moral? Bagimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral? Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan berusaha menggambarkan apa yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku yang baik Rukiyati & Purwastuti, 2015, Di dalamnya terdapat etika dan estetika. Etika adalah kajian filsafat yang mempersoalkan perilaku manusia terhadap nilai dan moral. Estetika adalah filsafat yang berkaitan dengan kajian keindahan. Keduanya akan berkaitan, karena sesuatu yang indah cenderung akan terasa lebih beretika, begitu pun sebaliknya. Setidaknya, begitulah sebelum filsafat seni kembali mempertanyakannya. Dalam ranah pendidikan, landasan aksiologis memberikan dasar-dasar filsafat dalam hal nilai dan moral yang melandasi teori pendidikan dan menjadi acuan dalam praktik pendidikan. Karena, pendidikan tanpa nilai dan moral yang positif, pendidikan justru dapat memberikan hal yang negatif. Pendidikan haruslah diimbangi dengan adalah adanya pemberi, penerima, tujuan, dan cara yang baik, dalam konteks yang positif. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Secara umum filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari keseluruhan sikap dan kepercayaan yang telah dijunjung tinggi, lalu mempertanyakan . Meskipun skopnya luas, ketika bertemu pendidikan, maka terdapat beberapa rumusan utama. Berikut adalah beberapa kajian utama filsafat ini menurut Rukiyati & Purwastui 2015, hlm. 21. Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan Merumuskan hakikat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan. Merumuskan hubungan antara filsafat negara ideologi, filsafat pendidikan dan politik pendidikan sistem pendidikan Merumuskan sistem nilai dan norma atau isi moral pendidikan yang menjadi tujuan pendidikan Tujuan Filsafat Pendidikan Tujuan filsafat pendidikan dapat ditinjau dari tujuan filsafat dan pendidikan itu sendiri. Filsafat diantaranya memiliki tujuan untuk mengkritisi suatu kepercayaan dan sikap yang telah dijunjung tinggi, mendapatkan gambaran keseluruhan, analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Sementara itu teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat, merumuskan metode praktik pendidikan atau proses pendidikan yang menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan sendiri tergantung dari kebutuhan. Bisa jadi tujuan pendidikan adalah tujuan pendidikan nasional mencetak generasi penerus bangsa yang baik, instruksional khusus terhadap keterampilan tertentu, hingga ke tujuan pendidikan institusional pendidikan militer, dokter, akademisi, dsb. Selain itu, menurut Amka 2019 tujuan filsafat pendidikan meliputi Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik, dan membangun diri sendiri. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan. Hidup seseorang dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tersebut, sebab itu mengetahui pengetahuan-pengetahuan terdasar berarti mengetahui dasar-dasar hidup diri sendiri. Bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia, seperti misalnya ilmu mendidik. Manfaat Filsafat Pendidikan Seseorang yang sedang menuntut ilmu pendidikan dituntut untuk memikirkan masalah-masalah hakiki mengenai pendidikan. Pemikiran mengenai masalah-masalah pendidikan baik dalam lingkup luas maupun mengerucut akan lebih terasah melalui filsafat pendidikan. Hal tersebut membuat pelajar atau praktisi pendidikan lebih kritis dalam memandang persoalan pendidikan. Disamping itu filsafat ini juga akan membuat pelajar untuk merenungkan masalah hakiki pendidikan yang secara otomatis akan memperluas cakrawala berpikir dan menjadi lebih arif dalam memahami persoalan pendidikan. Filsafat pendidikan akan menuntut pelajar untuk berpikir reflektif menggunakan kebebasan intelektual yang bertanggung jawab sistematis. Selain itu, menurut Amka 2019, hlm. 26 filsafat pendidikan memiliki manfaat sebagai berikut Filsafat menolong mendidik. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalanpersoalan dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat memberikan pandangan yang luas. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri terutama dalam etika maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya. Aliran Filsafat Pendidikan Ada banyak aliran filsafat yang tumbuh seiring dengan perkembangan zaman. Berikut adalah aliran-aliran filsafat pendidikan yang telah dikenal luas oleh para ahli pendidikan. Perenialisme Merupakan aliran filsafat pendidikan yang melihat ke belakang, percaya bahwa kebijaksanaan abadi dari spiritualisme, tradisi, dan agama berbagi satu satu kebenaran metafisik yang universal di mana semua pengetahuan, ajaran dan nilai yang baik telah tumbuh. Essensialisme Essensialisme merupakan aliran yang ingin kembali pada kebudayaan-kebudayaan warisan sejarah yang telah terbukti keunggulannya dan kebaikannya bagi kehidupan manusia. Essensialisme percaya bahwa pendidikan yang baik dan benar terdiri dari pembelajaran keterampilan dasar membaca, menulis, berhitung, seni, dan ilmu pengetahuan. Semua hal tesebut telah terbukti berguna untuk manusia di masa lalu, sehingga terdapat keyakinan bahwa hal inilah akan berguna pula pada kehidupan di masa yang akan datang Gutek dalam Rukiyati & Purwastuti, 2015, Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang dapat memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas Jalaludin & Idi, 2015, Progressivisme Bagi kaum progressif, tidak ada realitas yang absolut, kenyataan adalah pengalaman transaksional yang selalu berubah progresif. Dunia selalu berubah dan dinamis, sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum-hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas dan tidak absolut. Progressivisme percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia ini hanyalah sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia dan Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan sains untuk kita semua. Rekonstruksionisme Sosial Aliran ini menaruh perhatian yang besar pada hubungan antara kurikulum sekolah dan perkembangan politik, sosial, dan ekonomi suatu masyarakat. Rekonstruksionisme menganggap bahwa dunia dan moral manusia mengalami degradasi di sana-sini sehingga perlu adanya rekonstruksi tatanan sosial menuju kehidupan yang demokratis, emansipatoris dan seimbang. Keadaan yang timpang dan hanya menguntungkan salah satu belahan dunia harus diatasi dengan merekonstruksi pendidikan untuk memajukan peradaban. Untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia dan untuk menciptakan peradaban yang lebih memuaskan, manusia harus menjadi insinyur sosial, yaitu orang yang mampu merancang jalannya perubahan dan mengarahkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara dinamis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pedagogi Kritis Salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan untuk memandang sekolah sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik yang memberi kesempatan bagi peserta didik agar dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sekedar perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam persaingan pasar internasional dan kompetisi asing. Anarkisme Utopis Ivan Illich Illich, tokoh utama aliran ini, mengatakan bahwa tujuan utama pendidikan adalah perombakan/pembaharuan berskala besar dan segera di dalam masyarakat, dengan cara menghilangkan persekolahan wajib. Sistem persekolahan formal yang ada harus dihapuskan sepenuhnya dan diganti dengan sebuah pola belajar sukarela dan mengarahkan diri sendiri; akses yang bebas dan universal ke bahan-bahan pendidikan serta kesempatan-kesempatan belajar mesti disediakan, namun tanpa sistem pengajaran wajib O’neil dalam Rukiyati & Purwastuti, 2015, hlm. 79. Eksistensialisme Eksistensialisme menjadi salah satu ciri pemikiran filsafat abad 20 yang sangat mendambakan adanya otonomi dan kebebasan manusia yang sangat besar untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari perspektif eksistensialisme, pendidikan sejatinya adalah upaya pembebasan manusia dari belenggu-belenggu yang mengungkungnya sehingga terwujudlah eksistensi manusia ke arah yang lebih humanis dan beradab. Beberapa pemikiran eksistensialisme dapat menjadi landasan atau semacam bahan renungan bagi para pendidik agar proses pendidikan yang dilakukan semakin mengarah pada keautentikan dan pembebasan manusia yang sesungguhnya. Referensi Amka. 2019. Filsafat Pendidikan. Sidoarjo Nizamia Learning Center. Jalaluddin & Idi. 2015. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat Dan Pendidikan Edisi Revisi. Malang Rajawali Press. Rukiyati & Purwastuti, A. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. Yogyakarta UNY Press. Widodo, 2015. Pendidikan dalam Perspektif Aliran-Aliran Filsafat. Yogyakarta Idea Press. Zaprulkhan. 2012. Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta RajaGrafindo Persada.
1 Guru yang mengerti paedagogi. 2. Guru yang sesuai dengan visi misi sekolah. 3. Punya kemampuan komunikasi dan sosial yang bagus. 4. Guru yang kreatif, inovatif dan inspiratif. Banyak usaha yang telah dan sedang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan khususnya bagi daerah terpencil.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat berbagai persoalan-persoalan yang terjadi dalam membahas fisafat pendidikan Islam. Dalam tulisan ini akan membedah persoalan pendidikan pada aspek ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Persoalan ontologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam terbagi atas tiga persoalan pendidikan ber-Islam yakni mengupayakan pembimbingan, pendidikan dan pembinaan dalam mengenalkan Islam secara keseluruhan kepada peserta didik; pendidikan ber-Iman yakni mengupayakan totalitas ajaran Islam untuk ditanamkan kepada anak melalui keimanan kepada Allah swt dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah; dan pendidikan ber-Ihsan yakni menanamkan keyakinan suasana hati dan perilaku peserta didik untuk senantiasa merasa dekat dengan Tuhan sehingga tindakannya sesuai dengan aturan Allah swt. Persoalan epistemologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam adalah proses pendidikan dalam tataran sistem pendidikan Islam, yang ruang lingkupnya adalah tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, materi pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, pendidik, peserta didik, sarana pendidikan Islam, alat pendidikan Islam, dan pendekatan pendidikan Islam. Persoalan aksiologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam menyangkut nilai-nilai tentang pendidikan Islam itu sendiri dengan maksud menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia, menjaga dan membina di dalam kepribadiannya baik yang bersifat spiritual maupun yang berwujud yang terbagi atas dua nilai utama yaitu nilai Ilahiyah dan nilai Insaniyah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Copyright © 2020 Pada Penulis DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 179 Persoalan-Persoalan Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam Dodi Ilham Institut Agama Islam Negeri IAIN Palopo gourmonde2010 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat berbagai persoalan-persoalan yang terjadi dalam membahas fisafat pendidikan Islam. Dalam tulisan ini akan membedah persoalan pendidikan pada aspek ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Persoalan ontologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam terbagi atas tiga persoalan pendidikan ber-Islam yakni mengupayakan pembimbingan, pendidikan dan pembinaan dalam mengenalkan Islam secara keseluruhan kepada peserta didik; pendidikan ber-Iman yakni mengupayakan totalitas ajaran Islam untuk ditanamkan kepada anak melalui keimanan kepada Allah swt dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah; dan pendidikan ber-Ihsan yakni menanamkan keyakinan suasana hati dan perilaku peserta didik untuk senantiasa merasa dekat dengan Tuhan sehingga tindakannya sesuai dengan aturan Allah swt. Persoalan epistemologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam adalah proses pendidikan dalam tataran sistem pendidikan Islam, yang ruang lingkupnya adalah tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, materi pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, pendidik, peserta didik, sarana pendidikan Islam, alat pendidikan Islam, dan pendekatan pendidikan Islam. Persoalan aksiologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam menyangkut nilai-nilai tentang pendidikan Islam itu sendiri dengan maksud menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia, menjaga dan membina di dalam kepribadiannya baik yang bersifat spiritual maupun yang berwujud yang terbagi atas dua nilai utama yaitu nilai Ilahiyah dan nilai Insaniyah. Kata Kunci persoalan pendidikan, filsafat, pendidikan Islam.. Pendahuluan Filsafat sebagai mater scientarum induk segala pengetahuan sejak masa peradaban Yunani kuno hingga hari ini telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan sering dengan peradaban manusia. Filsafat menawarkan cara atau metode dalam mengkaji “sesuatu” Rofiq, Jurnal Studi Keislaman, yang bersifat abstrak dan tidak dipahami atau merasiokan persoalan-persoalan untuk dapat diterima oleh akal manusia. Islam sebagai agama peradaban, juga bersentuhan dengan filsafat. Masa kejayaan Islam yang ditandai dengan lahirnya pemikir-pemikir muslim dalam melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan agama, humaniora dan eksakta melalui gerakan penelitian, penerjemahan dan penulisan karya ilmiah di berbagai bidang keilmuan, dan gerakan karya nyata mereka di bidang peradaban artefak Mugiono, Jurnal Ilmu Agama. Vol. 9, No. 2, Mei 2020 ISSN 2302-1330 180 Melalui gerakan pemikiran Islam, berkembang disiplin ilmu-ilmu agama atau ilmu-ilmu keislaman, seperti ilmu al-Qur’an, ilmu qira’at, ilmu Hadis, ilmu kalam/teologi, ilmu fiqh, ilmu tarikh, ilmu bahasa dan sastra. Di samping itu berkembang juga ilmu-ilmu sosial dan eksakta, seperti filsafat, logika, metafisika, bahasa, sejarah, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar, aritmatika, mekanika, astronomi, musik, kedokteran dan kimia. Ilmu-ilmu eksakta melahirkan teknologi yang sangat dibutuhkan dalam menunjang peradaban umat Islam. Persinggungan filsafat dan Islam melahirkan suatu cabang ilmu baru yang dikenal dengan istilah Filsafat Pendidikan Islam. Omar Mohamad al-Toumy al-Syaibany sebagaimana dikutip oleh Rahmat Hidayat dan Henny Syafriana Nasution, menyatakan bahwa filsafat pendidikan Islam tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam. Selanjutnya, Zuhairini juga menjelaskan menjelaskan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dan sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat Islam. Selain itu Filsafat Pendidikan Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam yang selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam Rahmat dan Henny, 2016 1. Istilah “persoalan” hampir identik dengan “masalah”, namun bila ditelisik lebih jauh berdasarkan term, maka terdapat perbedaan antara keduanya. Persoalan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “soal” yang mendapat awal per dan akhiran an, yang berarti apa yang menuntut jawaban dan sebagainya. Sedangkan masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan dipecahkan. Persoalan adalah awal dari permasalahan yang menuntut jawaban, sedangkan masalah adalah persoalan bentuk akhir persoalan yang menuntut penyelesaian. Persoalan menuntut jawaban, yang dalam tataran individu jawaban dapat berdasar pada perspektif masing-masing. Jawaban tidak selamanya mampu memuaskan para pihak yang menghadapi persoalan yang sama. Namun, ketika persoalan tersebut menjadi sebuah masalah maka, ia menuntut kerjasama dalam penyelesaiannya. Masalah harus mampu memuaskan kedua belah pihak agar kesenjangan dapat diminimalisir antara harapan dan kenyataan dan diharapkan mampu bersinergi atau bermuara pada solusi. Kaitannya dengan filsafat pendidikan Islam, Jalauddin Said menurut Rahmat Hidayat dan Henny Syafriana Nasution menyatakan bahwa kajian filsafat pendidikan Islam beranjak dari kajian falsafat pendidikan yang termuat dalam al-Qur’an dan Hadis yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad swt., baik selama periode Makkah maupun selama periode Madinah. Falsafat Pendidikan Islam yang lahir bersamaan dengan turunnya wahyu pertama itu telah meletakkan dasar kajian kokoh, mendasar, menyeluruh serta terarah ke suatu tujuan yang jelas, yaitu sesuai dengan tujuan ajaran Islam itu sendiri Rahmat dan Henny, 2016 17. Jalaluddin Said juga menyatakan bahwa secara makro, apa yang menjadi objek filsafat yaitu ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan manusia merupakan objek pemikiran filsafat pendidikan. Secara mikro yang menjadi objek Copyright © 2020 Pada Penulis DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 181 pemikiran atau ruang lingkup filsafat pendidikan sebagai berikut Jalaluddin dan Usman, 1994 17. 1. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan; 2. Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan; 3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaaan; 4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan , dan teori pendidikan; 5. Merumuskan hubungan antara filsafat Negara, filsafat pendidikan , dan politik pendidikan; 6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan. Dengan demikian ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan Islam, seperti masalah tujuan pendidikan Islam, masalah guru, kurikulum, metode dan lingkungan. Secara umum ruang lingkup pembahasan filsafat pendidikan Islam ini adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, menyeluruh, dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan atas dasar ajaran Islam. Persoalan-persoalan pendidikan, berarti awal dari permasalahan pendidikan yang menuntut jawaban. Dari hasil bacaan penulis, persoalan pendidikan dalam kajian filsafat Islam, penulis bagi ke dalam tiga kategorisasi persoalan utama, yaitu persoalan pendidikan pada aspek ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Persoalan Ontologi Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam Persoalan ontologi merupakan persoalan “ada” atau hakekat, substansi awal dalam filsafat pendidikan Islam. Lazimnya, persoalan ontologi selalu dimulai dengan pertanyaan “apa”, seperti contoh apa itu pendidikan, apa itu filsafat, dan sebagainya. Persoalan ini dianggap penting sebagai pijakan awal untuk mengkaji persoalan-persoalan yang akan muncul berikutnya. Islam sebagai agama yang kita pedomani mempersyaratkan ketauhidan sebagai awal membuka pengetahuan-pengetahuan selanjutnya. Syarat ini diwujudkan dengan dua kalimat syahadat sebagai ikrar kesetiaan dan janji serta pengakuan manusia kepada sang pencipta-Nya atas pengetahuan awal yang dimilikinya. Nurcholis Madjid menurut Purwanto berpendapat makna pokok kalimat syahadat adalah pembebasan dari belenggu kepercayaan, disusul kepercayaan kepada Allah, Tuhan yang sebenarnya, demi keteguhan dan kelestarian kebebasan itu sendiri Purwanto, Jurnal Studi Agama-Agama. Pengetahuan yang dimaksud adalah tiada Tuhan yang mencipta selain Allah Swt, dan Muhammad Saw., sebagai utusan pembawa pengetahuan tersebut ke dunia. Informasi tentang syarat yang diikrarkan oleh manusia kepada pencipta-Nya tersebut membawa ke persoalan pendidikan, tentang bagaimana bentuk setia, janji dan pengakuan manusia, dalam pendidikan Islam. Dalam Islam, kesetian, janji dan pengakuan, diwujudkan dalam tiga hal Vol. 9, No. 2, Mei 2020 ISSN 2302-1330 182 pokok yakni, Islam, Iman, dan Ihsan. Ketiganya merupakan satu kesatuan pendidikan yang penting, dan mutlak ditanamkan pendidik kepada peserta didik sebagai berikut Pendidikan Ber-Islam Pendidikan ber-Islam merupakan jawaban pertama atas persoalan ontologis dalam Pendidikan Islam. Ber-Islam berarti menyerahkan diri sepenuhnya dan menerima seluruh konsekuensi secara sempurna dalam ajaran Islam. Pendidikan ber-Islam berarti mengupayakan pembimbingan, pendidikan dan pembinaan dalam mengenalkan Islam secara keseluruhan kepada peserta didik. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw      Artinya Ia berkata “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” Al Imam An-Nawawi Abu Zakariya, Hadis Arbain. Ajaran Islam menurut Imam Suprayogo, memperkenalkan konsep keselamatan, kedamaian, keadilan, kesejahteraan, kebersamaan, saling berkasih sayang, saling memahami dam memaafkan, menghargai, menghormati dan bahkan juga memuliakan. Islam mengajarkan pemeluknya untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang merusak diri sendiri, merusak keluarga, lingkungan, masyarakat, dan bahkan bangsa dan negara. Sebagai bagian dari upaya menjauhkan dari kerusakan itu, Islam mengajarkan dalam mendapatkan rizki agar selektif, yakni hanya mengambil yang baik, yang halal, dan yang tidak merugikan orang atau pihak lain Suprayogo, Pendidikan Ber-Iman Jawaban kedua atas persoalan ontologis adalah pendidikan beriman, yakni mengajarkan peserta didik untuk mempercayai seluruh ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw., merupakan pedoman hidup bagi manusia untuk mengabdi kepada Allah swt. Amir Hamzah Lubis menyatakan bahwa salah satu aspek kepribadian manusia adalah unsur spiritual yang sedang mengalami perkembangan, sehingga diperlukan ajaran tentang keimanan agar potensi beriman anak dapat terarah sesuai dengan keimanan yang diajarkan Islam Lubis, 2016 . Az-Zariat/51 56    Terjemahnya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” Departemen Agama RI, 2002 524. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw Copyright © 2020 Pada Penulis DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 183   Artinya Dia berkata “Jelaskan kepadaku tentang iman?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Iman itu adalah Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” Al Imam An-Nawawi Abu Zakariya, “Hadis Arbain”. Pendidikan keimanan menurut Amir Hamzah Lubis mutlak diperlukan agar potensi iman dalam diri anak dapat berkembang sesuai dengan tuntutan ajaran keimanan dalam Islam. Di sini pendidikan keimanan dipahami sebagai upaya mengikat anak dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu. Pada prinsipnya, aspek-aspek tersebut menjadi saling terkait sebagai totalitas ajaran Islam yang harus ditanamkan kepada anak melalui keimanan kepada Allah swt., dan ajaran yang diwahyukan-Nya. Secara khusus di sekolah-sekolah proses pembelajaran seperti itu merupakan pendidikan keagamaan atau pendidikan agama Islam yang isinya diarahkan pada pendidikan al-Quran, Tauhid keimanan, Hadits, Fikih, Tafsir, Kebudayaan Islam dan ajaran hidup Nabi Saw Lubis, 2016 67. Pendidikan Ber-Ihsan Jawaban ketiga atas persoalan ontologis adalah pendidikan ber-Ihsan. Menurut Mamluatul Inayah, dalam memahami makna ihsan dengan pendekatan semantik, ihsan termasuk kata yang ringkas tetapi mengandung pengertian yang luas Jawamii’al kalim ihsan berarti isyarat terhadap pengawasan dan ketaatan yang baik Inayah, 2015 16. Peserta didik yang merasa diawasi atau dijaga Allah maka amalnya akan baik. Ihsan dalam konteks pendidikan berarti menanamkan keyakinan agar suasana hati dan perilaku peserta didik senantiasa merasa dekat dengan Tuhan sehingga tindakannya sesuai dengan aturan Allah. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw     Artinya Ia berkata jelaskan kepadaku tentang ihsan?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Ihsan adalah Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu.” Al Imam An-Nawawi Abu Zakariya, “Hadis Arbain”. Imam al Ghazali, sebagaimana dikutip oleh Mamluatul Inayah menyatakan bahwa makna Ihsan bermakna muraqabah merasa diawasi oleh Allah, muraqabah adalah pengawasan yang dilakukan oleh pengawas dan kembalinya beban hati kepadanya. Yakni, kondisi hati yang dihasilkan oleh pengetahuan. Kondisi itu membuahkan berbagai amal perbuatan pada anggota badan dan didalam hati, kemudian tentang pengawas berkaitan dengan amal perbuatannya ada dua cara pandang, pertama, pandangan sebelum amal perbuatan dan kedua, pandangan ketika dilakukan amal perbuatan. Pandangan sebelum amal perbuatan Vol. 9, No. 2, Mei 2020 ISSN 2302-1330 184 hendaknya melihat kepada keinginan dan gerakannya, jika karena Allah hendaknya diteruskan tetapi jika karena nafsu dan mengikuti syetan hendaknya merasa malu kepada Allah dan berhenti melakukannya kemudian mencela diri sendiri karena hasrat dan kecenderungan seperti itu Inayah, 2015 33. Ihsan menurut Muhammad Arif Ihwanto, Anwar Sutoyo, dan Sudarmin sebagai salah satu nilai di dalam pendidikan yang mampu untuk meredam unsur kekerasan dan menumbuhkan kedamaian tidak hanya dalam Islam namun untuk seluruh alam. Hubungan antara nilai, sikap dan perilaku bergantung pada konteks, lebih jauh bahwa nilai-nilai konservatif, keterbukaan, transendensi, dan peningkatan diri tidak dapat sepenuhnya dipahami dan diukur maknanya tanpa mengacu pada sikap dan perilaku yang mengungkapkannya dalam hal ini di kehidupan sehari-hari dan situasi sekolah Ihwanto dkk, 2017 1-10. Persoalan Epistemologi Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam Persoalan kedua adalah persoalan epistemologi. Epistemologi merupakan ilmu yang membahas tentang hal-hal yang bersangkutan dengan pengetahuan baik itu “bagaimana cara mendapatkan”, “bagaimana alur/seluk beluk”, atau “bagaimana metode” dalam mendapat sebuah ilmu pengetahuan dalam pendidikan. Sekaitan dengan pendidikan Islam, kajian epistemologi menekankan pada upaya, cara, atau langkah-langkah untuk mendapatkan pengetahuan pendidikan Islam. Aktivitas berfikir dalam epistemologi adalah aktivitas yang paling mampu mengembangkan kreatifitas keilmuan ke-Islaman dibanding ontologi dan aksiologi. Sistem pendidikan merupakan rangkaian dari sub sistem-sub sistem atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, dan pendekatan Hidayat, 2016. Keberadan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur yang lain, tanpa keberadaan salah satu di antara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Ketika kita berbicara dalam tataran sistem pendidikan Islam, maka sub sistem atau ruang lingkupnya adalah tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, materi pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, pendidik, peserta didik, sarana pendidikan Islam, alat pendidikan Islam, dan pendekatan pendidikan Islam. Tabel 1. Persoalan Pendidikan Islam dalam Kajian Epistemologi Ranah Kajian Epistemologi Bagaimana tujuan pendidikan Islam? Kurikulum pendidikan Islam Bagaimana kurikulum pendidikan Islam? Bagaimana materi pendidikan Copyright © 2020 Pada Penulis DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 185 Bagaimana metode pendidikan Islam? Pendidik dalam pendidikan Islam Bagaimana pendidik dalam pendidikan Islam? Peserta didik dalam pendidikan Islam Bagaimana peserta didik dalam pendidikan Islam? Sarana dalam pendidikan Islam Bagaimana sarana dalam pendidikan Islam? Alat dalam pendidikan Islam Bagaimana alat dalam pendidikan Islam? Pendekatan pendidikan dalam pendidikan Islam Bagaimana pendekatan dalam pendidikan Islam? Bagian-bagian tersebut melahirkan persoalan-persoalan yang kompleks dan berefek satu dengan yang lain. Dalam mengkaji persoalan-persoalan pendidikan di wilayah epistemologis, menurut Rahmat Hidayat, identitas, karakter dan kemandirian sistem pendidikan Islam tersebut menjadi jelas apabila pola-pola dasar dari Islam itu sendiri yang mengkerangkai bangunan sistem pendidikan Islam Hidayat, 2016 53-54. Persoalan epistemologis pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam tidak cukup dengan jawaban yang strategis sebab secara aktual persoalan epistemologis selalu berkembang menjadi masalah-masalah yang harus segera diselesaikan oleh para intelektual muslim melalui analisis dan metodologi yang tepat. Persoalan epistemologis pendidikan yang menjadi masalah aktual juga mengkondisikan dengan tantangan perubahan zaman di setiap generasi yang salah satunya adalah teknologi informasi. Persoalan Aksiologi Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam Persoalan aksiologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam adalah persoalan akhir yang menyangkut tentang manfaat dan kegunaan dari mempelajari pendidikan Islam itu sendiri. Persoalan aksiologi menyangkut nilai-nilai tentang pendidikan Islam itu sendiri dengan maksud menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia, menjaga dan membina di dalam kepribadiannya baik yang bersifat spiritual maupun yang berwujud Sarjono, 2005. Nilai dalam kaitannya dengan pendidikan Islam terdiri atas dua pendekatan yakni etika dan estetika yang memberikan makna bahwa objek kajian dan rangkaian proses yang dilakukan harus memiliki nilai dan tidak merusak nilai-nilai yang ada, baik nilai kemanusiaan, maupun nilai ketuhanan agama. Pendekatan ini sesungguhnya merupakan alat kontrol yang efektif dalam melihat kebermaknaan dan ketidakbermaknaan atau ideal dan tidak idealnya konsep pendidikan yang ditawarkan bagi umat manusia. Sumber nilai yang berlaku Vol. 9, No. 2, Mei 2020 ISSN 2302-1330 186 dalam pranata sosial kehidupan manusia dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu Frimayanti, 2017 Nilai Ilahiyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang dititahkan Tuhan melalui para Rasul-Nya yang berbentuk takwa, iman dan adil serta diabadikan dalam wahyu Ilahi. Nilai-nilai Ilahiyah selamanya tidak mengalami perubahan Nilai Ilahiyah mempunyai 2 jalur, yaitu a. Nilai yang bersumber dari sifat-sifat Allah sebanyak 99 yang tertuang dalam “al-Asmaul Husna” yakni nama-nama yang indah. Nama-nama itu pada hakikatnya telah menyatu pada potensi dasar manusia yang selanjutnya disebut fitrah; dan b. Nilai yang bersumber dari hukum-hukum Allah, baik berupa Quraniyah maupun kauniyah. Menurut Tobroni sebagaimana dikutip oleh Indah Husnul Khotimah, nilai-nilai yang akan diajarkan dalam pendidikan Islam dituntut mampu membentuk dasar moral dan etis kehidupan berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan iman. Nilai moral absolut hanya pada Allah Yang Maha Kekal dan tidak terikat pada ruang dan waktu. Allah senatiasa menghendaki hamba-Nya menegakkan keadilan dan kebenaran, kasih sayang, kesucian karena Allah itu Maha Adil, Maha Benar, Maha Pengasih, Penyayang, dan Maha Suci Khotimah, Nilai spiritual keilahian manusia melekat erat pada pendidikan, maka hakikat pendidikan adalah masalah manusia dalam kesejatian dirinya sebagai makhluk Tuhan. Dengan sifat spiritual keilahian, manusia justru mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan dan pengembangan dirinya sebagai manusia melalui seluruh rangkaian kegiatan pendidikan berhakikat memanusiakan manusia sebagai makhluk Tuhan. Nilai-nilai dan prinsip umum yang kekal extend dalam perspektif Islam adalah wahyu, sesuai dengan salah satu firman Allah Swt. Nilai Insaniyah Nilai Insaniyah tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini bersifat dinamis. Sedangkan keberlakuan dan kebenarannya relatif nisbi yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Nilai-nilai Insaniyah yang kemudian melembaga menjadi tradisi yang diwariskan turun temurun dan mengikat anggota masyarakat yang mendukungnya. Karena kecenderungan tradisi tetap mempertahankan diri terhadap kemungkinan perubahan tata nilai, kenyataan ikatan-ikatan tradisional sering menjadi penghambat perkembangan peradaban dan kemajuan manusia. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemaparan dan pengkajian penulis terhadap makalah ini, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut 1. Persoalan ontologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam terbagi atas tiga persoalan pendidikan ber-Islam yakni mengupayakan pembimbingan, pendidikan dan pembinaan dalam mengenalkan Islam secara keseluruhan kepada peserta didik; pendidikan ber-Iman yakni mengupayakan totalitas ajaran Islam untuk ditanamkan Copyright © 2020 Pada Penulis DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 187 kepada anak melalui keimanan kepada Allah swt dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah; dan pendidikan ber-Ihsan yakni menanamkan keyakinan suasana hati dan perilaku peserta didik untuk senantiasa merasa dekat dengan Tuhan sehingga tindakannya sesuai dengan aturan Allah swt. 2. Persoalan epistemologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam adalah proses pendidikan dalam tataran sistem pendidikan Islam, yang ruang lingkupnya adalah tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, materi pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, pendidik, peserta didik, sarana pendidikan Islam, alat pendidikan Islam, dan pendekatan pendidikan Islam. 3. Persoalan aksiologi pendidikan dalam kajian filsafat pendidikan Islam menyangkut nilai-nilai tentang pendidikan Islam itu sendiri dengan maksud menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia, menjaga dan membina di dalam kepribadiannya baik yang bersifat spiritual maupun yang berwujud yang terbagi atas dua nilai utama yaitu nilai Ilahiyah dan nilai Insaniyah. Referensi Frimayanti, Ade Imelda. 2017. “Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikan Agama Islam”, Al-Tadzkiyyah Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8 No. II 2017, download/2128/1612. Al Imam An-Nawawi Abu Zakariya, Hadis Arbain, Rukun Islam, Iman, dan Ihsan, https// Lubis, Amir Hamzah. 2016. “Pendidikan Keimanan dan Pembentukan Kepribadian Muslim”, Jurnal Darul Ilmi Vol. 04, No. 01 Januari 2016, DI/article/download/426/398. Departemen Agama 2002. al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung Darus Sunnah. Suprayogo, Imam. 2010. “Ber-Islam Seharusnya Menjadi Yang Terbaik”, r/161001/ber-islam Khotimah, Indah Husnul. 2015. “Dimensi Aksiologis Pendidikan Islam”, Sabil, Jabbar. 2014. “Masalah Ontologi dalam Kajian Keislaman”, Jurnal Ilmiah ISLAM FUTURA Vol. 13. No. 2, Februari 2014, 142-159, download/67/62. Jalaludin, dan Usman Said. 1994. Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, Cet. I; Jakarta Raja Grafindo Persada. Rofiq, M. Nafiur. 2012. “Peranan Filsafat Ilmu Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan”, FALASIFA Jurnal Studi Keislaman, Vol. 9, No. 2, Mei 2020 ISSN 2302-1330 188 Inayah, Mamluatul. 2015. “Konsep Ihsan Sebagai Pendidikan Karakter dalam Pemikiran Sachiko Murata dan William C Chittick”, Tesis Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015, laman diakses tanggal 6 Mei 2020. Ihwanto, Muhammad Arif dkk,. 2017. “Desain Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Ihsan bagi Siswa MI NU Salafiyah Kudus”, Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology IJCET 6 1 2017 1 – 10, view/15570, laman diakses tanggal 7 Mei 2020. Mugiono. 2017. “Perkembangan Pemikiran dan Peradaban Islam dalam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu Agama Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama”, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Hidayat, Rahmat dan Henny SN,. 