Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dokter dan perawat jaga, terutama shift malam sangat mungkin mengantuk, capek ataupun tidak capek, karena jam biologis manusia biasanya tidur pada pukul sampai hari berikutnya. Walaupun pulang dinas, pukul mereka biasanya tidak langsung tidur, namun beraktivitas seperti biasa di rumah, seperti menyapu, mencuci, bahkan kalau dokter yang sedang menjalani program pendidikan, mereka harus lanjut mengikuti kegiatan ilmiah bersama yang lain yang tidak jaga malam. Perawat di pos jaga dokumentasi pribadi Boleh atau tidak boleh mereka tidur saat jaga sangat bergantung pada kebijakan manajemen rumah sakit. Jika dilarang tidur saat jaga, seharusnya semuanya tidak boleh tidur. Yang sanggup, tetap bekerja dengan baik, sedangkan yang tidak sanggup, silakan rumah sakit kami ada kamar dokter jaga Instalasi Gawat Darurat lengkap dengan tempat tidur, televisi. Mereka tidak dilarang tidur saat tidak ada kegawatdaruratan. Di lain pihak, perawat tidak diberi kamar khusus untuk tidur, tetapi kalau suasana ruangan perawatan tenang, semua pasien sudah diberi obat, diawasi infusnya, maka diperbolehkan istirahat dengan bergantian ada yang standby di pos jaga. Mengantuk saat jaga malam itu harus dibedakan karena kecapean atau hanya karena jam biologis. Biasanya kalau sangat banyak pasien dan suasana tidak tenang sampai pagi, sementara semua dokter dan perawat jaga sudah sangat kelelahan, maka ada seorang perawat senior yang berkeliling rumah sakit di tiap shift yang bertanggung jawab mencari bala bantuan untuk mereka yang kelelahan ini supaya beristirahat. Bala bantuan bisa dipanggil dari ruangan lain yang santai, misalnya perawat kamar operasi dipanggil membantu IGD atau kalau semua sibuk. Yang dipanggil adalah dokter/perawat yang tidak jaga, tetapi rumahnya terdekat dengan rumah sakit, biasanya yang tinggal di asrama rumah sakit. Kondisi seperti ini dapat dinamakan kejadian luar biasa KLB, misalnya ada bencana massal, ada kecelakaan pesawat terbang yang korbannya banyak, dan keracunan massal. Dokter ketiduran saat rapat dokumentasi pribadi Manusia-manusia yang kelelahan karena beban kerja, jika dipaksakan bekerja lebih lama lagi, akan membuat kesalahan lebih besar. Dia lebih berbahaya bagi pasiennya. Jadi, yang terbaik adalah mencari bala bantuan. Setelah ada, mereka beristirahat 1-2 jam, selanjutnya bertugas beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai apakah dokter atau perawat jaga salah jika tertidur pada jam dinas adalah1. Apa kebijakan manajemennya. Bila dilarang tidur apa pun yang terjadi, harus diindahkan sesuai perjanjian kerja. Tidak sanggup, boleh Bila kebijakan manajemennya memperbolehkan istirahat, sebaiknya tetap ada 1 orang yang bergantian standby di pos jaga, jangan tidur semua. 3. Ada perawat senior penanggung jawab rumah sakit yang berkeliling tiap shift jaga. Bila sebuah ruangan sangat sibuk dan beban kerjanya berlebihan sehingga membuat semua yang dinas kelelahan, dia wajib mencari bala bantuan dan yang kelelahan tersebut dipersilakan istirahat 1-2 jam sampai dapat bertugas pengalaman di rumah sakit kami tentang bagaimana mengatur istirahat atau tidur dokter dan perawat saat jaga terutama jaga malam. Mudah-mudahan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk 'cek di rumah sakit sebelah'. Lihat Healthy Selengkapnya
RepublikIndonesia No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 29 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatannya. Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit yang penting adalah indikator pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) (Kemenkes, 2013).