2018. Filsafat Pendidikan Islam; Membangun Konsep Pendidikan Islam, Cet. 1; Medan LPPI. Purwanto. 2007. “Pluralisme Agama dalam Prespektif Nurcholish Madjid”, Religio Jurnal Studi Agama-Agama, article/download/277/223. Hidayat, Rahmat. 2016. “Epistemologi Pendidikan Islam Sistem, Kurikulum, Pembaharuan Dan Upaya Membangun Epistemologi Pendidikan Islam”, Jurnal Almufida Vol. I No. 1 Juli-Desember 2016, laman diakses tanggal 7 Mei 2020. Sarjono. 2005. “Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. ll, No. 2, 2005, 20NILAI-NILAI%20DASAR%20PENDIDIKAN% ... Pendidikan merupakan proses yang lebih besar dari sekedar aktivitas persekolahan. Pendidikan, dengan mengesampingkan perbedaan mazhab dan orientasi, merupakan prose pengembangan sosial yang mengubah individu dari sekedar makhluk biologis menjadi makhluk sosial agar hidup bersama realitas zaman dan masyarakatnya Ilham 2020. Dengan kata lain, pendidikan merupakan proses pemberian sifat sosial-kemanusiaan humanisasi kepada makhluk hidup. ...... Memang diakui, bahwa selama ini terdapat kerancuan dalam memahami apa itu filsafat pendidikan Islam dan apa itu ilmu pendidikan Islam. Ketika kita membaca buku-buku filsafat pendidikan, ternyata di dalamnya tidak hanya membicarakan tentang filsafat pendidikan Islam, tetapi juga membahas ilmu pendidikan Islam, bahkan teknik pendidikan Islam, sehingga kapling masing-masing dari disiplin itu belum begitu jelas dan masih kabur Ilham 2020. ...Afifuddin AfifuddinIsmail IshakThis study aims to analyze the philosophical roots of Islamic education, which are focused on four sub-problems, namely 1 the meaning and substance of the philosophy of Islamic education; 2 the ontological; 3 the epistemological; and 4 the axiological principles of Islamic education. This research method is a literature review with a philosophical and pedagogical approach. The findings of the study indicate a close relationship between philosophy and education, namely that philosophical issues are essentially the central themes that are transferred through education and that education is a critical means in the inheritance and socialization of philosophical ideas and values. The ontological principle of Islamic education emphasizes the fundamental aspects of a belief system that revolves around the principles of purposeful creation, comprehensive unity, and solid balance. The epistemological principles of Islamic education talk about the methodological basis in an effort to transfer knowledge to students, which ultimately narrows the dichotomous gap between religious and non-religious sciences. Meanwhile, the axiological aspect of Islamic education emphasizes the actualization of absolute transcendental values and universal values that become the main basis for Islamic education materials and curriculum, which in turn form a complete Muslim person with Islamic character.... Persoalan ontologi selalu dimulai dengan pertanyaan. Ilham Ilham, 2020 mengatakan bahwa persoalan ontology selalu dimulai dengan pertanya "apa" seperti contoh apa itu pendidikan, apa itu filsafat, dan sebagainya. ...... Berdasarkan perspektif ontologi pendidikan moral usia dini merupakan penanaman nilai-nilai moral pada anak berusia nol tahun sampai berusia enam tahun. Persoalan ontology merupakan persoalan ada atau hakekat, yang selalu diawal dengan pertanyaan "apa" Ilham, 2020. Untuk memahami pendidikan moral anak usia dini bisa diawali dengan pertanyaan tentang apa itu moral. ...Harmalis Eko Kuntarto Titin KusayangArtikel ini bertujuan menganalisis konsep pendidikan moral anak usia dini dilihat dari sudut pandang ontologi, epistimologi, dan aksiologi dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Temuan dalam riset ini menunjukkan bahwa berdasarkan sudut pandang ontologi pendidikan moral anak usia dini merupakan upaya pembinaan dan penanaman nilai-nilai susila, akhlak dan budi pekerti yang ditujukan kepada anak usia nol tahun sampai dengan usia enam tahun agar anak memiliki bekal yang akan dilalui sepanjang kehidupannya. Selanjutnya berdasarkan sudut pandang epistimologi bahwa dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa bersumber dari dua unsur, pertama, bersumber dari pendidikan keluarga yakni dengan menggunakan metode bercerita, bermain, berdiskusi dan berkaryawisata. Kemudian unsur yang kedua pendidikan pra sekolah, yakni guru memiliki peranan dalam penanaman nilai moral pada anak usia dini, dengan menggunakan metode bernyanyi, bersajak, outbond, bermain peran dan lain-lain. Dan berdasarkan sudut pandang aksiologi bahwa etika dan estetika merupakan dua hal yang sangat penting diperhatikan dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak usia dini. Etika hal-hal yang berkaitan dengan norma-norma kesusilaan dan baik buruknya tingkah laku manusia, sedangkan estetika hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia.... Learning is part of a series of education itself and education is basically not only a transfer of knowledge, but also values. Values in relation to Islamic education consist of two approaches, namely ethics and aesthetics which provide meaning that the object of study and the series of processes carried out must have values and not damage existing values, both human values, and divine values religion Ilham, 2020. Human values insaniyah and divine values ilahiyah are how aligned in a balanced way. ...Muhamad Faizul AmirudinAflatun MuchtarAbdurrahmansyah AbdurrahmansyahThis study aims to explore the attitudes of lecturers in online learning in the environment of the South Sumatra Private Islamic Religious University. The research method used is qualitative with a phenomenological approach. The subject of this study is a lecturer who teaches at the South Sumatra Private Islamic Religious College and the chairman of the PTKIS South Sumatra Forum. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. Data analysis uses the model formulated by Creswell, first reading the entire data, second doing coding, third applying the coding process, fourth describing the theme to be presented in the qualitative report, and fifth interpreting the data. Based on the results of the study, it was found that online learning has not been accepted as an ideal learning system because it is considered ineffective to be implemented in the environment of the South Sumatra Private Islamic Religious University. This is caused by several factors, namely, 1 inadequate digital infrastructure and financial capabilities, 2 lecturers' technological competence that has not been maximized, 3 A more emphasized factor is the desire to maintain a face-to-face system to maintain an emotional or inner connection between lecturers and students that is considered better than virtual interaction. Islamic education actually has dynamic principles that open up opportunities to adapt to the development of science and technology. Suppose it relates to curriculum, media or learning tools and methods. Then the solution is to use a blended learning model.... Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan pada tingkat sistem pendidikan Islam ruang lingkupnya meliputi tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, materi pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, pendidik, mahasiswa, dan fasilitas pendidikan Islam merupakan masalah epistemologis pendidikan. Dalam kajian filsafat pendidikan Islam, isu aksiologi pendidikan berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam itu sendiri dengan tujuan untuk menguji semua nilai tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan manusia, menjunjung tinggi dan membina kepribadian masyarakat baik nilai-nilai spiritual maupun material, yaitu nilai ilahiyah dan nilai insaniyah Ilham, 2020. ...Hasan Bakti NasutionMuhammad SanusiFauzi Ahmad SyawaluddinSyahrul BudimanKajian filsafat pendidikan Islam masih sangat jarang terjadi di Indonesia dan hanya ditemukan di lembaga akademik seperti perguruan tinggi. Pada intinya, filosofi pendidikan Islam berfungsi sebagai landasan di mana seseorang dapat membangun pemahaman tentang tingkat di mana pendidikan Islam berkembang dan maju. Kajian filsafat pendidikan Islam seperti yang dipraktikkan saat ini menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan tersebut menyangkut tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, dualistis pendidikan Islam, yang merupakan isu yang masih dibahas, dan proyeksi pendidikan Islam antara tradisi dan adaptasi. Tujuan penelitian ini adalah melihat fungsi filsafat pendidikan Islam dalam konteks Pendidikan menggunakan metode penelitian studi literatur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur. Salah satu jenis penelitian yang disebut penelitian perpustakaan dan melibatkan berbagai bahan referensi teks untuk melihat mana yang masih relevan dengan masalah ini. Teknik dokumentasi akan digunakan sebagai metode pengumpulan untuk tugas akhir ini Kesimpulan penelitian ini adalah filsafat pendidikan Islam dalam pendidikan merupakan media yang digunakan dalam cara berpikir dengan mengkaji berbagai topik yang berkaitan dengan pendidikan berbasis Islam. Selama ada filsafat dalam pendidikan Islam, maka akan menjadi landasan dan titik acuan utama untuk menganalisis pendidikan Islam di masa yang akan datang dan beradaptasi di era Revolusi Industri 4.... Term aksiologi diambil dari bahasa Yunani "axios" artinya nilai dan "logos" artinya ilmu Ilham, 2020 Aksiologi juga seringkali disebut sebagai teori nilai the theory of value Eksistensialisme berasal dari kata eksistensi, dalam bahasa Inggris "existence" merupakan bentuk kata benda dan kata kerja "to exist" yang artinya "the state of being….." Eksistensialisme merupkan filsafat yang menganggap segala sesuatunya berpangkal pada eksistensi Adawiah, 2016 Pemahaman secara umum, eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Kemudian jika dipahami secara lebih khusus, eksistensi dalam hal ini adalah cara manusia berada di dalam dunia Adawiah, 2016 Namun perlu dipahami bahwa, anggapan keberadaan manusia di dunia tidak sama dengan anggapan benda-benda di dunia. ...Previous literature which focused on studying the philosophical basis of evaluating Islamic education was still not sufficient to provide a comprehensive understanding and tended to concentrate on Western thought. In fact, Islamic literature also has a strong basis to serve as a philosophical basis for evaluating Islamic education. This study aims to understand how the philosophy of existentialism can be used as a basis for thinking in the evaluation of Islamic education. The results of the study found that existentialism views students not as objects, but as dynamic subjects. In this case, the evaluation is not always carried out by the teacher to the students. However, students can also be encouraged to be able to do self-assessment. From the perspective of the Qur'an, the view of existentialism is also explained in the letter Ar-Rum verse 30 concerning human nature. This nature needs to be not passive but dynamic, so humans need to work on this nature so that it always develops into good things.... Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam munuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Secara sosiologis, pendidikan Islam dapat dipahami sebagai upaya mengantarkan peserta didik kepada tatanan masyarakat yang beradab civilized society yang menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme, universalisme, pluralisme, multikulturalisme, egaliteranisme, dan ekologis berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan hadis yang ramah dengan kearifan lokal dan kearifan sosial Ilham 2020. ...Mukarromah MukarromahIslamic education is very important for Muslims themselves because they can learn science dan others. Islamic education always has a role in creating an Islamic society that has dimensions of faith dan sharia which encourage humans as individuals to have freedom dan human rights. It is also inseparable that Islamic education also plays a role as cultural socialization. Regarding the method used in this study, the researcher used a qualitative descriptive method, with a type of literature research. Because this research is a qualitative type dan was conducted in a library, the authors discussed content analysis, namely unitizing, sampling, recording, reducing, abductively inferring, dan narrating. The results of this study are that there are 4 four roles of Islamic education as social culture dissemination, namely; a media for disseminating the values of religious teachings, 2 maintaining religious traditions, 3 forming morals dan personality, dan 4 bastion of national morality. Thus, Islamic education is the right method for changing attitudes dan guiding community members to accept dan initiate social cultural change.... Hal tersebut telah sesuai dengan norma dan ajaran Islam dan bertujuan untuk membentuk manusia yang sempurna insan kamil. Sumber nilai yang berlaku dalam pranata kehidupan masyarakat digolongkan dalam dua macam yaitu 1 Nilai Ilahiyah, yang meliputi Iman, Islam, Ihsan, Taqwa, Ikhlas, Tawakal, Syukur dan Sabar; dan 2 Nilai Insaniyah, yang meliputi Silat ar-rahmi, Al-Ukhuwah, Al-Musawah, Al-'Adalah, Husnu aldzan, Al-Tawadlu, Al-Wafa', Insyirah, Al-amanah, Iffah atau Ta'affuf, Qawamiyah, dan al-Munfiqun [24][25][26][27] ...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap praktik Tanggung Jawab Sosial berdasarkan nilai-nilai Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-etnometodologi dengan unit analisis adalah Pedagang Kaki Lima Muslim. Wawancara mendalam digunakan untuk teknik pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. PKL Muslim melakukan implementasi Triple Bottom Line, seperti keuntungan dari penjualan PKL Muslim menyisihkan sebagian dari keuntungan mereka untuk qurban. Dari segi orang, PKL memberikan makanan sisa dan juga meningkatkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan insentif untuk setiap penjualan. Terakhir, dimensi keplanetan tercermin dalam aktivitas membersihkan outlet di sekitarnya dan membuang sampah pada tempatnya, untuk menjaga kelestarian lingkungan. Nilai-nilai Islam seperti ukhuwah dan syukur merupakan internalisasi dalam pelaksanaan SR. Di sisi lain, Spiritual Oriented juga digarisbawahi dalam Implementasi SR.. Implikasi penelitian praktik tanggung jawab sosial ini tampak kecil, tetapi dengan banyaknya PKL, hal-hal kecil ini dapat berdampak sangat besar. Salah satunya adalah PKL yang jumlahnya banyak akan dapat menjaga tanggungjawab sosial dan lingkungannya sehingga keberlangsungan dari Bumi akan semakin baik.. Kata kunci Praktik Social Responsibility; Pedagang Kaki Lima; Pengusaha Muslim; Triple Bottom Line; Spiritual MaftukhahMukh NursikinThe purpose of writing this research is to conducted an in-depth analytical and research study of the epistemology of value education in terms of contemporary Islamic educational philosophy. This study used a type of qualitative research with an approach literature research methods. This article was an attempt from the epistymology of value education in caried out its transformation through contemporary Islamic educational philosophy. Contemporary Islamic educational philosophy showen that with the concept of epistimology, value education can lead to students who were broad-minded, knowledgeable, and independent. In an expression said that an educational renewal can be well directed if it was based on a solid educational philosophical and theoretical Handayani Batu BaraKamaluddin TajibuABSTRAK Peserta didik tumbuh secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya. Filsafat pendidikan Islam dapat membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik hingga sampai titik kemampuan optimal dan berjalan dengan lancar. Sejalan dengan itu filsafat pendidikan Islam dalam pendidikan karakter memiliki peran dalam penyelesaian persoalan pendidikan yang dalam penerapannya dapat memperbaiki karakter atau akhlak peserta didik sehingga menjadi sarana. Hubungan dengan Tuhan maupun manusia diatur sehingga menumbuhkembangkan dan meningkatkan keimanan kepada Allah Swt, menyalurkan peserta didik dengan bidang yang diminati, meperbaiki dan mencegah kesalahan yang dilakuakn peserta didik. Adapun metode yang digunaka berupa metode kualitatif dan kepustakaan sehingga dalam mencari referensi untuk variable dibutuhkannya buku dan jurnal sebagai sumberi Yusron Maulana El-YunusiCholifatul AzizahSayyid Qutub NabillahIn the view of Islamic Education Philosophy, the curriculum is created on the basis of what is contained in the Al-Qur'an and Hadith which mutually reinforce and strengthen. It is with these guidelines that we as humans obtain enlightenment and instructions to become leaders on earth and live a good life in this world and the hereafter, through a process, namely education primarily in Islamic education. Then, in Islamic education, this cannot be separated from the name of the curriculum, the existence of a curriculum is nothing but the birth of education that is knowledgeable, has character, and has skills. In addition to having an educational curriculum, besides that, there are also certain problems that must be faced, but this can also be used as evaluation material and further developed with good, Apart from support, education always goes smoothly but surely there are obstacles or problems that must be faced. Therefore education must really carried out as well as possible for the sake of creating a generation that is intellectual and behaves politely. So must be conveyed in a mature and relevant scientific Nafiur RofiqAbstrak Filsafat ilmu merupakan cabang ilmu filsafat yang lahir sekitar akhir abad ke-19 atau menjelang abad ke-20. Perkembangan ilmu pengetahuan yang mencapai puncaknya pada abad ke-19 di masa August Comte dan para penerusnya, yang cenderung menjadikan ukuran kebenaran ilmu pada tataran positivistik, menjadikan ilmu pengetahuan semakin terlepas dari asumsi dasar filsafatnya. Hal inilah yang mengilhami lahirnya filsafat ilmu yang pada gilirannya mempunyai posisi yang amat urgen penting dalam ilmu pengetahuan. Urgensi filsafat ilmu dapat dilihat dari peranannya sebagai mitra dialog yang kritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu juga mencoba memperkenalkan diskursus ilmu pengetahuan secara utuh-integral-integratif. Filsafat ilmu juga menegaskan nilai moral-aksiologis bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi. Pada intinya, filsafat ilmu dapat berdiri di tengah-tengah cabang ilmu pengetahuan sebagai pengontrol dan pengarah bagi penerapannya. Kata Kunci Filsafat Ilmu dan Ilmu Pengetahuan Indah Husnul KhotimahAksiologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang nilai what is the value. Nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang berharga, berkualitas, bermakna dan bertujuan bagi kehidupan manusia, individu maupun kelompok. Umumnya, orang menimbang nilai dengan kadar baik atau buruk etika, indah atau jelek estetika. Karena itu, nilai mengarahkan tindakan, mendasari perbuatan dan pada gilirannya membentuk preferensi nilai sistem nilai atau nilai. Aksiologis membahas tentang hakikat nilai yang di dalamnya meliputi baik dan buruk, benar dan salah serta tentang cara dan tujuan. Pendidikan Islam diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang mantap dan dinamis, mandiri dan kreatif sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan pada seluruh komponen yang terihat dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Bahril HidayatPhilosophy of Islamic Education Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang prinsip-prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan teori pendidikan Islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, filsafat pendidikan Islam berbeda dengan filsafat pendidikan pada umumnya yang tidak memasukkan prinsip ajaran tauhid, akhlak mulia, fitrah manusia sebagai makhluk yang bukan hanya terdiri dari jasmani dan akal, melainkan juga spiritual, pandangan tentang alam jagat raya sebagai tanda atau ayat Allah yang juga berjiwa dan bertasbih kepada-Nya, pandangan tentang akhlak yang bukan hanya didasarkan pada rasio dan tradisi yang berlaku dimasyarakat, melainkan juga nilai-nilai yang mutlak benar dari Allah, serta berbagai pandangan ajaran Islam lainnya Jabbar SabilSome muslim scholars offer the project of Islamization of Knowledge in order to undertake the development of Islamic studies. However, this offer was rejected by some others on the grounds that it is closely related problem of the ontological foundation of science, which is the basic assumption of the material object. As a result of Islamization science project is considered insignificant by Islamic parties offering Islamization of science. This problem might have been solved by answering the problems on the ontology in Islamic studies in order to obtain a moderate perspective. This paper discuses it by using the philosophical approach of critical rationalism metaphysical realism, and use deductive method to do falsification test. This study found that ontology is the reality of Islamic studies in the form of text 1 the physical reality of the text of the Quran; 2 the metaphysical reality of the Quranic texts. The value of both texts reality applied into the pure science so it is integrated with Islamic studies. Then the findings of pure intellect sciences are accepted as a source of knowledge to understand the text, so that the study of Islamic sciences will be connected to pure Keimanan dan Pembentukan Kepribadian MuslimAmir LubisHamzahLubis, Amir Hamzah. 2016. "Pendidikan Keimanan dan Pembentukan Kepribadian Muslim", Jurnal Darul 'Ilmi Vol. 04, No. 01 Januari 2016, DI/article/download/426/ Seharusnya Menjadi Yang TerbaikImam SuprayogoSuprayogo, Imam. 2010. "Ber-Islam Seharusnya Menjadi Yang Terbaik", r/161001/ber-islam Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, Cet. I; Jakarta Raja Grafindo PersadaDan Usman JalaludinSaidJalaludin, dan Usman Said. 1994. Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, Cet. I; Jakarta Raja Grafindo Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim MalangMamluatul InayahInayah, Mamluatul. 2015. "Konsep Ihsan Sebagai Pendidikan Karakter dalam Pemikiran Sachiko Murata dan William C Chittick", Tesis Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015, laman diakses tanggal 6 Mei Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Ihsan bagi Siswa MI NU Salafiyah KudusIhwanto, Muhammad Arif dkk,. 2017. "Desain Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Ihsan bagi Siswa MI NU Salafiyah Kudus", Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology IJCET 6 1 2017 1 -10, view/15570, laman diakses tanggal 7 Mei Pemikiran dan Peradaban Islam dalam Perspektif SejarahMugionoMugiono. 2017. "Perkembangan Pemikiran dan Peradaban Islam dalam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu Agama Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama", Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Karenabanyaknya mindset negatif manusia tentang filsafat (khususnya di Indonesia), maka timbul juga banyak pertanyaan seputar ilmu filsafat. Kawan-kawan jika kita amati lebih detil, dari banyaknya pertanyaan yg dilontarkan terhadap filsafat, pasti pertanyaan yang paling banyak dan paling sering muncul ada di 3 pertanyaan ini :
1. Sebutkan defenisi filsafat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia! Jawab Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. 2. Sebutkan beberapa pengertian filsafat menurut beberapa pakar! Jawab pengertian filsafat menurut beberapa para pakar adalah Al- Farabi mengemukakan bahwa Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Immanuel Kant mengatakan bahwa filsafat itu adalah ilmu dasar segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan yaitu apakah yang dapat diketahui, apakah yang boleh kita kerjakan, sampai dimanakah pengharapan kita, sampai dimanakah pengharapan kita, apakah yang dinamakan manusia. Sultan Takdir Alisjahbana berpendapat bahwa filsafat adalah berfikir dengan inshaf, yang dimaksud dengan inshaf adalah berfikir dengan teliti menurut aturan yang pasti. Dalam pandanga Sidi Gazalba filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. 3. Sebutkan ciri pokok dalam filsafat menurut Sidi Gazalba! Jawab Menurut Sidi Gazalba ciri pokok dalam filsafat adalah Adanya unsur berfikir yang dalam hal ini menggunakan akal, Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai melalui berfikir tersebut, Adanya unsur ciri yang terdapat dalam pikiran tersebut yaitu mendalam 4. Uraikan secara singkat tentang pengertian filsafat secara etimologi dan terminologi! Jawab Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Philos suka, cinta dan sophia kebijaksanaan, yang berarti cinta kebijaksanaan, sedangkan secara istilah filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yag biasanya diterima secara tidak kritis. 5. Jelaskan latar belakang munculnya istilah Philosophia! Jawab Menurut sejarah istilah philosophia digunakan oleh Pythagoras disekitar abad ke- 6 SM. Ketika diajukan pertanyaan kepadanya “ Apakah anda termasuk orang yang bijaksana?” Dengan rendah hati ia menjawab “ saya adalah seorang Philosophos atau pencinta kebijaksanaan”. 6. Kemukakan beberapa defenisi ilmu menurut para ahli! Jawab Beberapa pakar mengemukakan tentang pengertian Ilmu, yaitu Mohammad Hatta mendefinisikan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang hukum yang kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar,maupun menurut bangunannya dari dalam. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak. Karl Pearson mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana, Ashley Montagu menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dari sutu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. 7. Apakah yang dimaksud dengan filsafat ilmu? Jawab Filsafat ilmu menurut Mohar seperti yang dikutip oleh Andi Hakim Nasution adalah suatu usaha akal manusia yang teratur dan taat asas menuju penemuan keterangan tentang pengetahuan yang benar. 8. Sebutkan cabang- cabang filsafat! Jawab Cabang- cabang filsafat adalah Filsafat pengetahuan Filsafat moral Filsafat seni Metafisika Filsafat pemerintahan Filsafat agama Filsafat ilmu Filsafat pendidikan Filsafat hukum Filsafat sejarah Filsafat Matematika 9. Uraikan persamaan antara filsafat dan ilmu! Jawab persamaan antara filsafat dan ilmu adalah Keduanya mencari rumusan yang sebaik- baiknya menyelidiki objek selengkap- lengkapnya sampai keakar-akarnya, Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian- kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab- sebabnya Keduanya hendak memberikan sintesis yaitu suatu pandangan yang bergandengan Keduanya mempunyai metode dan sistem Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia objektivitas akan pengetahuan yang lebih mendasar. 10. Uraikan perbedaan filsafat dan ilmu! Jawab perbedaan filsafat dan ilmu adalah Objek material lapangan filsafat itu bersifat universal umum yaitu segala sesuatu yang ada realita sedangkan objek material ilmu pengetahuan bersifat khusus. Artinya ilmu hany terfokus pada disiplin bidang masing- masing secara kaku dan terkotak- kotak dalam disiplin tertentu Objek formal filsafat itu bersifat non fragmentaris karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Disamping itu objek formal ilmu itu bersifat tekhnik yang berarti bahwa cara ide- ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita, Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya. Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari- hari sedangkan ilmu bersifat diskursif yaitu menguraikan secara logis yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak dan mendalam sampai mendasar sedangkan ilmu menunjukkan sebab- sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat yang sekunder. 11. Proses berfikir dalam filsafat memiliki beberapa karakteristik, sebutkan! Jawab karakteristik proses berfikir dalam filsafat adalah Berfikir radikal Mencari asas Memburu kebenaran Mencari kejelasan Berfikir rasional ciri- ciri utama ilmu! Jawab Ciri- ciri utama ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan. Berbeda dengan pengetahuan ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama serta berkaitan secara logis. 13. Sebutkan beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat ilmu! Jawab persoalan yang harus dijawab dalam filsafat ilmu adalah pertanyaan landasan ontologis, pertanyaan landasan epistemologis dan pertanyaan landasan aksiologis. 14. Mengapa dikatakan bahwa filsafat adalah induk ilmu pengetahuan? Jawab Filsafat disebut sebagai induk ilmu pengetahuan karena dari filsafatlah lahirlah ilmu- ilmu modern dan kontemporer berkembang sehingga manusia dapat menikmati ilmu sekaligus buahnya yaitu tekhnologi. 15. Sebutkan tujuan filsafat ilmu! Jawab Tujuan filsafat ilmu adalah Mendalami unsur- unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu diberbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi diperguruan tinggi terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah Mendorong para calon ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami dan mengembangkannya Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan. 16. Filsafat memiliki dua objek kajian, sebutkan dan jelaskan! Jawab Objek kajian filsafat adalah objek material dan objek formal, yang dimaksud dengan objek material adalah segala yang ada yang tampak maupun yang tidak tampak sedangkan objek formal filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada, 17. Sebutkan tokoh- tokoh filsafat ilmu! Jawab Tokoh- tokoh filsafat ilmu diantaranya adalah Rene Descrates, John Locke, Plato, dan Aristoteles 18. Siapakah tokoh yang diberi gelar Bapak Filsafat Modern? Jawab Bapak Filsafat Modern adalah Descrates 19. Sebutkan metode yang diperkenalkan Desrates dalam dunia filsafat! Jawab Metode yang diperkenalkan oleh Descrates adalah metode keraguan. 20. Jelaskan yang dimaksud oleh Descrates sebagai metode keraguan! Jawab Metode keraguan yang dimaksudkan oleh Descrates adalah keraguan metodis yang dilakukan dengan meragukan segala hal. Jika semua hal telah diragukan kebenarannya maka apa yang masih tinggal yang tidak dapat diragukan?. Descrates mengatakan bahwa lewat keraguan seseorang dapat sampai pada kebenaran. 21. Jelaskan metode yang dipakai dalam berfilsafat! Jawab Metode yang dipakai dalam berfilsafat adalah dialektika yaitu suatu kaji telik konseptual dengan menunjukkan berondongan pertanyaan, sejumlah jawaban, dan membangun berbagai implikasi dari jawaban- jawaban itu. 22. Dalam ilmu filsafat dikenal istilah epistemologi. Apakah yang dimaksud dengan epistemologi? Jawab Epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji sumber- sumber, watak, dan kebenaran pengetahuan. 23. Sebutkan pertanyaan pokok dalam epistemologi! Jawab pertanyaan pokok dalam epistemologi adalah “ apa yang dapat saya ketahui”? 24. Sebutkan persoalan- persoalan dalam epistemologi! Jawab persoalan- persoalan dalam epistemologi adalah Apakah pengetahuan itu? Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu Darimana pengetahuan itu dapat diperoleh Bagaimanakah validitas pengetahuan itu dapat dinilai Apa perbedaan antara pengetahuan a priori pengetahuan pra- pengalaman dengan pengetahuan a posteriori pengetahuan purna pengalaman? Apa perbedaan di antara kepercayaan, pengetahuan, pendapat, fakta, kenyataan, kesalahan, bayangan, gagasan, kebenaran, kebolehjadian, dan kepastian. 25. Sebutkan teori kebenaran dalam epistemologi! Jawab teori kebenaran dalam epistemologi adalah Teori kebenaran koherensi, teori kebenaran korespondensi, dan teori kebenaran teori kebenaran pragmatis. 26. Apakah yang dimaksud dengan teori ilmiah? Jawab Teori ilmiah adalah suatu penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan objek yang dijelaskannya. 27. Apakah yang dimaksud dengan teori kebenaran koherensi, teori kebenaran korespondensi dan teori kebenaran pragmatis? Jawab yang dimaksud dengan Teori kebenaran koherensi adalah yang menyatakan bahwa suatu pernyataan itu dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan- penyataan sebelumnya yang dianggap benar Teori kebenaran korespondensi adalah yang menyatakan bahwa suatu pernyataan itu dianggap benar bilamana materi pengetahuan yang dikandung dalam pernyataan itu berkorespondensi atau berhubungan dengan objek atau fakta yang diacu oleh pernyataan tersebut Teori kebenaran pragmatis adalah yang menyatakan bahwa suatu pernyataan itu dianggap benar bilamana pernytaan itu mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia 28. Secara sederhana teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama. Sebutkan! Jawab teori ilmiah syarat utamanya adalah Harus konsisten dengan teori- teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan Harus cocok dengan fakta- fakta empiris sebab teori yang bagaimanapun konsistennya sekiranya tidak didukung oleh p 29. Apakah yang dimaksud dengan logika ilmiah? Jawab Logika ilmiah adalah gabungan antara logika deduktif dan logika induktif dimana rasionalisme dan empirisme hidup berdampingan. 30. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis Jawab Hipotesis adalah dugaan atau jawaba sementara terhadap masalah yang sedang kita hadapi. 31. Jelaskan fungsi hipotesa dalam filsafat! Jawab Fungsi Hipotesa dalam filsafat adalah sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk mendapatkan jawaban karena alam itu sendiri membisu dan tidak responsif terhadap pertanyaan- pertanyaan. 32. Sebutkan tiga manfaat mempelajari filsafat! Jawab Manfaat mempelajari filsafat adalah Mendapatkan jawaban baru karena orang yang berfilsafat selalu mencari jawaban yang baru dan tidak pernah puas dengan jawaban yang tidak menggunakan logika. Menunjukkan bahwa ide- ide falsafi memiliki relevansi dengan persoalan masa kini. Beberapa bidang pengetahuan berkembang terus dengan tradisi filsafat seperti epistemologi, logika, moral, politik dan estetika. Tanpa tradisi filsafat bidang- bidang ini akan sulit berkembang, Untuk menjadikan diri kita lebih memiliki kesadaran, lebih kritis, lebih cerdas daan lebih bijaksana. Karena tugas utama filsafat adalah merefleksi dan mengintegrasikan hasil- hasil investigasi dalam berbagai bidang untuk membangun pemahaman utuh, berkesinambungan, menyeluruh dan komprehensif. 33. Dalam berfilsafat kita mengenal istilah Ontologi, epistemologi, dan dan axiologi. Apakah yang dimaksud dengan hal tersebut! Jawab Yang di maksud dengan Ontology adalah hakikat realita Epistemology adalah hakikat pengetahuan Axiology adalah hakikat nilai apa yang baik dan yang buruk 34. Siapakah tokoh yang pertama kali memperkenalkan Ontologi dalam filsafat? Jawab tokoh yang memperkenalkan Ontologi adalah Rudolf Goclenus pada tahun 1663 M 35. Jelaskan secara ringkas tentang keberadaan ontologi dalam filsafat! Jawab ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. 36. Sebutkan tokoh- tokoh filsafat yang memiliki pandangan yag bersifat Ontologis Jawab tokoh filsafat yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis adalah Thales, Plato, dan Aristoteles 37. Sebutkan paham yang muncul pada pendekatan ontologi dalam filsafat! Jawab paham yang muncul pada pendekatan ontologi dalam filsafat adalah Paham Monisme yang terpecah menjadi idealisme dan spritualisme, paham dualisme, dan pluralisme. 38. Sebutkan istilah- istilah penting yang terkait dengan Ontologi! Jawab istilah penting yang terkait dengan ontologi adalah yang ada “ being”, kenyataan/ realitas reality, eksistensi existence, esensi essence, substansi subtance, perubahan change, tunggal one, dan jamak many. 39. Aksiologi disamakan dengan Value dan valuation. Sebutkan 3 bentuk value atau valuation! Jawab bentuk Value atau valuation adalah Nilai, sebagai suatu kata benda abstrak. Nilai sebagai kata benda konkret Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai, dan dinilai. 40. Berfilsafat adalah berfikir secara radikal. Apakah maksud pernyataan tersebut? Jawab Berfikir secara radikal adalah memikirkan suatu masalah sampai keakar- akarnya dengan memberikan argumen yang bernalar. 41. Kemukakan pendapat Plato dan Aristoteles tentang pengertian berfikir! Jawab Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa berfikir adalah berbicara dalam batin mempertimbangkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, dan menarik suatu kesimpulan. 42. Alur berfikir tercakup dalam metode ilmiah yang dapat dijabarkan dalam beberapa langkah. Uraikan langkah- langkah tersebut! Jawab Langkah- langkah dalam alur berfikir yag sesuai dengan metode ilmiah adalah Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan- pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas- batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor- faktor yang terkait didalamnya Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesa yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta- fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta- fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian pakah sebuah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. 43. Jelaskan pendapat Socrates tentang metode yang dapat dipakai dalam berfilsafat! Jawab Menurut Socrates 469- 399 M metode yang dapat dipakai dalam berfilsafat adalah dialektika, hal ini merupakan cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan karena dialektika mengantarkan seseorang untuk berlogika dengan pembicaraan yang teratur dengan memainkan peranan seseorang untuk memberi umpan sebagai rangsangan kepada seseorang untuk difikirkan secara serius. 44. Filsafat sebagai kajian atau disiplin ilmu dapat diurai dalam beberapa bagian. Sebutkan! Jawab Filsafat dapat diurai menjadi beberapa bagian yaitu logika, metafisika, epistemologi dan etika. 45. Apakah yang dimaksud dengan logika, metafisika, epistemology dan etika dalam Filsafat? Jawab Yang di maksud dengan Logika dalam filsafat adalah bagian dari filsafat yang secara sistematis membahas aturan- aturan berargumentasi secara bernalar. Metafisika menurut Aristoteles adalah prinsip- prinsip yang paling universal yang kemudian diartikan sebagai sesuatu di luar kebiasaan beyond nature atau dibelakang pengalaman langsung manusia immediate experience . Epistemologi adalah cabang filsafat yag mengkaji sumber- sumber, watak, dan kebenaran pengetahuan. Etika adalah perbincangan moralitas yakni apa yang benar dan salah sebagaimana dipersepsi manusia. 46. Sebutkan komponen- komponen Logika! Jawab Komponen- komponen logika adalah pengetahuan, konsep dan ide 47. Jelaskan fungsi logika dalam filsafat! Jawab funggsi logika adalah menemukan hukum atau aturan- aturan yang harus dipatuhi untuk mencapai ketetapan dalam berfikir. 48. Sebutkan jenis- jenis logika! Jawab jenis- jenis logika adalah logika Deduktif dan logika induktif 49. Apakah yag dimaksud dengan logika deduktif dan deduktif? Jawab Logika deduktif dan logika induktif adalah Logika deduktif adalah logika yang memproses pikiran baik secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan atas pernyataan umum yang sudah lebih dahulu diketahui, Logika induktif adalah logika yang memproses pengetahuan berdasarkan fakta- fakta khusus yang diperoleh dari pengetahuan indrawi yang diperoleh melalui pengamatan. 50. Penalaran ilmiah merupakan sintesis antara penalaran logika deduktif dan logika induktif! Sebutkan karakteristik utama dalam logika deduktif dan induktif! Jawab karakter tersebut adalah Dilakukan dengan sabar Bertujuan mencapai kebenaran ilmiah Bersifat rasional/ empiris Sistematis/ analitis Kesimpulan yang dihasilkan tidak mempunyai kebenaran mutlak. 51. Bagaimanakah proses penalaran logika menurut John Dewey? Jawab Lima langkah pokok dalam penalaran logika adalah Mengenali dan merumuskan masalah Menyusun kerangka berfikir Perumusan hipotesis Menguji hipotesis Menarik kesimpulan 52. Penalaran logika tidak pernah sempurna secara mutlak, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan faktor tersebut! Jawab Faktor yang mempengaruhunya adalah Manusia yang tidak sempurna selalu ada kemungkinan keliru dalam mengamati fakta serta dalam melaksanakan proses rasional Instrumen yang digunakan yang mungkin tidak memiliki validitas dan reabilitas yang memadai Proses analisis data yang tidak tepat Bidang kajian yang kompleks dan terus berubah 53. Christian Wolf 1679- 1754 M membagi metafisika menjadi dua. Sebutkan! Jawab Metafisika dibagi menjadi 2 yaitu Metafisika umum dan Metafisika khusus. 54. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metafisika umum dan metafisika khusus! Jawab yang dimaksud dengan Metafisika umum adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Metafisika khusus adalah ontologi yang membahas secara khusus tentang Kosmologi, Psikologi dan Teologi 55. Metafisika khusus dibagi menjadi 3 yaitu Kosmologi, Psikologi dan Teologi. Jelaskan 3 pembagian tersebut! Jawab yang dimaksud dengan Kosmologi, Psikologi dan Teologi adalah Kosmologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan alam semesta Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang jiwa manusia Teologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang Tuhan. 56. Persoalan metafisis dibedakan menjadi 3 kelompok. Sebutkan! Jawab persoalan metafisis dibagi dalam 3 kelompok yaitu persoalan ontologi, kosmologi dan antropologi. 57. Sebutkan objek metafisika menurut Aristoteles! Jawab objek Metafisika menurut Aristoteles adalah Ada sebagai yang ada yaitu pengetahuan yang mengkaji yang ada itu dalam bentuk semurni- murninya bahwa suatu benda itu sungguh- sungguh ada dalam arti kata tidak terkena perubahan yang bisa ditangkap panca indera Ada sebagai yang Ilahi yaitu keberadaan yang mutlak yang tidak tergantung pada yang lain yakni Tuhan 58. Sebutkan pertanyaan pokok dalam metafisika! Jawab pertanyaan pokok dalam metafisika adalah “ apakah ada itu?” 59. Jelaskan pengertian berfikir menurut para ahli! Jawab Pengertian berfikir menurut beberapa ahli adalah Menurut Partap Singh berfikir adalah suatu kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan sedangkan menurut Gielas berfikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam bahasa latin yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan- alasannya, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari bagaimana hal itu berhubungan satu sama lain. 60. Orang yang berfilsafat maka akan berfikir secara bijaksana. Apakah yang dimaksud dengan berfikir bijaksana? Jawab Yang dimaksud dengan berfikir bijaksana adalah berfikir dengan selalu menggunakan akalbudinya yaitu pengalaman dan pengetahuan, arif, tajam pikiran, cermat dan teliti apabila menghadapi kesulitan. 61. Dalam pemahaman Ontologi dapat ditemukan pandangan- pandangan pokok. Sebutkan! Jawab Pandangan- pandangan pokok dalam ontologi adalah Monoisme, dan Dualisme, 62. Sebutkan tokoh dalam aliran monoisme dan aliran dualisme! Jawab Tokoh dalam aliran Monoisme adalah Thomas Davidson dan tokoh dalam aliran dualisme adalah Decrates 63. Dalam upaya menginterpretasi masalah dikenal tiga cara yang lazim untuk ditempuh. Sebutkan! Jawab Cara yang dapat ditempuh dalam menginterpretasi makna adalah analisis, evaluasi dan sintesis. 64. Bagaimanakah prosedur metode analisis yang digunakan dalam filsafat! Jawab Prosedur Metode analisis yang digunakan dalm filsafat adalah Berangkat dari keragu- raguan metodis maka diyakini tidak ada yang diyakini benar. Karena itu kita tidak boleh tergesa-gesa dan berprasangka. Kita hanya menerima kebenaran yang betul- betul sejalan dengan akal. Urailah materi yang telah ditelaah itu menjadi beberapa bagian untuk membantu memecahkan persoalan, Berfikir dengan memahami sesuatu atau bagian yang mudah dan sederhana terus bergerak memahami sesuatu yang lebih kompleks dan relatif. Maka sampailah pada sesuatu yang bersifat universal sebagai suatu kepastian. 65. Jelaskan pengertian ilmu pengetahuan! Jawab Ilmu pengetahuan adalah suatu kesadaran penuh dari suatu kebenaran mengenai sesuatu yang bersifat praktis, sesuatu kesadaran yang teratur, tersusun tentang apapun yang secara defenisi dapat diterima sebagai realitas. 66. Sebutkan sumber pengetahuan! Jawab Pada dasarnya pengetahuan bersumber pada empat macam sumber yaitu pengetahuan yang langsung diperoleh, pengetahuan yang didapat dari hasil suatu konklusi, pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian dan otoritas, dan pengetahuan yang diperoleh melalui indera. 67. Sebutkan tokoh- tokoh pengetahuan modern! Jawab Tokoh- tokoh pengetahuan modern adalah Leonardo da Vinci, Nicoulas Copernicus, Johanes Kepler, dan Galileo Galilei. 68. Bagaimanakah cara memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat? Jawab Dalam kajian filsafat para filosof memunculkan pemikirannya berdasarkan logikanya sendiri sehingga muncullah beberapa aliran- aliran, sedikitnya 5 aliran yaitu Empirisme, Rasionalisme, Intusionisme, Skeptisme, Kritisisme atau Transendentalisme. 69. Pada zaman Yunani Kuno muncul filosof alam, jelaskan awal mula munculnya filosof alam! Jawab Filosof alam pertama kali dikaji oleh Thales, Ia digelari bapak Filsafat karena dialah orang yang pertama berfilsafat dan mempertanyakan apa sebenarnya asal- usul alam semesta ini. 70. Siapakah filosof alam yang cukup berpengaruh dalam filsafat? Jawab Filosof alam yang berpengaruh tersebut adalah Parmenides 515- 440 SM 71. Jelaskan latar belakang munculnya kaum Sofis! Jawab Kaum sofis muncul karena munculnya masa transisi yakni penelitian terhadap alam tidak menjadi fokus utama tetapi sudah mulai menjurus pada penyelidikan mengenai manusia. 72. Siapakah tokoh utama kaum sofis? Jawab tokoh utama kaum sofis adalah Protagoras 481- 411 SM, 73. Sebutkan pendapat kaum sofis dalam filsafat! Jawab Pendapat kaum sofis dalam filsafat bahwa manusia adalah ukuran kebenaran. 74. Jelaskan pengaruh positif gerakan kaum Sofis! Jawab pengaruh positif gerakan kaum Sofis adalah mereka membangkitkan semangat berfilsafat, dan mengigatkan filosof bahwa persoalan pokok dalam filsafat bukanlah alam melainkan manusia. 75. Pada masa siapakah puncak kejayaan Filsafat Yunani? Jawab Puncak kejayaan filsafat Yunani terjadi pada masa Aristoteles 384- 322 SM 76. Mengapa Aristoteles dianggap sebagai bapak Ilmu pengetahuan? Jawab Aristoteles dianggap sebagai bapak ilmu pengetahuan karena Ia mampu meletakkan dasar dan metode ilmiah secara sistematis. Dan Aristoteles pulalah yang pertama kali membagi filsafat pada hal yang bersifat teoritis dan praktis. 77. Sebutkan pemikiran- pemikiran yang dikemukakan oleh Aristoteles! Jawab pemikiran yang dikemukakan oleh Aristoteles dikenal dengan istilah logika Aristoteles yang berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut dengan Silogisme. 78. Jelaskan fungsi matematika dalam filsafat ilmu! Jawab fungsi Matematika dalam filsafat ilmu adalah merupakan sarana ilmiah yang terpenting dan akurat karena dengan pendekatan Matematikalah ilmu dapat diukur denga benar dan akurat. 79. Dalam filsafat terdapat beberapa aliran yang cukup berpengaruh. Sebutkan! Jawab Aliran yang terdapat dalam filsafat yaitu Rasionalisme, Empirisme, Positivisme, dan Kritisisme 80. Uraikan secara singkat tentang aliran Rasionalisme! Jawab Aliran Rasionalisme adalah aliran yang meyakini haya rasio atau akal yang menjadi dasar kepastian. Rasionalisme tidak menyangkal fungsi indera sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan, namun indera hanya diperlukan untuk merangsang dan memberikan pada rasio bahan- bahan agar rasio dapat bekerja. Rasio mengatur bahan dari indra sehingga terbentuklah pengetahuan yang benar. Akan tetapi keberadaan indra tidak mutlak bagi rasio karena rasio dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak berasal dari indra seperti terlihat dalam matematika. 81. Siapakah tokoh aliran Rasionalisme? Jawab Tokoh aliran Rasionalisme adalah Plato dan Descrates 82. Kemukakan pendapat Descrates tentang alam semesta! Jawab Descrates berpendapat bahwa alam semesta dan rahasianya dapat dipahami melalui penemuan hukum- hukum dengan jalan eksperimen 83. Uraikan secara singkat tentang aliran Empirisme! Jawab Aliran Empirisme adalah aliran yang menjadikan pengalamaan indera sebagai sumber kebenaran. 84. Siapakah tokoh utama dan pelopor dari aliran Empirisme? Jawab Tokoh dari aliran Empirisme adalah John Locke 85. Uraikan secara singkat tentang aliran Positivisme! Jawab Aliran Positivisme adalah suatu aliran yang ingin membersihkan ilmu dari spekulasi- spekulasi yang tidak dapat dibuktikan secara postif. 86. Siapakah tokoh utama aliran Positivisme? Jawab Tokoh aliran Positivisme adalah Auguste Comte 87. Bagaimanakah pandangan Auguste Comte tentang Positivisme? Jawab Auguste Comte berpendapat bahwa Positivisme adalah puncak dalam perkembangan pemikiran manusia. 88. Comte membagi perkembangan pemikiran manusia dalam tiga tahap. Sebutkan! Jawab Tahap tersebut adalah Tahap mistik- teologis, Tahap metafisika dan Tahap Positif 89. Aliran Positivisme Comte dikemudian hari dikembagkan lebih lanjut oleh para pemikir yang dikenal denga lingkaran Wina yang didirikan pada tahun 1924. Sebutkan beberapa anggota kelompok Wina! Jawab Anggota kelompok Wina adalah Moritz Schlick, Hans Hahn, Otto Newrath, Hans Reichenbach, dan Victor Kraft. 90. Jelaskan tujuan kelompok Wina memperbaharui positivisme klasik ciptaan Comte! Jawab kelompok ini bertujuan untuk memperbaharui positivisme klasik ciptaan Comte dan memperbaiki kekurangan- kekurangannya. 91. Sebutkan nama lain dari Wina! Jawab Nama lain dari Wina adalah Neopositivisme, Positivisme logis dan empirisme logis. 92. Kemukakan pokok- pokok pikiran kelompok Wina! Jawab Pokok- pokok pikiran kelompok Wina yaitu dalam persoalan ilmu. Kelompok ini mengemukakan bahwa Sumber pengetahuan adalah pengalaman tentang data- data indrawi Dalil- dalil matematika yang tidak dihasilkan melalui pengalaman diakui keberadaannya dan digunakan untuk mengolah data pengalaman indrawi Pernyataan- pernyataan yang dinyatakan bermakna jika terbuka untuk diverivikasi dibuktikan secara empiris, pernyataan- pernyataan yang tidak dapat diverifikasi seperti etika, estetika, dan metafisika dinyatakan sebagai pernyataan yang tidak bermakna Menolak pembedaan ilmu- ilmu alam dan ilmu- ilmu sosial Berupaya mempersatukan semua ilmu di dalam suatu bahasa ilmiah yang bersifat universal. 93. Uraikan secara singkat tentang aliran Kritisme! Jawab aliran ini muncul yag merupakan perlawanan terhadap filsuf sebelumnya yaitu perlawanan terhadap dogmatisme. 94. Siapakah tokoh dalam aliran Kritisisme! Jawab Tokoh aliran ini adalah Immanuel Kant 95. Kemukakan pendapat kelompok Wina tentang pembicaraan filsafat ilmu! Jawab Kelompok Wina beranggapan bahwa pembicaraan tentang filsafat ilmu pada hakikatnya adalah pembicaraan tentang logika ilmu. Oleh karena itu harus disusun berdasarkan analogi logika formal yang menekankan bentuk, bukan isi proposisi dan argumen. 96. Sebutkan objek kajian formal filsafat menurut Kant! Jawab Kant mengemukakan bahwa objek kajian formal filsafat yaitu Kenyataan manusia yang hidup filsafat manusia Yang hidup di dunianya filsafat alam, kosmologi Mengembara menuju akhirat filsafat ketuhanan Susunan dasar terdalam dari segala yang ada metafisika atau ontologi Disadari atau diketahui filsafat pengetahuan Keterarahan atau penujuan etika 97. Aristoteles membagi filsafat menjadi 2 aspek. Sebutkan pembagian tersebut! Jawab pembagiannya yaitu aspek teoritis dan aspek praktis 98. Apakah yang dimaksud dengan zaman Reinasans? Jawab Zaman Rainasans adalah zaman yang keadaan manusia Barat berfikiran lebih maju dan secara perlahan melepaskan diri dari kungkungan otoritaskekuasaan gereja yang telah membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. 99. Sebutkan beberapa tokoh- tokoh filsafat Islam! Jawab Tokoh- tokoh filsafat Islam adalah Al- Kindi, Al- Razi, Al- Farabi, Al- Ghazali, Ibnu Thufail 100. Pertanyaan- pertanyaan apakah yang ditelaah dan dicoba untuk dijawab oleh Fisafat? Jawab Immanuel Kant filsuf besar Jerman menyebutkan 4 pertanyaan pokok, yaitu Apa yang dapat saya ketahui? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang dapat saya harapkan? Apakah manusia itu?
ANJAMBELAJAR 100 Pertanyaan Tentang Filsafat pendidikan pertanyaan sulit tentang moral, 100 Pertanyaan Tentang Filsafat pendidikan 1 Beberapa bidang pengetahuan berkembang terus dengan tradisi filsafat seperti epistemologi logika moral politik dan estetika Tanpa tradisi filsafat bidang bidang ini akan sulit berkembang 1. Jelaskan hubungan antara filsafat Islam dan pendidikan Islam! Jawab Filsafat Islam merupakan alat utama bagi pendidikan Islam dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan Islam. Filsafat Islam menjadi dasar yang membantu pendidikan Islam dalam membedah permasalahan kemudian menemukan penyelesaiannya. Filsafat Islam ada bukan untuk menghakimi kesalahan pendidikan Islam, namun ia hadir memberi sumbangan menjadi sumber hukum dan sumber metode bagi pembaruan pendidikan Islam. Dalam istilah Filsafat Islam’ dan Pendidikan Islam’ kata Islam’ memiliki persamaan yaitu sama-sama menjadi kata sifat yang mengiringi kata Filsafat dan kata pendididikan. Sehingga sebenarnya filsafat Islam dan pendidikan Islam bisa disatukan dalam satu kajian keilmuwan yaitu Filsafat Pendidikan Islam. Karena keduanya memiliki metode yang sama yaitu metode khas islami yang biasa kita sebut dengan metode ijtihad.[1] Pendidikan Islam dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Filsafat Islam, karena pendidikan Islam merupakan implementasi dari produk filsafat Islam. Dengan kata lain kandungan yang ada pada pendidikan Islam adalah hasil metode filsafat islam yang berkembang di masyarakat. Sebagaimana pendapat Zuhairini bahwa metode dan sistem serta aliran filsafat Islam dapat mempengaruhi bahkan mengarahkan jalan dan isi pendidikan di kalangan umat islam.[2] Jika kita menghubungkan antara filsafat Islam dengan Pendidikan Islam maka Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa Filsafat Pendidikan Islam bukanlah filsafat pendidikan tak terbatas. Selanjutnya ia mengomentari kata radikal’ yang menjadi salah satu ciri berpikir filsafat mengatakan bahwa pandangan ini keliru. Radikal bukan berarti tanpa batas. Tidak ada di dunia ini disebut tanpa batas, dan bukankah dengan menyatakan bahwa seorang muslim yang telah menyakini isi keimanannya, akan mengetahui dimana batas-batas pikiran akal dapat dipergunakan, dan jika ia berfikir serta berfilsafat mensyukuri nikmat Allah, berarti ia radikal konsekuen dalam batas-batas itu. Inilah yang menurut dia disebut sebagai sifat radikal dari filsafat Islam.[3] Dari pernyataan Marimba tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa filsafat Islam dapat menjadi batasan atau aturan main bagi pendidikan islam dalam upaya pengembengannya. Hal inilah yang membedakan dengan filsafat barat umum yang tidak memiliki keterbatasan dan tak terikat dengan paham-paham atau isme yang mengekang. 2. Jelaskan perbedaan yang esensial antara teori-teori pendidikan essensialisme, perensialisme, progressivime, rekontruksi sosial, dan eksistensialisme, terutama menyangkut tujuan pendidikan, kurikulum, peranan guru! Jawab Berdasarkan perkembangan mazhab-mazhab pemikiran pendidikan di Amerika Serikat maka pendidikannya dapat dipetakan ke dalam bagan di bawah ini yaitu sebagai berikut[4] Secara umum pandangan mengenai masing-masing mazhab filsafat pedidikan yang menyangkut tentang tujuan pendidikan, kurikulum, dan peranan guru dapat dipetakan ke dalam tabel berikut ini[5] Teori Pendidikan Tujuan Pendidikan Kurikulum Peranan Guru Perenialisme; dasar filsafatnya adalah Neo Thomisme Thomas Aquinus yang menekankan Iptek yang berasa dari Tuhan. - Siswa mampu menemukan kembali dan menginternalisasi kebenaran masa lalu. Serta mampu menyerap dan menguasai fakta-fakta dan informasi. - Pembelajaran yang bersifat Teacher centered siswa mematuhi perintah guru. - Muatan; kesusastraan, matematika, bahasa, ilmu sosial & sejarah. - Metode; mengkaji dan membaca kitab-kitab buku doktrin masa lalu. - Menanamkan doktrin - Pembiming mental, spiritual, dan pendisiplinan. Essensialisme; dasar filsafatnya adalah idealisme-realisme yang mana sumber kebenaran berasal dari ide-ide gagasan dan realitas di sekitarnya. - Siswa mengetahui warisan budaya dan sejarah seputar inti pengetahuan yang terakumulasi berakumulasi dan bermanfaat - Siswa mampu menyerap ide-ide gagasan - Pembelajaran yang bersifat Teacher centered siswa meniru segala apa yang ada pada guru. - Muatan; ketrampilan Calistung baca-tulis-hitung, eksak, dan ilmu sosial. - Metode; siswa diajak untuk mengembangkan daya fikirnya ide serta memahami dan berempati terhadap dunia fisik di sekitarnya. - Sebagai model contoh yang ideal/patut ditiru - Mempertahankan nilai-nilai insaniah. - Pemilik kewenangan di bidang keahliannya. Progressivisme; dasar filsafatnya adalah eksperimentalisme dan pragmatisme. - Siswa mempunyai ketrampilan, alat, dan pengalaman sosial interaksi dengan alam sekitar - Siswa mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah baik secara pribadi maupun sosial. - pembelajaran yang bersifat student centered siswa berperan aktif untuk menemukan dan mendapat tujuan pembelajaran - muatan; ilmu sosial khususnya komunikasi verbal dan non verbal. - Teknik; pembangunan komunikasi dan buku sebagai alat bukan sebagai sumber pembelajaran yang pokok. - Metode; siswa diajak terjun langsung ke lapangan untuk memecahkan masalah. - Pembimbing dalam sebuah permasalahan proyek rekayasa atau kenyataan untuk dipecahkan siswa. - Memberi tantangan masalah yang harus dipecahkan oleh siswa. - Harus sabar, cerdas, kreatif, dan memiliki peta konsep yang aplikatif. Reconstructionisme; Dasar filsafatnya adalah eksperimetnalisme dan pragmatisme - Siswa mempunyai kesadaran empati atas problem umat manusia - Siswa memiliki ketrampilan untuk memcahkan problem kehidupan universal - Siswa mampu membangun konsep tatanan dunia baru. - pembelajaran yang bersifat student centered siswa berperan aktif untuk menemukan dan mendapat tujuan pembelajaran - muatan; ilmu sosial, politik, & ekonomi - metode; scientific inquiry - menyadarkan siswa atas realitas persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia - sebagai pemimpin lapangan bersama siswa dalam melakukan penelitian. Existensialisme; Dasar filsafatnya adalah eksistensialisme - Siswa mampu mengembangkan potensinya untuk mencari jati dirinya. - pembelajaran yang bersifat student centered siswa berperan aktif untuk menemukan dan mendapat tujuan pembelajaran - Kurikulum bersembur dari siswa, sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhannya. - Teknik; menekankan pada proses pemikiran reflektif. - Muatan; ilmu sastra dan seni sebagai mata pelajaran penting untuk intropeksi dan refleksi. - Metode; mengikutkan siswa pada proyek-proyek untuk mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan. - Guru tidak boleh mengintervensi siswa - Guru sebagai fasilitator untuk mengembangkan bakat siswa - Memiliki sikap ilmiah - Pembimbing siswa dalam pembelajaran. 3. Jelaskan mengapa guru/pendidik agama Islam harus memahami filsafat Pendidikan Islam? Berikan contoh-contoh penerapannya bagi pendidik/guru agama islam dalam pelaksaan tugasnya! Jawab Mempelajari Filsafat Pendidikan Islam merupakan manifestasi pemikiran manusia yang mendasar, sistematis, logi, dan menyeluruh tentang dunia pendidikan yang mana pendalaman ilmunya tidak hanya dilatar belakangi oleh ilmu pengetahuan Islam saja melainkan menuntut manusia untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang dipandang relevan dan diperlukan sesuai dengan perkembangan. Pemikiran filosofis sangat diperlukan dalam upaya mengembangakan dan pengadaan pembaruan PAI, karena dengan cara seperti itu pendidik sebagai manusia akan selalu berfikir dan bertindak yang didasarkan pada nilai-nilai universal dan kepentingan bersama. Oleh sebab itu pendidik PAI dituntut untuk memahami teori-teori disiplin ilmu umum dan juga memiliki pengalaman yang luas tentang masalah kehidupan realistis yang dihadapi oleh masyarakat dan yang dihadapi oleh dirinya sendiri.[6] Dengan kata lain Filsafat Pendidikan Islam merupakan alat yang penting bagi guru PAI untuk menganalisis, membedah, dan sebagai dasar bagi guru dalam upaya pengembangan segala hal yang berhubungan dengan PAI. Jika guru tidak memahami Filsafat Pendidikan Islam secara benar dan menyeluruh maka dapat dipastikan pembelajaran PAI akan berjalan konstan, monoton, dan bisa dikatana tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Contoh-contoh penerapan Guru PAI yang mengajar berlandaskan Filsafat Pendidikan Islam adalah sebagai berikut a. Guru mengadakan inovasi pembelajaran baik dari segi metode, strategi, media pembalajaran, dan segala aspek yang bersangkutan dengan PAI. Misalnya siswa diajak terjun langsung ke lapangan meneliti realitas di sekitar masyarakat pluralis yang terdiri dari santri dengan abangan, kemudian siswa diberikan tugas untuk memecahkan masalah seperti benturan budaya antara abangan dengan santri. b. Guru mengadakan pembaruan materi isi PAI walaupun masih berlandaskan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembaruan dimaksudkan untuk membingkai dan mengemas materi PAI menjadi lebih menarik, bernilai guna secara praktis, dan siswa masyarakat menjadi sadar akan pentingnya PAI. Misalnya guru melakukan integrasi, memasukkan ilmu pengetahuan umum ke dalam materi PAI kemudian menghubungkannya secara kontekstual dan tekstual terhadap al-Qur’an dan Hadith. Sehingga PAI hadir tidak hanya untuk mengkritik ilmu pengetahuan umum namun mendukung ilmu umum jika itu dipandang bermanfaat bagi masyarakat secara universal. Dengan kata lain PAI menggugah masyarakat siswa untuk mengembangkan ilmu umum secara luas namun tetap berada dalam pakem dan bingkai nilai-nilai islam. c. Guru PAI senantiasa besifat terbuka inklusif, inovatif, memberikan solusi, dan senantiasa melakukan pengembangan diri dengan cara meningkatkan kualitas melalui pelatihan-pelatihan, melakukan penelitian, melakukan pengabdian di masyarakat yang tidak hanya dalam bidang ritual ibadah keagamaan saja, dan menginspirasi serta memotivasi masyarakat siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahaun umum yang berlandaskan nilai-nilai islam demi kesejahteraan manusia di dunia dan kesejahteraan umat islam di akhirat. 4. Akhir-akhir ini di berbagai perguruan tinggi Islam terdapat upaya integrasi antar sains dan agama, atau integrasi imtaq dan ipteks. Jelaskan landasan filosofis dari integrasi tersebut! Jawab Konsep integrasi ilmu yang beberapa tahun terakhir ini menjadi wacana besar di sebagian perguruan tinggi Islam khususnya di UIN merupakan respon dari fenomena politik maupun ekonomi, dan perilaku masyarakat yang sadar akan kebutuhan pendidikan setinggi-tingginya. Penambahan porsi anggaran pendidikan di APBN memberikan peluang besar bagi masyarakat bawah untuk mengeyam pendidikan tinggi. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pendidikan memandang perlunya sebuah pendidikan, tentu pendidikan bukan hanya untuk nilai gengsi sosial fenomena latah/ikut-ikutan namun juga untuk investasi keterjaminan peluang kerja dan yang terakhir adalah karena faktor nilai-nilai ilahiah yaitu didasarkan karena faktor murni untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa tendensi apapaun selain ridho Allah atau untuk memenuhi perintah Allah dalam mencari ilmu. Mengahadapi keadaan masyarakat yang semakin pragmatis dan informatif maka lembaga Pendidikan Islam khususnya perguruan tinggi islam sebagai sumber utama pendidikan islam dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap realitas perkembangan masyarakat. Jika tidak menyesuaikan diri maka dapat dipastikan perguruan tinggi islam tidak akan lagi diminati oleh masyarakat. Penyesuaian ini sekaligus sebagai upaya pemodernan, pembaruan, dan peningkatan mutu lembaga pendidikan islam di tengah masyarakat. Secara global ilmu pengetahuan dan produk-produknya telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan tidak bisa dihindari dan terbendung lagi. Jika umat islam tetap acuh, apatis, dan menghindari realitas kemajuan Iptek maka menyebabkan posisi umat islam akan semakin tertinggal jauh dari peradaban barat. Pendidikan Agama Islam yang normatif hanya berisi wahyu, hukum-hukum islam, benar-salah, dan sejarah islam dipandang tidak lagi memiliki nilai arti apa-apa lagi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan umum. Dengan kata lain, masyarakat memandang pesimis PAI akan bisa menyumbang keberhasilan mahasiswa secara praktis menjadi manusia yang sukses dalam menjalani hidup yang semakin kompetitif. PAI dipandang sebagai ilmu hafalan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan secara dogmatis. Sehingga mengesankan bahwa Islam hanyalah agama yang berkaitan dengan ritualitas dan ibadah saja, padahal banyak sekali ayat-ayat dalam al-quran dan hadith-hadith yang diintepretasikan secara kontekstual menggambarkan kepada umatnya untuk mencintai dan mempelajari ilmu pengetahuan secara universal. Berdasarkan kajian ontologis ilmu pengetahuan umum lebih cenderung bersifat netral, dengan arti tidak dapat bersifat islami, kapitalis, sosialis, komunis atau yang lainnya. Akan tetapi ketika seorang ilmuwan menjelaskan tentang perubahan yang telah atau akan terjadi, menerangkan cara memanfaatkan hukum alam, dan mengarahkan pengetahuan tersebut ke arah tertentu maka ilmu pengetahuan tersebut tidak bisa dikatakan netral.[7] Karena analisis yang dilakukan oleh ilmuwan tersebut bisa jadi karena dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan yang telah ia lalui sebelumnya, misalnya adanya doktrin ideologi, agama, ataupun pengalaman pribadi. Dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan Islam dalam bingkai Filsafat Pendidikan Islam dipandang sebagain umat islam sebagai permasalahan yang sangat mengganggu bagi kepentingan kemajuan peradaban umat islam. Bukankah pendidikan hadir untuk menyiapkan manusia beserta segala akibat turunannya menghadapi segala permasalahan kehidupan. Lantas salahkah jika Ulama pada zaman sekarang melakukan ijtihad baru untuk menjawab permasalahan pendidikan Islam zaman sekarang ini yang dihadapkan dengan pendidikan umum. Oleh karena itu, dipandang perlu dan penting sesegera mungkin pendidikan islam mengadakan integrasi ilmu yaitu bukan dengan cara mencampurkan antara pendidikan umum dengan pendidikan islam seperti mencampurkan air dengan minyak. Integrasi dilakukan untuk tercapainya efisiensi seperti hemat waktu serta biaya dan tercapainya efektifitas sehingga mahasiswa menjadi lebih fokus pada materi yang integral. Yang mana mahasiswa tidak akan lagi membedakan mana mata pelajaran/pendidikan agama dan mana mata pelajaran/pendidikan non agama, namun semuanya terintegral menjadi satu menjadi pendidikan berbasis agama. 5. Selama ini masih banyak kritik yang ditujukan kepada PAI di Sekolah Umum. a. Jelaskan berbagai kritik tersebut! b. Jika anda ditunjuk sebagai konsultan pengembangan PAI di Sekolah umum, apa saja saran-saran anda baik terhadap guru Pendidikan Agama Islam maupun Kepala Sekolah untuk memperbaiki keadaan yang dikritik tersebut? Jawab a. Pendidikan Agama Islam pada era informasi sekarang ini dihadapkan pada berbagai permasalahan mulai dari sistem pendidikan yang tidak integral, kurikulum ahistoris karena lebih mengekor pada pendidikan umum yang pada praktiknya enggan untuk diterapkan secara menyatu, metode yang masih terus menyesuaikan diri, dan tujuan pendidikan yang secara praktis belum terfokus. Walaupun pada faktanya sekarang ini pendidikan Islam secara kelembagaan serta adminsitrasi misalnya Madrasah dan Pondok pesantren mengalami perkembangan pesat, mulai dari sarana prasarana, jumlah mahasiswa, kualitas, dan sistem organisasi yang terstruktur. Namun dari segi Kurikulum sepertinya Pendidikan Islam baik secara isi maupun metode masih tunduk pada pengaruh-pengaruh pendidikan umum. Inilah tugas penting generasi Islam ke depan dalam mentransformasikan pendidikan supaya sistem pendidikan memiliki jiwa-jiwa Islami. Sehingga bukan sistem pendidikan Islam yang dimuati oleh Kurikulum Umum namun bisa terciptanya Kurikulum Umum yang dimuati kurikulum dan sistem pendidikan Islami secara integral. Yang masih menjadi diskusi panjang tentang pendidikan Islam adalah apakah Islam mempunyai konsep tersendiri mengenai Pendidikan versi Islam ataukah tidak sama sekali.[8] Pada kenyataan secara historis kemajuan peradaban Islam di masa Keemasan dahulu diperoleh umat islam karena mengambil, beradapatasi, dan mengadopsi sistem lembaga pendidikan dari peradaban masyarakat yang ia jumpainya sebagai implikasi politik ekspedisi. Jika kita tarik pada permasalahan pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini maka kita dapat jumpai bahwa konsep pendidikan di madrasah dan mata pelajara PAI di Sekolah umum belum mengalami perkembangan yang berarti. Intervensi’ secara tak sengaja dari konsep pendidikan umum masih tercium tajam, sehingga terkesan bahwa konsep pendidikan Islam selalu mengekor pada konsep pendidikan Umum. Tentu pembahasan ini masih jauh dengan gagasan bahwa di lembaga madrasah Indonesia harus diadakan kurikulum yang integratif. Jika ditinjau dari kualitas gurunya maka Pendidikan Agama Islam bisa dikatan masih didominasi oleh guru-guru yang terkesan tidak menerima inovasi, tidak bisa mengembangkan PAI menjadi sebuah mata pelajaran yang disukai oleh peserta didik, dan guru memposisikan dirinya sebagai ulama yang harus dipatuhi oleh umatnya. Inilah realitas yang tejadi pada dunia Pendidikan Agama Islam yang berada di sekolah-sekolah umum. Nasib PAI lebih dianaktirikan dan dinomer duakan dari pendidikan-pendidikan lain walaupun secara undang-undang UU no. 20 tentang SISDIKNAS 2003 mengutamakan pada peningkatan iman dan taqwa peserta didik. b. Jika saya ditunjuk menjadi konsultan pengembangan PAI di sekolah umum maka saya akan memberikan saran-saran kepada Guru PAI dan kepala sekolah untuk memperbaiki keadaan berdasarkan kritikan di atas. Diantaranya adalah sebagai berikut 1 Untuk Guru PAI; guru PAI harus banyak membaca literatur umum tidak hanya litaratur agama dan bahasa arab saja, guru PAI mengembangkan ilmu pengetahuannya dengan cara membuat karya ilmiah, guru melakukan pengabdian di masyarakat tidak hanya dalam bidang ibadah namun juga berperan dalam memecahkan masalah umum. Guru lebih bersifat terbuka inklusif dalam menerima ide-ide baru yang dipandang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan. Guru PAI mereformulasi metode, strategi, dan media pembelajaran PAI yang lebih menarik dan bernilai kesan bagi mahasiswa. 2 Untuk Kepala sekolah; kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru PAI untuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti pelatihan pengembangan diri diluar bidang materi pendidikan islam. Kepala sekolah memfasilitasi wakil kepala bidang Kurikulum untuk mengembangkan kurikulum PAI yang integratif dengan ilmu umum sehingga bisa bersifat aplikatif sehingga bisa dimanfaatkan secara langsung oleh mahasiswa. Kepala sekolah mendorong guru PAI untuk meningkatkan kualitas diri dengan cara mengikuti pelatihan dan membaca buku-buku keilmuan umum. DAFTAR RUJUKAN Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam . Jakarta Bumi Aksara, 2010. Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung Remaja Rosdakarya, 2001. -. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya Pustaka Pelajar, 2004. Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara, 1995. [1]Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara, 1995, 127. [4]Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam Surabaya Pustaka Pelajar, 2004, 40. [6][6]Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara, 2010, 1. [7]Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung Remaja Rosdakarya, 2001 , 65. membahastentang filsafat pendidikan Islam, Kerangka Pertanyaan ontologis ~ 21 . 3. mengatasi problematika pendidikan Islam sulit untuk dapat .

Tapi kenapa? Pertanyaan ini sangat populer di kalangan anak-anak. Anak-anak mempertanyakan segalanya. Dan itu seharusnya tidak pernah berhenti menjadi penasaran dan mempertanyakan berbagai hal. Itulah sebabnya kami telah membuat daftar pertanyaan filosofis yang menggugah pikiran yang menawarkan cukup banyak topik untuk dibicarakan.📖 IsiApakah pertanyaan filosofis?25 pertanyaan filosofis untuk ditanyakan10 pertanyaan filosofis terbaik yang membuat Anda berpikir10 pertanyaan filosofis yang dalamBonus 10 pertanyaan mendalam tentang kehidupanApakah pertanyaan filosofis?Untuk menjawab apa itu pertanyaan filosofis, kita perlu mengetahui apa arti filosofi. Filsafat adalah disiplin ilmu yang mencoba memahami keberadaan manusia dan dunia. Filsafat berhubungan dengan isu-isu sentral dari keberadaan manusia misalnya, apa itu realitas? Apa arti hidup? Apa itu moralitas? Apa itu cinta?.Kuis SahabatSeberapa baik teman-teman mengenalmu?MemulaiUjianApakah Anda akan menjadi raja atau ratu yang hebat?Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah Anda memiliki apa yang diperlukan untuk menguasai tanah? Kuis ini akan menguji apakah Anda seorang raja atau ratu yang hebat!Mulai kuisFilsafat berurusan dengan pertanyaan tentang keberadaan manusia dan filsuf, dan peneliti perdamaian Jerman Freiherr von Weizsäcker mengemukakan esensi filsafat secara singkat dengan kutipan terkenal “Filsafat adalah ilmu yang tidak dapat Anda bicarakan tanpa mempraktikkannya sendiri.” Dalam pengertian ini - pilih beberapa pertanyaan dari daftar berikut dan mulailah pertanyaan filosofis untuk ditanyakanMari kita mulai dengan pertanyaannya. Dalam daftar ini, Anda akan menemukan 25 pertanyaan filosofis yang menarik tentang berbagai topik. Kami berharap Anda bersenang-senang, berfilsafat!1. Menjadi seorang anak di abad ke-21 - Apakah semuanya lebih baik di masa lalu?“Semuanya lebih baik di masa lalu. “Mungkin Anda pernah mendengar kalimat ini dari orang tua atau kakek nenek Anda sebelumnya. Orang tua kita tumbuh tanpa internet atau smartphone. Bagi kami, ini hampir bisa dibayangkan, bukan? Jika Anda berasal dari Generasi Z, Anda mungkin tumbuh dengan hal-hal seperti Internet, TV, dan ponsel. Beberapa peneliti percaya bahwa kontak awal dengan media elektronik seperti smartphone, tablet, konsol game berdampak buruk bagi perkembangan anak. Integrasi sosial, kontak dengan teman sebaya, dan kepercayaan diri anak-anak akan menderita karenanya. Apa yang Anda katakan tentang itu?N e w !Drawly Multiplayer Drawing & Guessing GameBermain2. Gen atau Lingkungan - Dari mana kepribadian kita berasal?Apakah ciri-ciri kecerdasan dan kepribadian merupakan bawaan, atau dikembangkan melalui pengaruh lingkungan pada masa remaja kita? Para ilmuwan setuju bahwa itu adalah kombinasi keduanya. Namun faktor mana yang menurut Anda lebih berpengaruh signifikan terhadap perkembangan kepribadian kita?3. Sampai kematian memisahkan kita - apakah cinta abadi ada?Di zaman sekarang ini, pernikahan semakin sedikit dan perceraian semakin sering. Menjadi bahagia dengan seseorang selama sisa hidup mereka - Apakah itu angan-angan atau kenyataan?4. Apakah media sosial membuat kita sakit?Facebook, Instagram, TikTok, Twitter; … Kita semua tahu hal-hal positif tentang media sosial. Itu menyenangkan, Anda terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia, dan Anda bahkan memiliki kesempatan untuk berkarir darinya. Tapi apa kerugiannya? Bisakah media sosial menjadi beban juga?5. Apakah eutanasia diperbolehkan secara moral?Hanya ada empat negara di Eropa yang mengizinkan eutanasia Belgia, Luksemburg, Swiss, dan Belanda. Di seluruh Eropa lainnya, “pembunuhan atas permintaan” adalah tindak pidana. Ada pendapat yang berbeda-beda, apakah eutanasia dibenarkan secara moral.👉 Disarankan untuk Anda Daftar pertanyaan bagus untuk ditanyakan orangBerikut adalah contoh untuk dipikirkanSeorang pria berusia 80 tahun jatuh sakit karena penyakit yang fatal dan ingin mengajukan eutanasia. Apakah Anda akan mendukungnya untuk menemukan klinik yang dapat memenuhi permintaannya? Dan bagaimana jika seorang wanita berusia 40 tahun yang telah menderita depresi kronis berat selama 20 tahun ingin disuntik mati?6. Apa masalah terbesar umat manusia?Anda dapat menjawab pertanyaan ini dengan dua cara berbeda. Entah Anda fokus pada kondisi lingkungan mis., Perubahan iklim yang bermasalah bagi kemanusiaan, atau Anda fokus pada ciri kepribadian manusia mis., Benci, iri hati.7. Apakah kita hidup dalam simulasi?Dunia kita hanyalah simulasi komputer yang diciptakan oleh peradaban yang lebih canggih. Jadi kami tidak ada. Kami sendiri hanyalah simulasi. Ini adalah penjelasan hipotesis simulasi yang disederhanakan. Ini jauh lebih kompleks dan terdiri dari tiga hipotesis. Tetapi pesan dasarnya tetap sama Kita hidup dalam simulasi. Menurut Anda seberapa besar kemungkinan teori ini?8. Apakah Anda percaya pada Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi di alam semesta?Apakah Tuhan adalah asal mula segala sesuatu atau hanya konstruksi buatan manusia?📖 Disarankan untuk Anda Pertanyaan pemecah es yang lucu Funny9. Bagaimana perasaan Anda tentang kebijakan satu atau dua anak untuk mengatasi kelebihan populasi?Apakah etis untuk memberi tahu orang-orang berapa banyak anak yang dapat mereka miliki, atau apakah keluarga berencana yang dikendalikan merupakan pelanggaran hak asasi manusia? Apakah ada strategi yang lebih efektif untuk mengatasi kelebihan populasi?10. Haruskah kepemilikan senjata pribadi dilarang?Apakah kepemilikan senjata merupakan hak fundamental atau ancaman bagi masyarakat? Khususnya di USA, ada diskusi hangat tentang hal itu. Bagaimanapun, orang Amerika adalah populasi paling bersenjata dengan sekitar 393 juta senjata kecil Karp, 2018, Small Army Survey Estimating Global Civilian Held Firearms Numbers. Tidak ada negara lain yang memiliki begitu banyak kematian akibat senjata Apakah kecerdasan buatan merupakan ancaman bagi kemanusiaan?Dalam hal kecerdasan buatan, ada perbedaan pendapat. Beberapa melihatnya sebagai bahaya besar dan ketakutan bahwa itu akan melumpuhkan umat manusia cepat atau lambat. Sesaat sebelum kematiannya, Stephen Hawking mengatakan bahwa penelitian AI menawarkan peluang bagi umat manusia. Namun, risiko pelecehan tidak boleh dianggap remeh. Elon Musk juga memperingatkan bahaya penelitian AI. Namun, ada terlalu banyak area aplikasi yang memungkinkan dimana AI dapat memberikan kontribusi positif. Kami masih di awal pengembangan AI. Kita akan lihat seperti apa masa depan. Bagaimana menurut anda?Disarankan untuk Anda Pertanyaan untuk ditanyakan teman12. Apakah pria dan wanita belum setara?Jika melihat sejarah feminisme, banyak yang telah terjadi selama ini. Tapi apakah kita sudah mencapai titik di mana kita bisa berbicara tentang kesetaraan gender?13. Mengapa orang rasis?Tidak semua orang rasis, tetapi kita semua memiliki prasangka bahkan jika kita tidak mau mengakuinya. Seringkali kita bahkan tidak menyadari bias kita, seperti yang ditunjukkan oleh banyak penelitian. Jika kita tidak menyadarinya, maka sulit untuk menyingkirkannya. Yang bisa kita lakukan adalah mengenali prasangka kita, mengakuinya, dan mengendalikannya. Namun, itu tidak menjawab pertanyaan mengapa orang menjadi rasis? Apa yang membuat orang merasa sangat benci terhadap orang asing? Tidak ada anak di dunia ini yang lahir dengan prasangka. Pada titik apa dan bagaimana kita mendapatkan indoktrinasi stereotip dan prasangka ini?14. Pro-Life atau Pro-Choice - Apakah aborsi dapat dibenarkan secara moral?Perwakilan Pro-Life percaya bahwa aborsi embrio atau janin adalah pembunuhan dan harus dilarang. Pro-Choice menekankan hak untuk menentukan nasib sendiri. Dua pertanyaan berulang tentang hal ini adalah Dapatkah janin pada saat aborsi merasakan sakit? Apakah janin sudah memiliki rasa diri atau kesadaran? Apa argumen Anda untuk atau menentang aborsi?15. Apa yang ingin Anda ubah tentang sistem sekolah?Apakah Anda puas dengan sistem sekolah Anda, atau adakah hal yang perlu ditingkatkan? Negara yang berbeda memiliki sistem sekolah yang berbeda. Apakah mungkin ada negara yang menurut Anda memiliki sistem sekolah yang berfungsi dengan baik?🤓 Disarankan untuk Anda Pertanyaan sahabat Kenali mereka lebih baik16. Apakah Anda ingin menjadi abadi jika Anda bisa?Banyak orang takut mati. Gagasan tentang kehidupan tanpa batas diinginkan banyak orang. Ada peneliti di dunia yang sedang mengerjakan berbagai langkah untuk memungkinkan keabadian. Miliarder Rusia Dmitry Itskov percaya dia bisa membuat orang abadi pada tahun 2045. Namun, menurut idenya, orang tidak lagi ada dalam tubuh mereka sendiri. Dia ingin mentransfer kesadaran manusia ke avatar online. Dengan asumsi proyeknya berhasil. Maukah Anda ambil bagian di dalamnya? Apa yang akan kamu lakukan, jika kamu hidup abadi? Bagaimana hidup Anda saat ini berubah?17. Apakah altruisme itu nyata atau mitos?Altruisme digambarkan sebagai perilaku prososial, tanpa pamrih untuk kepentingan orang lain. Anda melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Contohnya adalah menjadi sukarelawan di penampungan tunawisma. Mereka membantu orang yang kurang beruntung tanpa mendapatkan uang. Tetapi apakah ini perilaku tanpa pamrih? Tidak bisakah sukarelawan melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan pengakuan atau untuk merasa baik? Bisakah seseorang kemudian masih berbicara tentang tidak mementingkan diri sendiri?18. Apakah kehidupan hewan sama pentingnya dengan kehidupan manusia?Sangat jelas bahwa kehidupan manusia dan hewan tidak dianggap sama berharganya dalam masyarakat kita lihat peternakan, perburuan trofi, dll.. Tidak hanya ada perbedaan antara manusia dan hewan tetapi juga antara hewan dan hewan. Berikut contohnya Pikirkan hewan peliharaan Anda. Kemungkinan besar, Anda mencintai hewan peliharaan Anda dan menganggapnya setara. Dan kemudian pikirkan seekor ayam. Apakah kehidupan ayam kalah karena dicap sebagai hewan ternak di masyarakat kita? Immanuel Kant percaya bahwa kehidupan manusia lebih berharga dari pada kehidupan hewan. Alasannya Hewan tidak akan memiliki kemampuan untuk bernalar dan berpikir secara moral. Oleh karena itu, mereka secara moral kurang berharga dibandingkan manusia. Apa pendapat Anda tentang itu?📖 Disarankan untuk Anda Siapa tahu saya pertanyaan yang lebih baik Uji teman Anda19. Apa yang memotivasi Anda terutama dalam pekerjaan Anda? Uang atau pekerjaan itu sendiri?Kedua faktor tersebut kemungkinan besar berperan. Bagaimanapun, kita tidak bisa hidup tanpa uang. Jika kita tidak bisa mencari nafkah dari pekerjaan kita, tidak peduli seberapa memuaskan pekerjaan itu. Bagaimana jika situasinya terbalik? Anda membenci pekerjaan Anda, tetapi Anda berpenghasilan di atas rata-rata. Pilihan mana yang akan Anda pilih sedikit uang dan memenuhi pekerjaan, atau banyak uang dan pekerjaan yang Anda benci? Apa motivator yang lebih baik untuk Anda - uang tunai atau kepuasan pribadi?20. Apakah patriotisme baik atau berbahaya?Salah satu definisi patriotisme adalah “antusias cinta tanah air”. Beberapa melihat patriotisme secara positif, dan beberapa melihat patriotisme secara lebih kritis. Para kritikus sering membahas di mana garis antara patriotisme dan nasionalisme. Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang dilebih-lebihkan. Kaum nasionalis menilai terlalu tinggi bangsa mereka sendiri dan merendahkan bangsa lain. Nasionalisme yang sangat dibesar-besarkan dapat menimbulkan konsekuensi yang berbahaya seperti yang ditunjukkan oleh Sosialisme Nasional. Apakah patriotisme benar-benar pertanda nasionalisme atau hanya kebanggaan yang sehat di tanah air seseorang?21. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama. - Fakta atau omong kosong?Kevin adalah anak laki-laki berusia enam tahun yang tinggal di keluarga kaya. Ayahnya adalah CEO dari perusahaan yang sukses; ibunya adalah seorang ahli bedah. Daniel berusia enam tahun dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah yang terkadang kesulitan membeli makanan. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik, sedangkan ibu sebagai pembantu rumah tangga. Apakah kedua orang ini memiliki kesempatan yang sama dalam hidup? Bagaimana jika dua orang memiliki latar belakang sosial ekonomi yang sama tetapi berbeda kebangsaan mis., Afro-Amerika vs. Kaukasia? Apakah kebangsaan, status sosial-ekonomi, jenis kelamin, dll. Mempengaruhi peluang hidup kita? Atau semuanya bisa dicapai melalui kerja keras?Disarankan untuk Anda 250+ pertanyaan untuk lebih mengenal seseorang22. Apakah boleh berbohong kadang-kadang?Seperti apa dunia ini dengan orang-orang yang tidak berbohong? Sahabat Anda baru saja memiliki anak dan terus-menerus mengirimi Anda foto bayi di WhatsApp. Anda pikir itu terlihat jelek. Dalam hal ini, bukankah lebih baik berbohong atau hanya mengatakan setengah kebenaran? Jika Anda benar-benar jujur padanya menyebut anaknya jelek, maka Anda pasti akan menyakiti perasaannya. Apakah itu layak? Ini contoh lainnya Dalam surat lamaran, Anda biasanya menampilkan diri Anda lebih baik dari yang sebenarnya. Jujur saja, tidak ada yang 100% tahan stres, namun semua orang menuliskannya dalam aplikasi mereka. Apakah sah untuk mengubah sedikit kebenaran untuk meningkatkan peluang seseorang mendapatkan pekerjaan itu?23. Bagaimana perasaan Anda tentang pendapatan dasar universal?Gagasan tentang pendapatan dasar universal adalah bahwa semua warga negara menerima sejumlah uang dari negara setiap bulan tanpa harus melakukan imbalan apa pun. Itu harus mengamankan mata pencaharian semua orang. Ada argumen yang mendukung dan menentang pendapatan dasar tanpa syarat. Ada yang takut motivasi kerja akan menurun. Ada yang beranggapan hal itu akan meningkatkan motivasi kerja. Ketakutan eksistensial akan hilang. Orang-orang akan menemukan dan menghidupkan kreativitas mereka. Bagaimana perasaan Anda tentang penghasilan dasar tanpa syarat?24. Mengapa orang cemburu?Iri hati adalah perasaan tidak memanjakan orang lain dan ingin memiliki hal yang sama. Apa yang membuat seseorang merasa cemburu pada seseorang? Apakah itu ketidakpuasan dengan hidup sendiri, atau apakah itu kebutuhan akan keadilan?📖 Disarankan untuk Anda 100+ pertanyaan untuk ditanyakan kepada pacar Anda25. Apakah ada satu hal di dunia ini yang dianggap indah oleh setiap orang?Apakah ada keindahan universal? Matahari terbenam, Ryan Gosling, lautan, musik … Dapatkah Anda memikirkan sesuatu yang dapat dianggap indah oleh semua orang di dunia?10 pertanyaan filosofis terbaik yang membuat Anda berpikirBeberapa dari pertanyaan filosofis ini berhubungan dengan masalah kontroversial. Yang lainnya mengungkapkan hikmat yang Apakah ada objektivitas, atau apakah semuanya subjektif?Objektivitas adalah penilaian terhadap sesuatu secara independen dari individu. Suatu peristiwa atau keadaan dianggap atau dijelaskan sebagaimana adanya tanpa distorsi subjektif. Subjektivitas menggambarkan asumsi bahwa persepsi kita dipengaruhi oleh pengalaman, pikiran, dan perasaan kita. Sudut pandang filosofis yang ekstrim adalah konsep konstruktivisme. Teori ini mengatakan bahwa objektivitas itu tidak mungkin. Setiap individu akan membangun realitasnya sendiri. Karena itu tidak ada fakta, hanya interpretasi. Apa yang Anda katakan tentang itu?2. Apakah takdir ada?Pernahkah Anda merasa bahwa Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat? Apakah ini takdir atau kebetulan? Apakah hidup kita dikendalikan oleh kekuatan yang lebih tinggi? Apakah ada hal-hal dalam hidup kita yang ditentukan sebelumnya yang tidak dapat kita kendalikan? Ataukah itu semua hanya kebetulan? Begitu banyak pertanyaan dan tidak ada jawaban universal. Tetap saja, semua orang punya pendapat tentang itu. Apakah Anda percaya pada takdir atau kebetulan?👉 Disarankan untuk Anda Daftar pertanyaan pemecah kebekuan terbaik yang akan memicu percakapan3. Seberapa penting uang dalam hidup?Apakah uang membuatmu bahagia? Berbagai peneliti telah membahas topik ini. Masih belum ada jawaban umum. Namun, banyak peneliti setuju bahwa uang dapat membuat Anda bahagia sampai batas tertentu. Peneliti ekonom Amerika Richard Easterlin, misalnya, menemukan bahwa uang dapat membuat Anda bahagia ketika orang hidup pada level subsisten. Kedengarannya logis. Tapi bagaimana dengan orang kebanyakan? Penelitian lain menunjukkan bahwa uang dapat membuat Anda bahagia. Namun, jika Anda telah melampaui pendapatan tahunan tertentu, itu memiliki efek sebaliknya. Kemudian beberapa peneliti mengatakan bahwa banyak uang membuat Anda bahagia. Seperti yang Anda lihat, ada ketidaksepakatan tentang hal ini dalam sains. Poin kritik berikutnya adalah korelasi bukanlah kausalitas. Jadi kita tidak tahu ke arah mana hubungan antara uang dan kebahagiaan menuju. Ada dua arah yang mungkin 1 Semakin banyak uang yang kita miliki, semakin bahagia kita. 2 Semakin bahagia kita, semakin banyak uang yang kita Apa pendapat Anda tentang agama?Agama bisa cinta damai tetapi juga bisa memicu konflik. Kontroversi tentang agama mana yang benar sering kali menimbulkan peperangan sepanjang sejarah. Pertanyaan ini berisi pertanyaan lain yang tak terhitung banyaknya. Anda bisa berbicara tentang pengalaman Anda sendiri dengan agama. Anda bisa mempertanyakan Tuhan atau Gereja. Apakah agama merupakan cerita buatan manusia atau inspirasi dari Tuhan? Iman adalah subjek yang sangat emosional. Hormati pendapat orang lain dan dengarkan satu sama untuk Anda Pertanyaan menyenangkan untuk ditanyakan5. Apa resep untuk kebahagiaan?Apa kamu senang? Bisakah Anda menjelaskan mengapa Anda bahagia? Jika Anda tidak senang sekarang - bertahanlah. Siapapun bisa belajar untuk bahagia tidak peduli seberapa buruk situasinya. Apa ciri-ciri atau perilaku orang yang bahagia? Bisakah kamu memikirkan sesuatu?6. Akankah kita bisa menghentikan pemanasan global pada waktunya?Perjanjian Paris 2015 adalah perjanjian perlindungan iklim pertama yang telah ditandatangani banyak negara di seluruh dunia. Tujuan besar dari kesepakatan ini adalah untuk melawan pemanasan global. Menurunkan suhu pemanasan global maks. 2 derajat Celcius, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung negara-negara berkembang adalah sederhananya tujuan Perjanjian Paris. Tapi bisakah kita mencapai tujuan ini sebelum terlambat? Apakah tindakan sebelumnya efektif, atau kita membutuhkan tindakan baru? Bagaimana kami memastikan bahwa tindakan tersebut dipatuhi oleh semua negara?7. Apakah hukuman mati dapat dibenarkan secara moral?Di 93 negara di dunia, masih ada hukuman mati yang diatur secara hukum per 2019. Pada 2019, orang dijatuhi hukuman mati di seluruh dunia. Apakah hukuman ini pantas? Haruskah pembunuh dan penjahat membayar dengan kematian mereka? Beberapa orang berpikir ya, beberapa berpikir tidak - para penentang hukuman mati menekankan bahwa eksekusi terpidana melanggar hak asasi manusia. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah bahwa hukuman mati memiliki efek jera dan mengurangi kejahatan. Apa pendapatmu tentang itu?📖 Disarankan untuk Anda Daftar pertanyaan menarik untuk ditanyakan8. Apa resep dari ketidakbahagiaan?Pertanyaan itu akan terdengar asing bagi Anda. Kami menanyakan dua pertanyaan sebelumnya tentang resep kebahagiaan. Sekarang terserah Anda untuk memikirkan tentang apa yang membuat orang tidak bahagia. Adakah ciri dan perilaku tertentu yang dimiliki orang yang tidak bahagia?9. Apakah orang secara alami baik, atau beberapa orang terlahir buruk?Itu membawa kita kembali ke pertanyaan mendasar yang terkenal, “Nature or Nurture?” Apakah seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial berat psikopati lahir dengan penyakit tersebut, atau memang faktor lingkungan yang menyebabkan penyakit tersebut?10. Akan seperti apa dunia ini jika semua orang memiliki pendapat yang sama?Damai, sangat membosankan, atau keduanya? Apa efeknya pada perkembangan manusia atau kemajuan teknologi?10 pertanyaan filosofis yang dalamApakah Anda suka pertanyaan yang menggugah pikiran? Pertanyaan yang Anda pikirkan begitu lama hingga mulai terasa sakit? Maka sepuluh pertanyaan mendalam ini hanya untuk Apakah ada keinginan bebas?Apakah saya mengontrol otak saya, atau apakah itu mengendalikan saya? Jika saya mengendalikan otak saya, siapa atau apakah “saya” ini? Apakah tubuh saya atau makhluk kecil di kepala saya? Dan jika otak saya mengendalikan saya, apakah saya tidak punya pilihan sama sekali? Jika seseorang membunuh seseorang, apakah mereka punya pilihan jika otak mereka mengendalikan mereka?👉 Disarankan untuk Anda Seberapa baik Anda mengenal saya? Pertanyaan Kuis Sahabat Terbaik2. Siapa atau apakah saya?Kami adalah manusia. Itu jelas. Tetapi jika Anda memikirkannya untuk waktu yang lama, itu masih belum menjawab pertanyaannya. Siapa saya? Apakah saya tubuh saya, jiwa saya, atau otak saya?3. Apa itu Tidak Ada?Pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya Nothing is? Apakah ada sesuatu yang benar-benar tidak ada? Tetapi jika sesuatu adalah Tiada, maka tidak mungkin menjadi Tiada. Karena sesuatu tidak bisa menjadi Tiada. Sedikit peringatan Pertanyaan ini bisa membuat Anda gila, jadi jangan terlalu lama Apa yang benar dan apa yang salah?Siapa Mengatakan Apa yang Benar atau Salah? Apa yang benar untuk satu orang salah untuk yang lain. Apa yang salah untuk satu sama benar untuk yang lain. Apa yang benar untuk Anda, dan apa yang salah untuk Anda? Asas apa yang Anda ikuti?5. Apa itu Waktu?Apakah masa lalu, sekarang, dan masa depan? Apakah waktu itu ada, atau itu konstruksi yang didasarkan pada persepsi diri kita?6. Apakah ada jiwa?Jiwa atau jiwa memiliki arti yang berbeda. Salah satu definisi jiwa adalah “Keseluruhan dari apa yang membentuk perasaan dan pemikiran seseorang.” Dalam pengertian spiritual, jiwa tidak material, tidak terikat pada tubuh, dan abadi. Pertanyaan filosofis ini masih relevan sampai sekarang. Bagaimana tubuh dan pikiran berhubungan? Apakah ini satu unit, atau dua sistem yang terpisah? Apakah jiwa atau jiwa kita hanyalah otak kita?Disarankan untuk Anda 200 pertanyaan untuk mengenal seseorang lebih baik7. Apakah setiap orang bernilai sama?Awalnya, kebanyakan orang akan menjawab, ya. Tetapi apakah orang-orang yang telah melakukan kejahatan yang mengerikan sebanding dengan orang-orang yang tidak melakukan kejahatan? Apakah nyawa seorang pembunuh massal sama nilainya dengan nyawa orang lain?8. Akankah dunia tanpa batas menjadi mungkin?Apakah menurut Anda dunia tanpa batas menyebabkan perdamaian atau kekacauan? Gagasan tentang dunia tanpa batas dan xenofobia tampaknya luar biasa. Tetapi apakah gagasan ini realistis?9. Apakah sains dan agama sejalan?Agama adalah tentang keyakinan, dan sains tentang fakta. Apakah sains dan agama cocok sama sekali? Teori evolusi secara faktual membantah teori penciptaan. Ataukah teori penciptaan membantah teori evolusi? Beberapa orang percaya akan berkata begitu. Sampai sejauh mana seseorang bisa menjadi percaya dan, pada saat yang sama, mendukung teori evolusi?10. Haruskah semua obat dilegalkan?Apa yang akan terjadi jika semua obat di dunia dilegalkan? Akankah kekacauan pecah, dan jumlah pecandu narkoba meledak? Atau bahkan akan mengurangi jumlahnya? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kriminalisasi menciptakan lebih banyak pecandu narkoba. Drug Charity Release mengklaim bahwa pengguna narkoba akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk tidak jatuh ke dalam kecanduan jika mereka tidak “terlibat dalam sistem peradilan pidana” Pro, dan Kontra dari Legalisasi Narkoba. Apa yang Anda katakan tentang itu?👉 Disarankan untuk Anda 70 hal untuk dikatakan kepada sahabat AndaBonus 10 pertanyaan mendalam tentang kehidupanDi sini Anda akan menemukan 10 pertanyaan filosofis yang akan membuat Anda berpikir tentang Apa arti keadilan?Prinsip inti keadilan adalah bahwa setiap orang mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan. Setara harus diperlakukan sama dan tidak setara. Definisi sederhana yang meninggalkan beberapa pertanyaan yang tidak terjawab. Siapa yang memutuskan apakah dua kasus individual sama atau tidak? Bukankah setiap orang harus diperlakukan sama di depan hukum?2. Apakah pengalaman mendekati kematian merupakan indikasi kehidupan setelah kematian atau delusi otak?Apakah pengalaman mendekati kematian sekilas ke akhirat dan bukti keberadaan Dewa, atau apakah itu hanya produk otak kita? Laporan mendekati kematian memiliki efek menenangkan pada banyak orang. Itu menghilangkan sedikit ketakutan akan kematian. Bagaimanapun, orang-orang dengan pengalaman mendekati kematian menceritakan sebuah tempat yang penuh cinta dan keamanan. Bahkan ada yang mengatakan ingin tinggal di sana. Para ilmuwan percaya bahwa ada penjelasan neurobiologis untuk pengalaman mendekati kematian. Satu studi menemukan bahwa otak menjadi hiperaktif sebelum kematian. Aktivitas otak yang ekstrim ini dapat menyebabkan sensasi dan halusinasi yang intens. Namun fenomena tersebut belum dapat diklarifikasi dan masih memerlukan beberapa penelitian. Itulah mengapa sangat bagus untuk berfilsafat tentang topik ini.👉 Disarankan untuk Anda 80+ pertanyaan kencan pertama3. Apakah cinta itu?Tidak mudah untuk mengungkapkan cinta dalam kata-kata. Cinta terasa berbeda untuk setiap orang. Setiap orang menyukai dengan cara yang berbeda. Kami memiliki kebutuhan yang berbeda dan ingin dicintai secara berbeda. Bagimu cinta itu seperti apa?4. Apakah ada makna dalam hidup? Jika ya, apa itu?Apa arti atau tujuan hidup? Apakah ada makna universal dalam hidup, atau apakah itu berbeda dari orang ke orang? Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita membutuhkan makna sama sekali? Apakah tidak cukup hanya dengan hidup?5. Menurut Anda apakah ada kehidupan setelah kematian?Surga, Neraka, Luar - Fantasi atau Fakta? Kita mungkin hanya akan tahu itu ketika kita tidak lagi di dunia. Tapi menurut Anda apa yang akan terjadi? Setelah kematian, apakah itu hanya Tidak Ada, atau apakah kita memiliki jiwa yang pergi ke tempat lain setelah kematian kita?6. Seperti apa kehidupan yang baik bagi Anda?Bagaimana hidup Anda harus yang Anda rasa telah tiba? Memiliki Keluarga, Pekerjaan Impian, atau Kemandirian? Bagaimana rasanya ketika Anda mencapai tujuan Anda? Dan seperti apa kehidupan sehari-hari Anda?7. Bagaimana kebencian muncul?Kebencian adalah ketidaksukaan yang ekstrim terhadap seseorang, kelompok, atau hal lainnya. Apakah kita membenci seseorang yang melindungi ego kita? Apakah itu didasarkan pada rasa iri atau ketidakpuasan dengan diri kita sendiri? Ada banyak alasan untuk kebencian. Dan mungkin alasannya berbeda dari orang ke orang. Menurut Anda, apakah ada kondisi universal yang mengarah pada kebencian dan permusuhan yang berlebihan?Disarankan untuk Anda Pertanyaan hipotetis8. Apakah ada hubungan antara gaya hidup kita saat ini dan meningkatnya penyakit mental?Berbagai faktor dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit mental. Ini termasuk aspek biologis, psikologis, dan sosial. Sekitar 350 juta orang di seluruh dunia menderita depresi. Gangguan kecemasan, depresi, kelelahan, kecanduan alkohol, gangguan obsesif-kompulsif, dan demensia adalah beberapa penyakit yang paling umum di usia dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan mungkin bertanggung jawab atas peningkatan depresi dan bunuh diri. Apakah smartphone dan platform media sosial kita membuat kita sakit? Mungkinkah faktor lain bertanggung jawab atas peningkatan masalah kesehatan mental?9. Jika Anda mampu menghapus ingatan dari pikiran Anda, maukah Anda?Apakah ada pengalaman dalam hidup Anda yang ingin Anda hapus dari pikiran Anda? Mungkin itu adalah sesuatu yang traumatis atau hanya momen yang memalukan dalam hidup Anda. Apakah itu akan berdampak positif pada hidup Anda jika Anda menghapus ingatan ini dari pikiran Anda? Ada pepatah yang mengatakan “Pengalaman kita membuat kita seperti sekarang ini.” Pengalaman baik dan buruk membentuk kepribadian kita. Begitu pula karakter kita akan berubah jika kita menghapus sebuah pengalaman dari ingatan kita?10. Apakah hukum yang lebih ketat mengarah pada dunia yang lebih damai atau lebih banyak kejahatan?Bisakah hukuman yang lebih keras menyelesaikan masalah kejahatan dan membuat hidup kita lebih aman? Atau apakah itu memiliki efek sebaliknya? Apakah hukuman yang lebih keras merupakan pencegah yang efektif untuk mencegah kejahatan? Beberapa penelitian menemukan bahwa hukuman yang keras justru meningkatkan angka residivisme penjahat. Dan apa dampak hukuman yang lebih keras terhadap populasi rata-rata? Apakah itu membuat Anda merasa lebih aman?Di sini Anda menemukan daftar pertanyaan, topik percakapan, dan permainan yang bagus untuk mencairkan suasana dan memulai percakapan 👉 Pembuka percakapan

5zhD.
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/956
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/246
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/454
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/383
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/290
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/736
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/7
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/930
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/39
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/369
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/609
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/606
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/257
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/356
  • 4ypj7xkrnf.pages.dev/852
  • pertanyaan sulit tentang filsafat pendidikan