“Istilah Unit Gawat Darurat atau UGD dan Instalasi Gawat Darurat atau IGD di rumah sakit sering dikira sama. Padahal, keduanya adalah dua istilah kesehatan yang berbeda. Berikut paparan selengkapnya.” Halodoc, Jakarta – Saat berada di rumah sakit, kamu pasti sudah sering menjumpai tulisan UGD Unit Gawat Darurat atau IGD Instalasi Gawat Darurat. Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa UGD maupun IGD adalah dua sebutan di rumah sakit yang sama. Padahal, ternyata keduanya berbeda, baik dari segi arti dan fungsinya. Ketahui lebih lanjut melalui ulasan berikut. Sebenarnya, ruangan UGD maupun IGD sama-sama dipakai untuk menangani pasien yang berada dalam kondisi gawat darurat dan membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Lalu, di mana letak perbedaan antara kedua ruangan ini? Mudahnya, perbedaan paling jelas dari keduanya adalah ruangan IGD yang punya ukuran lebih luas dibandingkan dengan ruang UGD. Lalu, peralatan medis penunjang di ruangan IGD yang dipakai oleh dokter jaga juga lebih lengkap dari aspek spesialisasinya. Sementara itu, di ruang UGD, dokter jaga biasanya berupa dokter umum, sehingga pilihan alat medisnya pun terbatas. Nah, oleh karena dipakai untuk penanganan darurat, ruang UGD maupun IGD harus buka setiap hari selama 24 jam. Setidaknya, kedua ruangan tersebut harus bisa dipakai oleh tim medis untuk tujuan berikut Melakukan diagnosis dan pengobatan sirkulasi serta gangguan penilaian yang berkaitan dengan kecacatan pemakaian obat sekaligus mampu mengoperasikan alat kejut dan rekam jantung atau pengamatan observasi dan stabilitas kondisi pasien seperti saat berada di ruang rawat atau tindakan pembedahan atau berbagai tindakan darurat lainnya apabila memang dibutuhkan. Baik UGD maupun IGD di rumah sakit seharusnya juga dilengkapi dengan fasilitas ambulans dan mudah dijangkau oleh kendaraan darurat medis tersebut. Meski berbeda dalam sisi spesialisasi dokter yang menangani, tetapi UGD dan IGD punya prinsip yang tidak berbeda, kok. Keduanya bertanggung jawab menangani pasien yang datang dalam keadaan darurat hingga kondisinya lebih baik dan bisa dipindahkan ke ruang perawatan. Jadi, Pilih yang Mana? Unit Gawat Darurat merawat kondisi kesehatan yang mengancam jiwa atau anggota tubuh pada orang-orang dari segala usia. Ini adalah pilihan terbaik ketika kamu memerlukan perhatian medis segera. Sementara itu, IGD menjadi perantara untuk penanganan yang tidak bisa menunggu hingga esok hari. Apabila kamu punya penyakit ringan atau cedera yang tidak bisa menunggu ditangani hingga esok, mengunjungi IGD bisa jadi solusi. Contoh sederhananya, sakit telinga bisa diobati dengan mudah di IGD. Namun, apabila kamu juga mengalami demam tinggi atau memiliki riwayat kanker atau sedang menjalani pengobatan penekan imunitas, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan di UGD. Namun, kamu bisa juga untuk menanyakan terlebih dahulu pada dokter jika mengalami adanya gejala kesehatan yang tidak biasa. Gunakan aplikasi Halodoc agar tanya jawab dengan dokter spesialis jadi lebih mudah. jika memang kamu membutuhkan penanganan lebih lanjut, buat janji di rumah sakit terdekat juga bisa melalui aplikasi Halodoc. Jadi, sebaiknya kamu download aplikasi Halodoc terlebih dahulu di ponselmu, ya! Lakukan panggilan ambulan darurat apabila kamu membutuhkan bantuan medis sesegera mungkin. Hindari mengemudi sendiri menuju UGD jika kamu mengalami sesak napas, sulit bernapas, napas pendek, gejala penyakit stroke atau jantung, dan luka atau cedera serius. Referensi Mayo Clinic Health System. Diakses pada 2021. Emergency vs. Urgent Care What’s the difference? Verywell Health. Diakses pada 2021. Understanding Hospital Acronyms for Floors and Units.
Tampakdari foto yang diunggah oleh istri Vincent Verhaag, sang ayah sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan infus di tangannya. "Sakit hati sekali mendengar kabar papa masuk rumah
Kebersihanrumah juga harus menjadi prioritas utama dalam menciptakan tempat tinggal yang ideal untuk keluarga. Guna merealisasikan komitmen untuk senantiasa mendukung pengguna, terutama dalam menjaga kebersihan pada area rumah, melalui kampanye 8.8 Pesta Diskon Supermarket, Shopee berbagi beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan.
Penggalangandana Indonesia PASTI BISA (IDPB) Jaga Oksigen dimulai dari 12-26 Juli 2021 untuk mendonasikan 1.450 oxygen concentrator ke rumah sakit seluruh Indonesia. IDPB Jaga Oksigen berhasil menghimpun dana US$ 1.213.354 dari 790 donatur individu atau mitra korporasi. Dana yang terkumpul melebihi target (121,34% dari target US$ 1 juta) dalam
KewajibanRumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani Pasien sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g dilaksanakan dengan: Penyelenggaraan manajemen informasi kesehatan di Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan